Babat gongs Semarang merupakan kuliner kota ini yang wajib dicoba.

Babat gongso Semarang merupakan olahan dari jerogan sapi jenis babat, isi perut, yang ditumis dengan berbagai bumbu dan bercita rasa pedas manis. Di Semarang biasanya babat gongso ini dijual oleh para padagang nasi goreng.

Babat Gongso Semarang

Sesungguhnya, babat gongso Semarang merupakan tumis babat dan bumbu sebelum dimasak atau dijadikan kondimen nasi goreng. Ia bisa dimakan dengan nasi sepakai lauk. Bisa pula dimakan tanpa nasi, atau malah dengan mie goreng.

Dengan fleksibiltas seperti itu, babat gongso bisa dinikmati kapan saja, baik untuk sarapan, makan siang atau malam hari. Selain itu, pecintanya dapat pula membuat makanan khas Semarang ini di rumah.

Lalu bagaimana sejatinya masakan ini bermula? Jongkie Tio dalam buku Semarang Tempo Doeloe menuliskan bahwa gongso adalah istilah Jawa untuk cara memasak makanan setengah kering. Begitupun, ia sedikit ragu masakan tersebut khas Jawa, karena kala itu sebagian besar masakan Jawa dimasak dengan dibakar. Besar kemungkinan masakan tersebut dipengaruhi budaya luar, misalnya Tiongkok.

Kota Semarang memiliki banyak pilihan kuliner, seperti babat gongso Semarang.

Dalam perkembangannya, babat gongso menjadi makanan khas Semarang dengan rasanya yang manis berkat penggunaan kecap. Ada versi dengan rasa yang lebih pedas, ini biasanya menambah cabai keriting atau rawit merah.

Babat biasanya direbus sampai empuk, potong kecil-kecil, lalu dicampur bumbu. Sedangkan gongso di sini artinya ditumis, jadi masakan ini tanpa kuah. Gongso biasanya dimasak dengan minyak di atas penggorengan, diorak-arik di atas wajan hingga setengah kering. Irisan bawang merah hampir selalu ada dalam pemasakan gongso. Konon, masakan yang digongso memiliki cita rasa dan aroma.

Saat berkunjung ke Semarang, wisatawan bakal dengan mudah menemukan orang berjualan babat gongso, yang biasanya juga menjajakan nasi goreng. Namun, ada beberapa tempat yang legendaris, khususnya untuk masakan babat gongso Semarang. Berikut lima warung babat gongso Semarang yang enak dan terkenal. 

Nasi Goreng Babat Sedang Dimasak Dok.
Nasi goreng babat gongso sedang dimasak. Foto: Dok. Pexels

Nasi Goreng Babat Pak Karmin

Pecinta kuliner jalanan saat melancong ke Semarang belum lengkap rasanya jika belum mencoba Nasi Goreng Babat Pak Karmin. Berlokasi di Jalan Pemuda, dekat dengan Jembatan Mberok Kota Lama, tempat ini tak pernah sepi dari pengunjung. Tempatnya dengan tenda.

Jika sedang sangat ramai, pengunjung bahkan harus rela makan melipir di pinggir kali. Mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat gemar makan di tempat ini.

Berdiri sejak 1971, Nasi Goreng Babat Pak Karmin terbilang legendaris. Tempatnya tak pernah berpindah sejak awal mula dibuka. Hingga saat ini, pemiliknya hanya membuka satu cabang di Jalan MH Thamrin Semarang yang dikelola oleh anak pertamanya.

Beragam sajian babat gongso Semarang yang bisa menjadi pilihan pengunjung ke tempat ini, di antaranya nasi goreng babat dan nasi babat.
Nasi babat gongso akan disajikan dengan rasa manis-pedas yang mampu menggoyang lidah. Sementara untuk nasi goreng, potongan babat yang dimasak lembut akan dicampurkan dengan bumbu gurih yang meresap pada nasi.
Warung ini buka setiap hari dari pukul 08.00-22.00 WIB.

Babat Gongso dan Nasi Goreng Pak Hengky

Babat gongso yang satu ini dari dulu memasaknya menggunakan tungku kayu bakar. Cara tersebut membuat hidangan menjadi lebih harum dan gurih. Tidak mengherankan jika nasi goreng babat Pak Hengky selalu ramai pembeli. Selain babat gongso, pengunjung juga bisa menikmati nasi goreng babat dan paru goreng di sana.

Berada di Jalan Puri Anjasmoro Blok K, kedai tersebut buka setiap hari dari pukul 17.00 sampai 23.00 WIB.

Nasi Goreng Babat Pak Taman

Pecinta kuliner bisa menemukan kedai ini di Jalan Stadion Selatan, Karangkidul, Semarang Tengah. Nasi Goreng Pak Taman namanya yang sudah buka sejak 1986. Kedai legendaris ini buka pukul 07.00-16.00 WIB dan hampir selalu ramai dikunjungi pembeli, khususnya pada jam makan siang.

Seporsi makanan di Pak Taman dihargai sekitar Rp 28 ribu. Untuk kantong warga Semarang mungkin tak bisa dibilang murah, namun kalau dilihat dari rasa harga tersebut cukup sesuai.

Babat Gongso Semarang Sajian Sedap
Babat gongso Semarang yang maknyus. Foto: Dok. Sajian Sedap

Babat Gongso Pak Sumarsono

Seperti babat gongso Pak Hengky, warung makan Pak Sumarsono juga menggunakan tungku kayu sebagai alat memasaknya. Kedai Pak Sumarsono berada di Jalan Puri Anjasmoro Nomor 54. Kedai tersebut hampir selalu buka setiap hari mulai pukul 17.00 hingga tengah malam, dengan harga seporsi gongso sekitar Rp 25 ribuan.

Babat Gongso Pak Sabar

Masih ada satu lagi yang layak dicoba yakni kedai nasi goreng Pak Sabar yang berada di Jalan Depok. Kedai tersebut sejatinya merupakan spesialis tahu pong, satu kuliner yang juga khas Semarang. Namun, pengnjung bisa memesan nasi goreng babat atau babat gongsonya.

Buka dari sore hingga menjelang tengah malam, seporsi makanan di sana hanya dibanderol sangat bersahabat dengan kantong.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi