Buah tangan Banyuwangi banyak ragamnya, dari yang berbentuk produk kerajinan seperti batik atau patung dan topeng barong, ada juga beragam penganan. Batik? Betul, memang batik Banyuwangi belum sepopuler saudara-saudaranya dari Yogya, Solo, Pekalongan, Cirebon, bahkan Madura, namun ia salah satu yang memiliki ciri khas.

Buah Tangan Banyuwangi

Kota di ujung timur pulau Jawa ini juga memiliki aneka panganan kecil yang unik. Sebutlah bagiak, yang mengingatkan kita pada bagea dari Manado, atau ada pula ladrang dan sale pisang. Berikut ada enam oleh-oleh Banyuwangi, Jawa Timur, yang layak dibawa pulang sebagai buah tangan.

Batik Banyuwangi

Batik Banyuwangi dikenal sebagai batik pesisiran. Motifnya beragam, umumnya flora dan fauna, yang terkenal adalah motif Kopi Pecah hingga Gajah Oling. Ada juga motif Kangkung Setingkes, Kawung, Gedekan, Sembruk Cacing.

Yang terkenal adalah motif gajah oling, itu sebabnya batik Banyuwangi sering juga dieknal sebagai batik gajah uling. Motif ini berupa belalai gajah yang membentuk tanda tanya. Kini batik Banyuwangi memiliki 43 motif lain. Hampir seluruh motif memiliki filosofi tersendiri.

Sejarah batik Banyuwangi masih dipengaruhi batik Mataraman. Selain itu, ada juga pengaruh Timur Tengah, Tiongkok dan lainnya. Karena itu, batik Banyuwangi semarak dengan warna-warni biru, merah, kuning, hijau, dan oranye. Tersedia dalam bahan katun dan sutra, baik tulis maupun cetak.

Umah Batik Sayu Wiwit; Jalan Sayu Wiwit, Kelurahan Temenggungan; Banyuwangi

Anyaman Bambu

Produk kerajinan lain yang bisa dijadikan buah tangan adalah produk kerajinan anyaman bambu. Adalah desa Gintangan di Kecamatan Rogojampi sebagai  sentra produk anyaman bambu terbesar di Banyuwangi, bahkan di Jawa Timur. Sentra ini menghasilkan lebih dari 100 produk kerajinan bambu. Dari hiasan dinding hingga perlengkapan dapur. Dipasarkan tak hanya di Indonesia, tapi juga ke luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara di Asia Tenggara.

Salah satu produsen produk anyaman bambu adalah Widya Handicraft. Tempat ini memproduksi aneka produk dari stoples bambu, tempat buah, wadah tisu, tempat koran, kap lampu, wadah perhiasan, dan lain-lain. Harga bervariasi atau bergantung pada ukuran dan tingkat kerumitan. Tempat buah dan satu set stoples, misalnya, harganya mulai Rp 100 ribuan. Semua produk menggunakan bambu apus yang terkenal kuat dan banyak tumbuh di kawasan itu.

Widya Handicraft; Desa Gintangan; Rogojampi; Banyuwangi

Buah tangan Banyuwangi banyak ragamnya, mulai dari produk kerajinan hingga panganan.
Kesenian Barong Banyuwangi yang biasa dipentaskan saat ada warga yang punya hajat. Foto: shutterstock

Patung Barong

Di Banyuwangi ada kebiasaan masyarakat asli setempat, dikenal sebagai masyarakat Using, saat mempunyai hajatan akan menggelar kesenian Barong. Sepintas, barong Banyuwangi mirip dengan barong Bali. Bedanya barong Banyuwangi  lebih kecil dan ornamennya didominasi warna merah-kuning. Di Desa Kemiren, barong dipakai untuk ritual bersih desa setelah Lebaran.

Selain sebagai kesenian, sama seperti juga dengan di Bali, barong Banyuwangi juga dibuat barang kerajinannya sebagai kenang-kenangan. Suvenir barong Banyuwangi memiliki tinggi sekitar 30 sentimeter dengan panjang 25-an  sentimeter. Barong ini dilengkapi dengan suara gamelan yang direkam dari aslinya dan dapat bergerak ke kanan dan kekiri. Selain barong, ada juga patung penari gandrung.  

Kerajinan Kayu Rahmat Jaya; Jalan Dr Rasyad N0 249, Banyuwangi

Alat Musik Kalimba

Kalimba sejatinya alat musik dari Afrika Selatan. Alat musik yang terdiri dari kotak suara dan tuts-tuts logam ang ymenempel di bagian atas dan biasanya dimainkan dengan ke dua jempol tangan. Kalimba terbuat dari tempurung kelapa dan kayu sebagai penutup. Tujuh baris lempang besi berjajar di atasnya berfungsi sebagai tuts. Ada bolongan di tengahnya.

Ada tiga jenis kalimba. Pertama, perpaduan tempurung kelapa dan kayu sonokeling; lalu ada pula kalimba dengan hiasan cat warna-warni; dan terakhir yang banyak ditemui, mungkin karena yang termurah, ialah kalimba dengan penutup kayu mahoni polos. Dengan harga yang tak terlalu mahal, di bawah Rp 100 ribu, alat ini layak dibawa untuk oleh-oleh atau kenang-kenangan.

Supriyanto Kalimba; Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi; Banyuwangi

Kue Bagiak

Bagiak adalah kue kering tradisional Banyuwangi yang dulu hanya disajikan saat Lebaran. Bentuknya seperti telunjuk orang dewasa. Berwarna putih kecokelatan. Berbahan utama tepung tapioka dan parutan kelapa yang disangrai.

Bisa ditemui di berbagai pusat oleh-oleh Banyuwangi.

Saat ini pengunjung bisa mencicipi berbagai macam varian rasa yang ditawarkan kue bagiak. Beberapa di antaranya adalah kacang, jahe, susu, durian, vanilla, pandan atau lainnya. Banyak wisatawan membawa untuk oleh-oleh, selain harganya tidak mahal, bagiak juga mudah ditemui di toko-toko oleh-oleh. Dan satu lagi, kue kering ini tahan lama.

Rumah Kue Gajah Oling; Jalan Imam Bonjol 34; Banyuwangi

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi