KEK Lido diharapkan datangkan 63 juta wisatawan hingga tahun 2038, ini berdasarkan perkiraan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Dewan Nasional KEK Airlangga Hartarto. Kemarin, Senin 22 Februari 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk membahas rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

KEK Lido

Pertemuan keduanya dilaksanakan di Gedung Pakuan, Kota Bandung. “Kami sepakat berkolaborasi untuk aktivasi dari beberapa kegiatan dan capaiannya setelah pertemuan kami pada 19 Januari 2021, salah satunya terkait pembangunan KEK Pariwisata di Lido yang telah disetujui pembangunannya dan dimulainya pembangunan multiline sebagai salah satu infrastruktur pertama di kawasan ini,” kata Sandiaga.

Untuk memantau pembangunan KEK Lido ini, lanjut Sandiaga, pihaknya dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengunjungi lokasi pembangunan pada Maret 2021. “Kunjungan ini tujuannya untuk memastikan progress kemajuan dari KEK pariwisata pertama di Jawa Barat ini terpantau dengan baik,” katanya.

Sebagai informasi, pembangunan KEK Lido ini telah memperoleh persetujuan dari Dewan Nasional KEK pada 12 Februari 2021. KEK Lido ini diproyeksikan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dapat menarik investasi hingga US$2,4 miliar atau setara Rp 33,5 triliun.

Selain itu, ada sejumlah hal lain yang dibahas oleh Sandiaga dan Ridwan Kamil terkait pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Di antaranya rencana pembangunan KEK di Sukabumi dan penambahan lahan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Jawa Barat untuk dikelola oleh generasi milenial.

“Hal ini bertujuan untuk menciptakan lebih dari 500 ribu lapangan kerja baru untuk anak-anak muda. Jadi itu langkah kolaborasi kita dan mudah-mudahan ini bisa membuka lapagan kerja dan memberikan kebangkitan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.

KEK Lido, milik grup usaha MNC land, mulai dibangun dan diharapkan akan dapat menarik wisatawan hingga 63 juta orang.
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Barat bertemu untuk membahas KEK Lido. Foto: Dok. Kemenparekraf

Sementara itu, pada saat yang sama Ridwan Kamil mengatakan dalam pertemuan itu ia menyampaikan sejumlah gagasan kepada Menparekraf Sandiaga Uno untuk menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai lokomotif pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya di Jawa Barat yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Ia berharap pertemuan kedua belah pihak ini dapat memperkuat kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kami menyampaikan gagasan-gagasan membangun pariwisata sebagai lokomotif pemulihan ekonomi. Mudah-mudahan didukung dari skala promosi desa dan infrastruktur sampai berita terbaik KEK pariwisata Jawa Barat pertama di Lido sudah berhasil,” ujar pria yang akrab disapa kang Emil ini. Ia juga berharap Menparekraf Sandiaga dapat segera menindaklanjuti hasil pertemuan ini agar dapat diketahui masyarakat lebih luas.

Dalam pertemuan ini, Sandiaga didampingi oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari; serta Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam.

Berdasar laporan tirto.id; kawasan pariwisata terintegrasi milik MNC Group bernama MNC Lido City yang mencakup kawasan di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, resmi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata (KEK Pariwisata). Dewan Nasional KEK menetapkan status ini pada 10 Februari lalu. Proyek KEK Lido akan digarap oleh anak usaha bernama PT MNC Land Tbk (KPIG), sementara operatornya adalah PT MNC Studios International Tbk (MSIN).


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Dewan Nasional KEK Airlangga Hartarto mengatakan dengan status KEK dan berbagai kemudahan yang bakal didapat, termasuk pengurangan berbagai pajak, Lido diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara hingga 63,4 juta orang sampai 2038–atau rata-rata 3,17 juta per tahun.
“KEK Lido diharapkan betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia. Hasilnya harus jelas: turis ke Jawa Barat harus yang berkualitas internasional dan devisanya pun juga premium,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Kamis 11 Februari 2021. Inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai US$4,1 miliar selama 20 tahun.

Pertimbangannya, di kawasan Lido ini akan dibangun taman hiburan sekelas Disneyland. Ini tentunya menjadikan Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu destinasi wisata nasional dan internasional.

Mengutip tempo.co, di dalam Lido City nanti akan ada movieland sebagai megaproyek Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe. KEK MNC Lido City sendiri resmi mulai dibangun Sabtu 13 Februari 2021. “Hari ini, kami memulai pembangunan Movieland, The Most Integrated and One Stop Studios,” tulis Hary Tanoe seperti dikutip dari akun media sosialnya.

Movieland merupakan fasilitas creative hub untuk outdoor production, khusus drama atau film. Dengan adanya fasilitas tersebut, maka produksi film di Indonesia diharapkan bisa seperti Hollywood.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi