Ini 5 rekomendasi kuliner halal di Manado, Sulawesi Utara. Meski dikenal dengan beragam jenis kuliner tradisionalnya yang menggoda lidah, penting juga untuk diingat bahwa tidak semuanya merupakan kuliner halal, mengingat banyak dari warganya yang memeluk agama non-Muslim. Sehingga menarik untuk diperhatikan apa saja kuliner khas kota 1001 gereja ini yang halal dikonsumsi bagi wisatawan Muslim.
5 Rekomendasi Kuliner Halal di Manado

- Dego Dego Cafe
Ini yang pertama dari 5 rekomendasi kuliner halal di Manado adalah Dego Dego Cafe yang kerap menjadi salah satu tempat warga Manado dan wisatawan bersantap pagi. Dego Dego sendiri dalam bahasa lokal Manado kurang lebih berarti balai dari bambu, dan kafe ini memang secara visual terlihat sederhana dan tidak terlalu besar.
Namun, setiap paginya kafe tersebut dipenuhi oleh pengunjung, baik warga setempat maupun turis pecinta kuliner yang mencari sarapan. Usut punya usut, ternyata salah satu alasannya adalah kafe ini memiliki menu andalan kuliner tradisional yang lazim menjadi menu sarapan warga Manado, yakni Tinutuan.
Tinutuan, alias bubur Manado, adalah sebuah kuliner tradisional yang begitu populer di Manado. Warnanya cenderung kuning dan sedikit kehijauan, karena di dalamnya terdapat beberapa macam sayuran, seperti bayam dan kangkung. Warna kuning tersebut juga berasal dari olahan labu yang digunakan dalam pembuatannya.
Bubur dibuat dengan mencampurkan beras dan olahan labu, ubi dan jagung yang oleh warga setempat disebut sambiki. Setelah menjadi bubur dan mengental, barulah bubur bisa disajikan dengan menambahkan sayuran yang baru direbus setelah dipesan, serta tambahan daun kemangi untuk menambah aroma sedap.

Sensasi hangat dan gurihnya bubur, serta segarnya sayuran menjadikannya salah satu pilihan utama santap pagi bagi warga Manado. Bahkan, karena warga Manado dikenal suka makanan pedas, tinutuan kerap dimakan dengan menambahkan ragam sambal khas Manado, seperti sambal ikan roa atau sambal bakasang, yaitu sambal yang terbuat dari isi perut ikan cakalang.
Seporsi tinutuan pun terhitung murah, hanya sekitar Rp 7 ribu. Begitu populer dan merakyatnya kuliner ini, hingga terkadang kini Manado juga dipanggil sebagai kota tinutuan. Selain tinutuan, di kafe ini juga terdapat sejumlah makanan 5 rekomendasi kuliner halal di Manado yang khas lainnya, seperti mie cakalang, nasi goreng cakalang, nasi goreng ikan roa, dan lain sebagainya. Kalau tertarik mampir, Dego Dego Cafe terletak di jalan Wakeke nomor 3.
- Warung Afisha
Bicara soal 5 rekomendasi kuliner halal di Manado, maka akan identik dengan beragam jenis sajian seafood. Dan terbilang tidak sulit untuk menemukan restoran-restoran yang menjajakan aneka masakan seafood otentik. Dari restoran tersebut, salah satu yang cukup tenar dan mencolok dengan menu-menu uniknya adalah Warung Afisha, yang berlokasi di jalan Balai Kota.
Ada beberapa menu yang paling direkomendasikan di restoran ini. Salah satu dari 5 rekomendasi kuliner halal di Manado adalah woku belanga, yaitu olahan ikan yang dimasak di dalam belanga atau kuali yang terbuat dari tanah liat. Olahan ikan tersebut diramu dengan bumbu woku yang terbuat dari rempah-rempah seperti daun jeruk, daun kunyit, daun pandan, kemangi dan sebagainya.
Ikan yang diolah biasanya berkisar antara ikan mas. Ikan nila atau ikan kerapu. Walaupun terkadang sering juga dijumpai woku belanga yang menggunakan olahan udang, kepiting, atau bahkan ayam. Ia banyak disukai karena cita rasanya yang pedas dan gurih, serta aromanya yang begitu harum dan menggoda selera.
Menu lainnya yang menjadi primadona adalah rahang ikan tuna bakar. Setelah dibersihkan, ia dimarinasi bumbu sebelum kemudian dibakar sembari dilumuri sambal. Pengunjung juga bisa memesan rahang ikan tuna yang dimasak dengan woku, atau dengan direbus menggunakan kuah asam.
Lain dari itu, Warung Afisha juga menawarkan bermacam jenis ikan lainnya, seperti ikan tude, ikan goropa, ikan tindarung, ikan bobara, dan sebagainya. Yang menarik, dua jenis sambal andalannya, dabu dabu lilang dan rica bakar tampurung, dapat diambil sendiri sepuasnya oleh pengunjung.
Pengunjung diberikan pilihan paket nasi, lauk dan sayur yang harganya mulai dari Rp 40 ribu. Pengunjung tinggal memilih jenis lauk yang diinginkan, serta memilih sayur seperti cah kangkung, acar timun atau terong bakar. Bagi yang tidak terlalu suka pedas, juga bisa meminta agar ikan tidak dibakar menggunakan sambal.
- Wisata Bahari
Satu lagi restoran seafood yang jadi salah satu dari 5 rekomendasi kuliner halal di Manado adalah Wisata Bahari, yang terletak di Bahu Mall Complex, jalan Wolter Monginsidi Nomor 1. Keistimewaan restoran ini bukan hanya dari aneka masakan seafood yang menggoyang lidah saja, tetapi juga karena ia berlokasi persis di tepi teluk Manado, menyajikan suasana makan di tepi pantai dengan pemandangan laut.
Memandang ke luar, akan terlihat panorama pulau Bunaken dan pulau Manado Tua yang berwujud gunung berapi aktif. Semakin terasa menarik ketika pengunjung menempati area outdoor dari restoran, yang menjadi spot favorit manakala waktu santap malam sambil menikmati pemandangan sunset.
Tak hanya nuansa dan pemandangan yang apik, pilihan menu makanannya pun tak kalah menarik. Menu-menu seperti ikan bobara bakar rica, lobster lada hitam, kepiting saus tiram, cumi cah jamur hitam, dan salad ikan goropa merupakan beberapa yang direkomendasikan. Harga makanannya berkisar dari Rp 20 ribu sampai Rp 140 ribu.
Buka dari jam 11.00 hingga 23.00, Wisata Bahari umumnya cocok menjadi tempat makan bersama teman dan keluarga. Meski berkapasitas sekitar 300 orang, namun restoran ini hampir tak pernah sepi pengunjung, sehingga jika berencana datang beramai-ramai disarankan untuk membuat reservasi terlebih dulu.
- Rumah Makan Saroja
Siapa sangka, ternyata satu dari 5 rekomendasi kuliner halal di Manado juga memiliki gayanya sendiri dalam menikmati hidangan nasi kuning. Bagi pecinta kuliner yang penasaran ingin mencoba resep nasi kuning ala Manado, Rumah Makan Saroja bisa menjadi pilihan destinasi, karena restoran yang berada di jalan Diponegoro Nomor 9 ini terkenal dengan nasi kuningnya yang unik nan ikonik.
Sudah sejak 1977 restoran ini menjajakan nasi kuning khas Manado, dan sejak itu pula ia menjadi salah satu kuliner paling disukai warga lokal dan paling diburu pelancong. Bahkan, restoran ini pernah diganjar penghargaan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penjual nasi kuning terbanyak, karena begitu laris manisnya nasi kuning buatannya.
Yang membuat nasi kuning Manado ini lumayan berbeda dari biasanya adalah lauk pauknya. Di atas sepiring nasi kuning yang porsinya cukup besar, terdapat isian seperti abon ikan cakalang, semur daging sapi suwir, potongan ubi, kering kentang, bawang goreng, telur rebus, serta sambal. Seporsi nasi kuning komplit dihargai Rp 25 ribu.
Tak jarang yang datang ke restoran ini untuk santap pagi, lantaran sudah buka dari jam 06.00. Tetapi yang menarik, banyak pula yang membeli untuk dibawa pulang, bahkan sebagai oleh-oleh, karena setiap porsi nasinya dibungkus dengan daun roka. Disinyalir, penggunaan daun roka tersebut menambah aroma harum serta menjaga nasi tidak cepat basi.
- Kios Es Miangas
Tak cuma kuliner main course saja, Manado juga punya beberapa kudapan manis otentik yang menarik untuk dicoba. Salah satu kedai penjual penganan ringan tersebut adalah Kios Es Miangas, kedai kudapan manis yang terhitung legendaris di Manado. Maklum, kedai ini beserta bangunannya sudah eksis sejak 1976 silam.

Terletak di satu sudut jembatan Miangas, di area jalan Jenderal Sudirman, menu-menu yang ditawarkan juga tidak banyak berubah sejak dulu. Beberapa di antaranya meliputi es buah, rujak buah, aneka juice buah, serta beberapa kue basah khas Manado seperti balapis, lalampa, kolombeng polote, dan sebagainya. Namun, dua menu yang dianggap paling ikonik adalah es brenebon dan gohu.
Es brenebon pada dasarnya adalah kudapan kacang merah yang disajikan dengan es serut, gula merah dan susu kental manis coklat. Sedangkan gohu merupakan potongan buah pepaya yang diracik dengan cuka, cabe, jahe, gula aren dan bakasang, alias isi perut ikan cakalang yang mengandung telur dan sudah melewati proses fermentasi.
Harga penganan-penganannya pun terhitung murah. Seperti gohu yang dihargai Rp 10 ribu, rujak buah Rp 12 ribu, es brenebon Rp 15 ribu, serta kue-kue basah yang masing-masing dihargai Rp 3 ribu per buah. Pengunjung bisa bersantai melepas dahaga dengan kudapan manis, sambil menikmati nuansa retro dari bangunan tua tersebut.
agendaIndonesia/audha alief praditra
—–