Kopi Bajawa Flores telah disebut-sebut sebagai salah satu jenis kopi Arabica terbaik di dunia. Kenikmatan serta keunikannya telah tersohor sampai ke mancanegara, bahkan sampai belahan dunia barat seperti Eropa dan Amerika.
Kopi Bajawa Flores
Flores telah puluhan tahun dikenal sebagai lokasi budidaya sekaligus penyumbang ekspor kopi terbesar di Indonesia. Di kawasan perairan selatan Nusa Tenggara Timur ini terdapat dua jenis kopi yang cukup dikenal luas di kalangan pecinta kopi, yaitu Manggarai dan Bajawa.
Bajawa dinamai demikian karena perkebunannya terletak di kawasan kecamatan Bajawa. Konon nama ini berasal dari bahasa setempat yang terdiri dari dua kata, yaitu ‘bha’ yang berarti lembah dan ‘jawa’ yang berarti sejahtera.
Lokasinya memang berada di area dataran tinggi yang diapit oleh dua gunung berapi, Inerie dan Abulobo. Ketinggian tempat ini rata-rata berkisar antara 1.000 hingga 1.550 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tanah di sekitar area ini merupakan tanah andosol vulkanik yang amat subur.
Budidaya kopi berjenis Arabica ini mulai digalakkan oleh pemerintah sejak tahun 1977. Awalnya, mereka menggunakan bibit kopi dari Jember, Jawa Timur. Karena lokasinya yang sesuai dan hasilnya bagus, maka perkebunan kopi ini terus dikembangkan hingga kini.
Kopi Arabica sendiri merupakan salah satu varian kopi yang populer, sekitar 60 persen dari populasi kopi di dunia. Dulunya populer karena merupakan salah satu komoditas utama pedagang dari Arab di abad ke-12. Mereka pun turut mempopulerkan minuman dan cara penyeduhan kopi ini.
Dalam khasanah kopi, Arabica terbilang jenis kopi yang paling spesial dan bernilai tinggi dari jenis kopi lainnya. Hal ini disebabkan oleh karakteristiknya yang unik antara satu jenis kopi Arabica dengan yang lainnya, tergantung dari tempat serta cara pembudidayannya.
Beberapa keunikannya meliputi jenis aroma serta cita rasanya yang berbeda-beda namun cenderung kuat. Kadar kafein di dalamnya pun tergolong rendah, sehingga cocok bagi anda yang menghindari kafein berlebih.
Kopi Arabica pada umumnya direkomendasikan untuk dibudidayakan pada daerah dataran tinggi yang sejuk. Dengan suhu rata-rata 15 sampai 25 derajat Celsius, ditambah tanah vulkanik di sekitar area pegunungan, membuat Flores begitu cocok untuk membudidayakan kopi ini.
Lokasi yang subur dan sejuk, ditambah curah hujan yang cukup tinggi, serta teknik budidaya kopi yang organik tanpa menggunakan pestisida, menjadikan hasil perkebunan kopi tersebut memiliki kualitas yang tinggi, dengan rasa yang unik pula.
Tingkat kapasitas produksi di perkebunan tersebut pun tergolong tinggi, bisa mencapai empat hingga lima kilogram dalam satu pohon. Terlebih pohon kopi di sini termasuk cepat tumbuh dan produktif menghasilkan kopi.
Kendati demikian, nyatanya harga kopi ini di pasaran bisa dibilang relatif lebih mahal dibanding jenis kopi lokal lainnya. Aroma serta rasanya yang unik memang menjadi daya tarik dan nilai jual yang begitu kuat bagi para penggemar kopi.
Lazimnya, beberapa ciri kesamaan dari berbagai jenis varian kopi Arabica adalah aromanya yang kuat, rasanya yang cenderung pahit, dengan body (kekentalan) yang tinggi. Selain itu, tingkat keasaman kopi jenis ini juga tergolong cukup tinggi dibandingkan varian kopi lainnya.
Kopi Bajawa Flores pada umumnya memiliki aroma karamel dan nutty yang amat kuat, dipadu dengan bau mirip tembakau yang unik dan jarang ditemui di jenis kopi lainnya. Selain itu, ia juga mempunyai tingkat body yang cukup tinggi.
Namun, berbeda dari kopi Arabica pada umumnya, kopi Bajawa Flores juga dikenal dengan tingkat keasaman sedang/medium. Rasanya pun cenderung dominan manis, dengan perpaduan cita rasa caramel, macadamia, hazelnut, hingga herbal yang menambah sensasi spicy.
Sehingga meskipun kopi Bajawa Flores tetap memiliki karakteristik seperti kental dan aroma yang kuat, tetapi ia diklaim lebih bersahabat dengan lambung karena tak terlalu asam. Kopi ini juga cocok bagi anda yang tak terlalu suka dengan kopi pahit.
Karakteristik yang unik tersebut dihasilkan oleh metode budidaya kopi Flores yang tradisional. Pupuk yang digunakan selalu berjenis organik, serta mereka tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia apapun.
Setiap pohon kopi juga diberi pelindung agar terhindar dari sinar matahari yang berlebih, serta curah hujan tinggi yang dapat beresiko membuat rontok. Biji kopinya, yang berwarna cenderung hijau keabu-abuan, juga diseleksi agar mendapatkan hasil yang terbaik.
Ini berkaitan erat dengan kepercayaan serta tradisi masyarakat di kawasan Bajawa tersebut. Mereka meyakini bahwa kekayaan alam serta hasilnya merupakan rahmat dari arwah leluhur mereka, sehingga penting untuk senantiasa merawat dan menjaganya.
Setelah dipanen, kopi Bajawa kemudian bisa diolah basah atau digiling kering. Walaupun secara alami kopi ini sudah memiliki rasa yang begitu unik dan khas, tetapi pada perkembangannya kemudian kopi ini juga kerap diracik dengan gaya house blend dengan cita rasa yang berbeda.
Produk ini sekarang menjadi salah satu andalan oleh-oleh kika berkunjung ke Flores khususnya, atau Nusa Tenggara Timur pada umumnya.
agendaIndonesia/Audha Alief P.
*****