
Ini 4 kuliner halal terpopuler di Pontianak, Kalimantan Barat. Kota ini dikenal sebagai salah satu kota besar di Indonesia dengan perpaduan dan keragaman budaya yang sangat menarik. Hal ini disebabkan oleh demografi di ibu kota Kalimantan Barat tersebut, di mana mayoritas warganya terbagi menjadi setidaknya empat kelompok besar, yakni kaum Dayak sebagai pribumi serta kaum Tionghoa, Jawa, dan Melayu sebagai pendatang.
4 Kuliner Halal Terpopuler di Pontianak
Kondisi tersebut disinyalir terjadi akibat gelombang migrasi besar-besaran pada abad 18. Ketika itu, kerajaan-kerajaan di sekitar area Kalimantan Barat merekrut banyak tenaga kerja dari luar wilayah mereka untuk sektor pertambangan dan pertanian. Mereka yang datang kemudian betah dan membentuk komunitas besar yang berdomisili di area ini, hingga sekarang.

Dari situ, budaya para pendatang saling berbaur dengan budaya warga setempat dan bermanifestasi menjadi beberapa hal, tak terkecuali kulinernya. Bahkan, bisa dikatakan bahwa banyak kuliner khas kota khatulistiwa itu yang berasal dari budaya kuliner etnis Tionghoa. Lebih unik lagi, dari kuliner yang populer tersebut ternyata tidak semuanya halal.
Padahal, Pontianak dulunya berawal dari sebuah kerajaan Islam, dan hingga kini pun mayoritas warganya muslim. Oleh sebab itu, perlu jadi pertimbangan bagi wisatawan muslim untuk mengetahui apa saja destinasi kuliner di Pontianak yang halal untuk dicoba. Ini adalah beberapa di antara 4 kuliner halal terpopuler di Pontianak.
- Mie Tiaw Apollo
Salah satu kuliner yang bisa dibilang cukup identik dengan Pontianak adalah mie tiaw, atau yang umumnya biasa disebut kwetiau. Makanan sejenis mie ini terbuat dari beras, dan biasanya berbentul pipih memanjang dengan tekstur yang lembut dan kenyal. Ia berasal dari budaya kuliner kaum Tionghoa dan lazim ditemukan di restoran masakan Tiongkok.

Namun, yang membedakan mie tiaw di Pontianak dengan kwetiau yang sering dijumpai pada umumnya adalah cita rasanya. Kwetiau biasanya cenderung bercita rasa manis, karena dimasak menggunakan kecap manis. Sementara mie tiaw Pontianak lebih bercita rasa asin dan gurih, karena menggunakan kecap asin. Terlepas dari kecapnya, ini satu dari 4 kuliner halal terpopuler di Pontianak.
Soal racikannya pun juga sedikit berbeda. Kalau kwetiau umumnya diracik dengan daging ayam atau lauk seafood seperti udang dan sebagainya, mie tiaw ala Pontianak kerap disajikan dengan daging sapi. Bahkan di Mie Tiaw Apollo, isiannya juga meliputi olahan sapi lainnya seperti urat, babat, kikil, babat, dan usus. Tak ketinggalan pula di dalamnya sayur sawi, taoge dan telur.
Mie tiaw kemudian disajikan dengan tiga pilihan, baik dengan digoreng, direbus atau langsung disiram dengan kuah panas. Untuk yang goreng dan rebus harganya Rp 37 ribu, sementara yang mie tiaw siram dihargai Rp 45 ribu. Ada pula pilihan mie tiaw biasa tanpa topping daging seharga Rp 17 ribu.
Meski hanya berupa warung sederhana, namun Mie Tiaw Apollo hampir tak pernah sepi pengunjung. Pun demikian, warung yang sudah berjualan sejak 1968 itu tidak pernah buka cabang lain selain warung aslinya di jalan Patimura nomor 63. Walaupun tak jauh dari situ ada warung mie tiaw lainnya dengan nama serupa, ternyata memang bukan cabangnya.
Walaupun konon katanya, warung tersebut milik bekas pegawai Mie Tiaw Apollo yang pecah kongsi dan memutuskan membuka warung sendiri. Apapun itu, bagi yang ingin mencoba Mie Tiaw Apollo yang asli, jam bukanya dari jam 13.30 hingga 00.45. Bisa jadi pilihan yang menarik bagi wisatawan yang ingin berburu kuliner malam di Pontianak.
- Pondok Kakap
Kuliner Pontianak lainnya yang populer di kalangan warga lokal dan wisatawan adalah masakan seafood. Pondok Kakap, yang berada di Jalan Ismail Marzuki nomor 33A, merupakan satu dari beberapa restoran seafood populer di sana. Restoran bernuansa elegan dan premium ini cocok untuk tempat bersantap bersama keluarga, serta bisa jadi venue untuk acara ulang tahun, pernikahan dan sebagainya. Ini satu dari 4 kuliner halal terpopuler di kota ini.
Menu yang jadi andalan di sini meliputi kepiting asap, kepiting saus tiram, ikan kakap asam pedas, ikan bawal putih stim, ragam pilihan dimsum, dan lain lainnya. Satu menu yang unik dan langka adalah ikan salju, yaitu ikan yang hidup di area perairan Antartika yang dingin. Aromanya tidak begitu amis, agak mirip seperti susu dan tekstur dagingnya yang begitu halus.
Selain menunya yang beragam, harganya yang cukup reasonable juga menjadi daya tarik. Untuk harga ikan tergantung dari bobotnya, seperti ikan kakap yang dihargai Rp 23 ribu per ons, atau ikan bawal putih yang harganya Rp 45 ribu per ons. Begitu pula kepiting, yang harganya Rp 220 ribu per porsi, namun jika ingin kepiting berukuran lebih besar maka akan ada tambahan biaya dari Rp 35 ribu sampai 37,5 ribu, tergantung ukurannya.
Restoran ini juga menawarkan fasilitas private room alias ruang makan privat, khususnya bagi yang hendak makan bersama keluarga atau rombongan tertentu. Fasilitas tersebut terdapat di area lantai dua dan tiga, tentu dengan reservasi terlebih dulu. Pondok Kakap buka setiap hari dari jam 09.30 hingga 21.00.
- Chai Kue Panas Siam A Hin
Chai kue, atau yang juga dikenal dengan nama choi pan, merupakan kudapan khas etnis Tionghoa yang begitu terkenal di Pontianak. Dalam dialek Hakka, choi pan kurang lebih artinya “kue berisi sayuran”. Penampilannya sekilas mirip seperti dimsum, dengan isian kucai, bengkoang, talas dan terkadang potongan daging ayam, udang atau jamur di dalamnya.

Umumnya, kudapan ini disajikan dengan cara dikukus, walaupun belakangan muncul pula varian chai kue yang digoreng. Setelah dikukus, chai kue ditaburi dengan bawang goreng, dan dimakan dengan saus mirip sambal. Cita rasanya terbilang unik, sensasi gurih pedas yang berbeda dari dimsum atau kue basah lainnya.
Di Pontianak, tak sulit mencari kedai penjual chai kue. Dari sekian banyaknya, satu yang cukup populer dan menonjol adalah Chai Kue Panas Siam A Hin. Sesuai namanya, kedai ini terletak di satu sudut jalan Siam. Meski hanya berupa kedai sederhana, nyatanya animo pengunjung senantiasa besar, baik warga lokal maupun wisatawan.
Usut punya usut, chai kue buatan kedai ini dianggap sebagai salah satu yang terenak se-Pontianak. Kulitnya yang tipis terasa lembut, dengan isian yang segar nan gurih. Dalam seporsi chai kue, disajikan lima buah chai kue yang penyajiannya bisa dipilih, mau dikukus atau digoreng. Harga satuannya Rp 2 ribu per buah untuk yang kukus, Rp 3 ribu untuk yang goreng.
Selain itu, tersedia pula menu lain seperti siomay ayam dan udang, talam, kulit kembang tahu dan sebagainya. Sejatinya tempat ini satu dari 4 kuliner halal terpopuler di kalangan warga sebagai tempat nongkrong dan makan ringan, tetapi belakangan banyak juga wisatawan yang datang membeli untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Sebagai catatan, kedai ini tutup tiap hari Selasa dan buka dari jam 10.00 hingga 22.00.
- Es Krim Angi
Bicara soal tempat nongkrong yang hits di Pontianak, kurang afdol jika tak menyebut es krim Angi yang begitu melegenda. Ini adalah 4 kuliner halal terpopuler di Pontianak. Sudah berjualan sejak 1950, es krim ini selalu ramai pengunjung, khususnya kala siang hari saat kota khatulistiwa ini sedang panas-panasnya. Karena lokasinya di jalan Karel Satsuit Tubun nomor 8 berhadapan dengan sekolah SMP dan SMA Petrus, maka terkadang ia juga dipanggil es krim Petrus.
Ada beberapa keunikan yang menjadi alasan kedai es krim ini begitu dicintai warga Pontianak dan diburu wisatawan pecinta kuliner. Pertama, penyajiannya begitu unik dan agak nyeleneh. Alih-alih menggunakan piring, mangkok atau gelas, es krim di kedai ini disajikan dengan menggunakan batok kelapa muda yang dibelah.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa memilih tambahan ekstra topping seperti cincau, jelly dan kacang merah. Biasanya topping akan dimasukkan terlebih dulu, baru kemudian es krim diletakkan di atasnya. Dalam satu batok kelapa pengunjung bisa memilih maksimal hingga tiga scoop es krim dengan pilihan rasa sesuai selera.
Pilihan rasa es krimnya sendiri meliputi coklat, vanilla, strawberry, green tea, durian, alpukat, nangka, ketan hitam dan cempedak. Sebagai catatan, es krim di sini tidak menggunakan pemanis artifisial dan pengawet, agar menjaga cita rasa yang otentik. Harga satu porsi dengan batok kelapa dihargai Rp 28 ribu.
Pun demikian, kini disediakan pula porsi satu cup berisi satu scoop es krim dengan harga Rp 16 ribu yang lebih ekonomis. Kalau ingin menambah topping akan dikenakan Rp 5 ribu per topping. Es krim Angi buka dari jam 08.00 sampai 21.00, namun bersiaplah untuk mengantri ketika sedang ramai-ramainya, utamanya saat siang di akhir pekan atau hari libur.
agendaIndonesia/audha alief praditra
—