Bali Botanical Garden atau masyarakat Bali menyebut nama aslinya sebagai Kebun Raya Eka Karya masih cukup jarang disebut para pelancong yang mengunjungi pulau Dewata ini. Kalah moncer dengan pantai-pantai.
Bali Botanical Garden
Di Indonesia, bukan hanya Bogor yang memiliki kebun raya. Pulau Bali pun mempunyai kekayaan wisata dengan beraneka tumbuhan. Berada di seberang Danau Beratan, Bedugul, Kabupaten Tabanan kebun raya ini terletak. Orang sering menyebutnya Kebun Raya Bedugul, namun aslinya namanya adalah Kebun Raya Eka Karya.
Lokasinya tak terlalu jauh dari Denpasar, kebun raya ini cuma berjarak sekitar 80 kilometer dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 1,5 jam dari Denpasar menuju ke arah utara, Singaraja.
Kebun Raya Bali ini memiliki luas 157,5 hektare dan bisa dikatakan merupakan yang terluas di Indonesia. Terletak pada ketinggian 1.240 meter dari permukaan laut, yang artinya lokasinya berada di dataran tinggi, membuat obyek wisata kebun raya ini senantiasa berhawa dingin dan sering berkabut.
Seperti layaknya mengunjungi kebun raya di mana pun, masuk ke tempat ini seperti memasuki perpustakaan botani yang sangat besar. Pengunjung bisa mempelajari keragaman flora koleksi taman ini. Karcis masuknya tergolong murah, hanya Rp 9 ribu per orang. Jika membawa mobil, dikenai karcis masuk Rp 6 ribu. Yang menarik, lokasinya yang berseberangan dengan Danau Beratan. Bisa dibayangkan indahnya kan.
Dibangun pada 1959, Kebun Raya Bali ini menjadi satu-satunya yang dibangun setelah kemerdekaan sekaligus satu-satunya pula yang berada di luar Jawa. Indonesia saat ini mempunyai empat kebun raya, yakni Bogor, Cibodas atau Cianjur, dan Purwodadi.
Kebun Raya Bali ini pada mulanya diperuntukkan bagi konservasi tumbuhan runjung atau konifera. Koleksi awalnya didatangkan dari Kebun Raya Bogor dan Cibodas, seperti Araucaria bidwillii, Cupresus sempervirens, dan Pinus masoniana. Jenis lainnya berupa tumbuhan asli daerah ini, seperti Podocarpus imbricatus dan Casuarina junghuhniana.
Namun seiring perjalanan waktu, koleksi Kebun Raya Bali berkembang hingga mencakup tumbuhan pegunungan tropis kawasan timur Indonesia. Beberapa koleksi di antara lain anggrek, kaktus, pakis, bambu, lumut, palma, hingga tumbuhan air dan tanaman obat. Selain itu, nah ini dia, koleksi begonia bahkan merupakan yang terlengkap di dunia. Ini tanaman yang sedang populer di masa pandemi ini.
Setiap jenis tumbuhan menempati kawasan yang didesain unik. Tanaman kaktus, misalnya, menempati kawasan yang diberi nama Cactus Glass House. Dalam rumah kaca seluas sekira lapangan basket ini dikembangkan 68 jenis kaktus dari pelbagai negara, seperti Meksiko, Jerman, Selandia Baru, dan Argentina.
Agak mengherankan juga melihat kaktus, yang biasa hidup di kawasan gurun, mampu berkembang di dataran tinggi berhawa dingin seperti Bedugul itu. Bentuk-bentuk kaktusnya pun tak unik-unik. Ada yang lonjong, ada yang bulat. Ada yang berduri keras, ada pula yang berambut uban. Bahkan, beberapa menyerupai hewan. Jenis Echinocactus grusonii, misalnya, lebih tampak sebagai landak laut (Echinoidea) berwarna hijau. Sedangkan kaktus Cephalocereus senilis hampir serupa ulat bulu besar dalam posisi berdiri.
Di seberang rumah kaktus, ada Orchid Park, bangunan berstruktur tenda yang menampung lebih dari 293 jenis anggrek di Indonesia, khususnya dari wilayah timur. Berbagai anggrek liar dikumpulkan dari berbagai hutan di Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, juga Papua. Jika ingin melihat banyak anggrek yang tenga berbunga cobalah datang antara Maret dan Juni.
Salah satu koleksi yang membuat kebun raya ini berbeda adalah tanaman untuk upacara agama Hindu. Koleksi tanaman yang dianggap sakral ini salah satu manifestasi falsafah agama Hindu, Tri Hita Karana, yang menganggap penting aspek pelestarian lingkungan. Terdapat beberapa tumbuhan yang biasa digunakan sebagai hiasan pura, material bangunan suci, dan sesajen upacara keagamaan di Bali. Di antaranya kembang cempaka, pohon beringin, buah trijata, sarai, dan majegau.
Lalu adakah pohon-pohon “raksasa” seperti layaknya yang ada di kebun-kebun raya? Tentu saja ada. Misalnya saja beringin raksasa. Letaknya menjulang di pojok utara, pohon tersebut bahkan sudah ada sebelum kebun raya ini dibangun. Umurnya diperkirakan sudah ratusan tahun. Beberapa wisatawan asing terlihat takjub melihat pohon gigantik ini. Beberapa wisatawan menjadikan pohon ini sebagai latar belakang untuk swafoto.
Harmoni antara lingkungan dan kebudayaan Bali juga terlihat dengan dibuatnya cultural trail menuju dua pura dan satu situs, yaitu Pura Batu meringgit dan Terataibang di sisi barat daya kompleks, serta situs kuno patung singa mendekam yang berlumut di sisi timur Museum Etnobotani.
agendaIndonesia/TL
*****