Taman Nasional Gunung Kerinci/shutterstock

Jambi mungkin masih jarang dilirik wisatawan manca negara maupun wisatawan lokal untuk dikunjungi. Padahal daerah ini memiliki begitu banyak hal yang layak untuk dinikmati. Dua di antaranya bahkan merupakan situs warisan dunia.

Sesungguhnya banyak penerbangan menuju ke Jambi, ibukota provinsi Jambi. Baik dari Jakarta, maupun dari kota lain seperti Padang, Medan atau Batam.

Jambi dan Candi Muaro Jambi

Berada di daerah pesisir Sumatera, Bandar Udara (Bandara) Sultan Thaha Syarifudin Jambi dapat dicapai dengan penerbangan hanya dalam 1 jam 15 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang. Jarak yang tergolong pendek. Di provinsi ini, ada berbagai objek wisata yang tergolong istimewa, yakni Candi Muaro Jambi dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Keduanya telah dicatat Unesco sebagai situs warisan dunia yang harus dijaga selain beberapa tempat wisata seputar Jambi. 

Candi Muaro Jambi adalah peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Melayu. Candi ini merupakan salah satu kompleks candi terluas di Indonesia. Ciri khasnya adalah susunan batu bata merah pada semua bagian candi. Pada 2009, badan dunia United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan candi ini sebagai situs warisan dunia yang wajib dilindungi. Candi ini ditemukan oleh S.C Crooke, seorang letnan berkebangsaan Inggris pada 1820. Candi Muaro Jambi sempat dipugar oleh pemerintah Indonesia pada 1975. Hingga kini terhitung ada 61 buah candi yang sebagian besar tertutup tanah.

Bagi para pencinta alam, yang menarik dari provinsi ini tentunya, kawasan pegunungannya. Salah satunya, Gunung Kerinci, gunung berapi tertinggi di Indonesia. Umumnya, pendakian dimulai dari Desa Kersik Tua, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci. Desa dengan hamparan kebun teh nan luas. Salah satu yang terkenal dari Jambi memang buah tangan berupa teh Kayu Aro yang berkualitas ekspor. Kebun teh di Kersik Tuo merupakan bagian dari perkebunan teh Kayu Aro. 

Ada beberapa keistimewaan dari teh Kayu Aro. Di antaranya, merupakan perkebunan teh tertua di negeri ini karena sudah ada sejak masa penjajahan Belanda pada 1925. Tergolong terluas dan tertinggi kedua di dunia setelah perkebunan teh Darjeeling di India. Luasnya sekitar 2.500 hektare dan berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut. Selain itu, tehnya merupakan teh hitam berkualitas tinggi.

Di sekitar Gunung Kerinci juga ada Taman Nasional Kerinci Seblat yang menantang sekaligus menggoda bagi para pencinta alam. Taman Nasional ini juga telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Pesonanya tidak hanya keberagaman jenis flora dan fauna yang tumbuh, tapi juga keindahan Gunung Kerinci dan Danau Kerinci. Danau ini luasnya mencapai 5.000 meter persegi dengan tinggi 783 meter di atas permukaan laut. Danau ini pun kaya akan ikan-ikan. 

Di kawasan ini bisa ditemukan sejumlah objek wisata, seperti Danau Gunung Tujuh, yang dikelilingi oleh tujuh buah gunung. Gunung-gunung menjadi pembatas tepian. Danau ini merupakan salah satu danau terluas di Asia Tenggara. Danau seluas 960 hektare ini berada di Desa Pelompek Kecamatan Kayu Aro. Biasanya, untuk mencapainya para pencinta alam harus berjalan kaki selama 3-5 jam. Melelahkan sekaligus menggairahkan.

F. Rossana

Yuk bagikan...

Rekomendasi