Wisata ke kota Bengkulu dalam dua hari, apa saja yang bisa dikunjungi? Apa saja yang menarik dari kota tempat lahir ibu Fatmawati, istri proklamator dan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno?
Wisata Ke Kota Bengkulu
Berbatasan dengan Lampung, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan, Bengkulu mempunyai obyek wisata begitu beragam. Dari pantai sampai gunung. Namun, bila hanya mempunyai waktu pendek, berkeliling di kota pun mengasyikkan. Dalam sebuah akhir pekan yang panjang alias 3 hari, terbang kurang dari satu jam dari Jakarta mem- buahkan pengalaman menarik. Jarak antar-obyek wisata juga tergolong dekat.
HARI PERTAMA
Rumah Ibu Fatmawati Soekarno
Tak jauh dari kawasan Simpang Lima, bisa ditemukan sebuah rumah panggung kayu yang terlihat masih apik. Di bagian depan terpampang papan nama: Rumah Ibu Fatmawati Soekarno. Jalan di depannya pun diberi nama Jalan Fatmawati. Terlihat masih cukup baik, rupanya rumah baru direnovasi pada 1980-an dan bukannya rumah yang dihuni oleh Ibu Fatma, melainkan hanya milik saudara Fatmawati yang dihibahkan kepada pemerintah untuk menjadi cagar budaya. Di dalam rumah bisa ditemukan berbagai benda peninggalan Ibu Negara ini. Termasuk berupa mesin jahit yang membuat Sang Saka Merah Putih, juga benda lain termasuk foto-foto lawas.
Rumah Kediaman Bung Karno
Tak jauh dari Rumah Fatmawati, ada Rumah Kediaman Bung Karno. Yang satu ini memang benar-benar pernah menjadi tempat tinggal Bung Karno selama diasingkan di masa penjajahan. Berada di jalan utama, yakni Jalan Soekarno-Hatta yang berada di pusat kota. Di rumah tua dengan halaman luas tersebut masih bisa ditemukan berbagai peninggalan Sang Proklamator sewaktu tinggal di kota ini pada 1938-1942. Di antaranya sepeda ontel, koleksi buku, su- rat cinta kepada Fatmawati, dan lain-lain.
Danau Dendam Tak Sudah
Setelah menyimak sejarah, saatnya me- nikmati sore yang tenang di dekat danau. Berjarak hanya 6 kilometer dari pusat kota, Anda sudah bisa menemukan sua- sana lain. Berupa danau yang tenang dan dikenal dengan nama unik di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati. Rupanya, keunikan namanya terkait dengan legenda setempat. Perbukitan hijau mengelilingi kawasan cagar alam ini, sehingga hanya sekadar duduk di tepiannya sembari menyeruput kelapa muda atau berkeliling perahu sama-sama menyenangkan. Berada di tepian jalan utama, membuat obyek wisata ini mudah dicapai.
Hidangan Khas Bengkulu
Untuk makan malam, coba cicipi aneka masakan khas lokal di Rumah Makan Inga Raya yang berada di tepi pan- tai, tepatnya di Jalan Pasar Pantai. Di antaranya pendap—sejenis pepes ikan— sambal tempoyak dan sayur buah kelor.
HARI KE-2
Pantai Panjang
Boleh dibilang, inilah pusat wisata di Kota Bengkulu. Sebagian besar hotel juga berjajar di depan pantai yang mengha-
dap Samudra Hindia ini. Sesuai dengan namanya, pantai ini memang begitu panjang, hingga 6-7 kilometer. Memiliki pasir yang halus, tapi ombak tergolong besar. Namun pantai yang landai dengan lebar 500 meter ini membuat orang bisa bermain bebas di pantai. Fasilitas juga tergolong lengkap, datang di sore atau pagi hari, bisa melakukan aktivitas bera- gam di sini. Berlari, bersepeda, bermain voli pantai atau sekadar bermain pasir. Bila memilih hotel di depan pantai ini, tentu mengasyikkan memulai aktivitas pagi dengan bermain di pantai.
Pantai Tapak Paderi
Pantai Panjang sesungguhnya sambung- -menyambung dengan pantai lain. Salah satunya Pantai Tapak Panderi. Pantai yang awalnya merupakan pelabuhan ini
menawarkan keindahan mentari tenggelam. Jaraknya hanya 100 meter dari obyek wisata lain, yakni Benteng Marlborough. Jadi, bila berada di ketinggian di benteng tersebut, yang tampak pertama adalah Pantai Tapak Paderi.
Kawasan Pecinan
Tak jauh dari Pantai Tapak Paderi dan Benteng Marlborough ada kawasan yang menarik disimak, yakni daerah Pecinan. Dijaga kelestarian sehingga masih menunjukkan khas bangunan Cina di masa lampau. Dimulai dari gerbangnya dalam pulasan merah dan hijau, lengkap de- ngan hiasan dua ular di bagian atasnya. Permukiman kaum Tionghoa ini sudah ada sejak masa penjajahan Inggris.
Benteng Marlborough
Dibangun di masa penjajahan Inggris sebagai benteng pertahanan, berada di dekat pantai dan di kawasan Pecinan. Adalah East India Company yang membangunnya pada 1713-1719. Berbentuk kura-kura dengan parit-parit kecil, bisa ditemukan juga ruang tempat Sukarno ditahan untuk diinterogasi. Menikmat- inya di sore hari menjadi pilihan karena memandang pantai dari ketinggian menjadi pilihan asyik di sini. Apalagi sembari menunggu mentari tenggelam. Di belakang akan terlihat deretan perto- koan Pecinan yang khas.
Pempek
Di hari kedua, mencicipi pempek bisa menjadi pilihan yang menyegarkan. Bisa
mampir di Pempek Buffet Betty yang berada di Jalan S. Parman. Pilihan lain adalah Warung Pempek Saskia di Jalan Natadirja. Tak hanya untuk makan di tempat, beragam pempekm baik kapal selam, lenjer, maupun adaan, bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Pantai Jakat
Setelah Pantai Panjang dan Pantai Tapak Paderi, ada juga Pantai Jakat yang menyambung dan sama-sama mengha- dap Samudra Hindia. Yang menjadi ciri khas adalah deretan perahu nelayan, tapi untuk bermain tergolong lebih nyaman karena kedalaman pantai yang terdalam hanya 1,5 meter. Merupakan pantai ujung timur di antara ketiga pantai tersebut, sehingga hanya 1 kilometer dari pusat kota. Untuk keluarga terdapat sejumlah sarana bermain, seperti banana boat, jet ski, dan lain-lain. Pantai ini bisa menjadi sasaran di pagi hari di hari ketiga.
Oleh-oleh Khas
Puas bermain di pantai, lantas berkemas, saatnya belanja oleh-oleh dan mening- galkan Bengkulu. Toko oleh-oleh ber- deret di depan Rumah Kediaman Bung Karno. Tinggal pilih, berupa lempuk durian, beragam manisan, kue bay tat, emping melinjo, sirop kalamansi, hingga beragam kerajinan, yang terbuat dari kulit kayu, batik besurek, dan lain-lain.
Rita N./Gunawan W./TL