Buang Air Kecil Tak Tertahankan

Buang air kecil adalah hal biasa, tapi jika ter;lalu sering dan tak tertahnakan, pasti mengganggu perjalanan.

Buang ir kecil tak tertahankan alias dorongan kuat untuk pipis terasa tak tertahankan, pastilah ini mengganggu saat liburan atau dalam perjalanan. Gangguan bukan saja bagi yang menderitanya, namun juga teman-teman seperjalanan. Sedikit-sedikit harus berhenti mencari toilet.

Buang Air Kecil

Lestari, 48 tahun, dikenal sebagai pelancong berat sejak usia muda. Saat melancong ala koper ataupun ransel mulai dilakoni banyak orang, ia justru mengerem keinginannya. Lo kenapa? Toh, ia tak dalam kondisi ekonomi sulit.

“Aku udah males pergi-pergi, sekarang repot. Aku nggak kuat nahan pipis,” ujarnya dengan nada kesal. Sebab, kamar kecil pun jadi tempat yang paling banyak disinggahi di berbagai destinasi.

Buang air kecil yang terlalu berlebih dapat mengganggu perjalanan. Bisa diatasi dengan latihan organ tubuh bagian bawah.
Latihan organ tubuh bagian bawah untuk memperkuat otot. Foto: dok shutterstock

Ketidakmampuan menahan buang air kecil yang disebut urinary incontinence memang kerap melekat pada wanita dalam usia di atas 40 tahun. “Kondisi tersebut terkait dengan kekuatan otot-otot pada panggul,” kata Beverly Whipple, PhD, RN, dari Rutgers University di New Jersey, Amerika Serikat.

Selain faktor usia, biasanya akibat melemahnya otot-otot tersebut disebabkan oleh kehamilan, habis melahirkan, dan berat badan berlebihan. Selain itu, akibat serangan penyakit, misalnya, diabetes, konstipasi, dan kanker tertentu. Setiap orang dalam tingkatan yang berbeda, dari ringan sampai berat.  

Ada beberapa jenis urinary incontinence, seperti stress incontinence,dengankeinginan buang air kecil secara mendadak dan tak tertahankan. Biasanya terjadi ketika batuk, bersin, dan sejenisnya.

Ada juga urge incontinence, yakni penderita merasa kandung kemih penuh, padahal  kondisinya sebaliknya. Karena dorongannya yang kuat dan belum tiba di kamar mandi, buang air kecil sudah tak tertahankan. Jenis tersebut kerap berkaitan dengan gangguan pada kandung kemih yang disebut overactive bladder.

Untuk memperkecil gejala bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup. Asupan air menjadi satu hal penting yang perlu diperhatikan penderita. “Minum sebanyak enam hingga delapan gelas seperti yang direkomendasikan bisa memicu masalah,” kata Jennifer Anger, MD, MPH, assistant professor of urology pada David Geffen School of Medicine, UCLA.

Di sisi lain, terlalu sedikit asupan air bisa membuat urine menjadi kental dan ginjal mengalami iritasi. Akibatnya, ada rasa ingin ke kamar mandi terus-menerus. “Untuk jumlah yang tepat, sebaiknya tanyakan kepada dokter Anda,” kata Jennifer seperti dikutip dari webmd.com.

Hindari juga minuman beralkohol. “Alkohol memiliki efek langsung pada kandung kemih,” ujar Amy Rosenman, MD, assistant clinical professor di bidang obstetrik dan ginekologi dari UCLA. Alkohol bersifat diuretik atau membuat Anda semakin sering buang air kecil.  “Alkohol mempengaruhi sinyal saraf dari otak ke kandung kemih. Setelah menenggak alkohol, kontrol terhadap signal itu akan menurun,” kata dia.

Bukan hanya alkohol, minuman berkafein pun sebaiknya dihindari. Kafein tak hanya dalam kopi, tapi juga dalam minuman ringan, teh, dan cokelat. Bila tidak sanggup berpisah dengan kafein, pilih menyeruputnya pada pagi hari. Jangan menikmatinya pada malam hari, apalagi setelah pukul 19.00. Batasi tidak lebih dari satu atau dua cangkir setiap harinya.

Bila gangguan pada buang air kecil ini dipicu oleh overactive bladder, sebaiknya hindari juga makanan pedas. “Olahan dengan rasa pedas bisa mengiritasi lapisan kemih seperti minuman berkafein,” kata Christine Gerbstadt, MD.

Pantangan lain ialah yang asam-asam seperti jeruk dan nanas. Rasa asam akan mengganggu kandung kemih dan memicu keinginan buang air kecil. Juga tomat, stroberi, cranberry, dan sejenisnya.

Minuman berkarbonat sebaiknya juga dihindari.  “Karbon dioksida dalam minuman bisa mengiritasi kandung kemih yang sensitif dan memicu keinginan untuk berulang kali ke kamar kecil,” ujar Amy.

Bagi penggemar minuman legit, sebaiknya hindari pemakaian gula atau pemanis secara berlebihan. Demikian juga dengan keju, khususnya diproses dengan lebih lama. Cermati juga buah-buahan seperti pisang, anggur, apel, dan keju. Bila penderita juga perokok dan sering keluar air seni saat batuk, sebaiknya hentikan kebiasaan itu untuk mengurangi serangan  batuk.

Terapi di Rumah

Kegel. Gerakan untuk melatih otot-otot panggul. Lakukan mulai 3-4 rangkaian per hari dengan 10 gerakan setiap rangkaian untuk lebih mudah mengontrol kandung kemih. Setiap gerakan tahan selama 10 detik lalu rileks.

Pola buang air kecil. Kenali waktu yang kerap Anda harus bolak-balik ke kamar mandi. Cermati juga pemicunya, umumnya pilihan jenis makanan. Dengan begitu, Anda bisa mengurangi gangguan dan mengatur kegiatan sehari-hari.

Menu makan. Berat badan yang berlebihan bisa menyebabkan kondisi semakin buruk. Pilih menu sehat untuk meredakan gejala.

Gunakan panty liners. Bila air seni yang keluar hanya sedikit, gunakan saja panty liners. Hanya, ingat untuk menggantinya setelah beberapa jam atau dirasa tidak nyaman.

Perempuan dan Pria

Kejadian pada wanita dua kali lipat lebih tinggi. Pada pria umumnya terjadi pada penderita penyakit diabetes, pembesaran prostat, dan parkinson.

Sebagian besar penderitanya berusia lanjut, tapi bisa juga diderita wanita muda. Umumnya air seni keluar sedikit saat tertawa, batuk, bersih, atau mengangkat benda berat.

agendaIndonesia/TL

*****

Nan Xiang adalah sebuah restoran yang terletak di The Sultan Hotel, Jakarta. Menyajikan hidangan khas Tiongkok dengan gaya Shanghai dan Cantonese, restoran ini dikenal dengan..

The Sultan Hotel Jakarta, Jl. Gatot Subroto, Jakarta

Bogor Cafe adalah sebuah restoran yang terletak di Hotel Borobudur, Jakarta. Menyajikan sajian otentik Indonesia, restoran ini dikenal dengan hidangan unggulan sop buntut yang telah..

La Brasserie adalah sebuah restoran buffet yang terletak di hotel Le Meridien Jakarta. Restoran ini menyajikan perpaduan masakan Indonesian, Asian, European, Middle Eastern dan lain..

Le Meridien Hotel, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta

Cafe One adalah sebuah restoran buffet yang terletak di hotel Wyndham Casablanca Jakarta. Selain menyajikan perpaduan masakan Asian dan European dalam format buffet, restoran ini..

Honzen adalah sebuah restoran fine dining yang terletak di hotel Ayana Midplaza Jakarta. Restoran ini mengadopsi desain modern Jepang serta menyajikan hidangan khas Jepang seperti..

Lagoon Cafe adalah sebuah restoran buffet yang terletak The Sultan Hotel Jakarta. Salah satu restoran buffet legendaris di Jakarta ini menyediakan berbagai jenis hidangan dari..

Wisata Kuliner? Awas Metabolisme Lamban

Wisata kuliner memang asyik, tapi awa dengan metabolisme tubuh. Foto shutterstock

Wisata kuliner pasti menjadi salah satu agenda saat jalan-jalan, pulang kampung, atau sekadar liburan akhir pekan. Jika doyan wisata kuliner, cermati metabolisme tubuh agar lemak tak menumpuk.

Wisata Kuliner

Wisata kuliner kerap menjadi tujuan utama bagi para pelancong. Atau setidaknya menjadi nomor dua karena ke mana pun turis pergi yang dicari makanan terlezat di kota yang didatangi. Namun jangan mengumbar nafsu besar menikmati beragam hidangan dalam kunjungan yang pendek.

Apalagi berburu sajian lezat itu dilanjutkan saat kembali ke kota asal. Lupa juga bila metabolisme tubuh Anda tergolong lamban. Nah, lo?

Metabolisme adalah pembakaran kalori dan cadangan lemak serta mengubahnya menjadi energi yang dipakai untuk kegiatan selanjutnya. Pada setiap orang pembakaran kalori itu memang berbeda.

Wisata kuliner, saat mudik, sering membuat kita lupa menahan diri.
wisata Kuliner saat mudik memang menggoda kita untuk melupakan sejenak pembatasan kalori. FotoL dok shutterstock

Bagi mereka yang metabolismenya lambat, pembakaran lemak tidak sempurna, sehingga akan terjadi penumpukan dan memicu masalah berat badan. Sebaliknya, metabolisme tubuh yang cepat akan membakar lebih banyak lemak dan membikin berat badan lebih stabil.  

Kecepatan metabolisme setiap orang ini dipengaruhi oleh dari kondisi genetik, gaya hidup, dan faktor usia. Genetik dan usia tidak bisa Anda ubah, tapi kebiasaan hidup sehari-hari bisa disiasati untuk memperbaiki kondisi ini. Dua hal utama yang perlu diperhatikan adalah pola olaraga dan makan.

“Anda bisa meningkatkan kinerja pembakaran dengan menambah intensitas dan beban olahraga,” ujar Mark Hyman MD, penulis buku Ultrametabolism: The Simple Plan for Automatic Weight Loss. Hyman menjelaskan olahraga yang intens membuat tubuh mengkonsumsi lebih banyak oksigen, sel-sel bekerja maksimal, dan mitokondria akan membakar energi lebih baik.

Olahraga yang bisa dilakukan adalah lari, renang, atau jalan cepat. Ketiganya merupakan jenis olahraga yang tergolong mudah dilakukan di mana pun hingga tetap bisa dilakukan saat melancong.

Ketika Anda berlari, mulailah dengan kecepatan sedang selama lima menit lalu tingkatkan kecepatan selama 60 detik sebelum kembali pada kecepatan semula. Ulangi langkah ini selama lima kali dan lakukan dua kali seminggu untuk mendapatkan hasil optimal.

Selain berlari, jadikan kunjungan ke pusat kebugaran sebagai rutinitas. Gary Hunter PhD, profesor dari University of Alabama, Amerika Serikat, menjelaskan, melakukan angkat beban atau olah otot selama dua kali seminggu dapat mengembalikan 50 persen kecepatan metabolisme yang terhambat usia.

Bahkan latihan kebugaran dan angkat beban juga terbukti meningkatkan kerja metabolisme saat istirahat menjadi 100 kalori tiap harinya. “Artinya, tubuh Anda akan tetap melakukan pembakaran, bahkan saat Anda tidak pergi ke pusat kebugaran,” kata Hunter menjelaskan.

Olahraga saja tidak cukup. Metabolisme tubuh juga dipengaruhi oleh pilihan makan sehari-hari, baik itu asupan gizi, waktu, maupun frekuensinya. Jangan pernah lewatkan sarapan.

Memulai hari dengan makan pagi bergizi akan membangunkan metabolisme dan menjaganya aktif sepanjang hari. Hal ini sudah dibuktikan lewat penelitian National Weight Control Registry yang membuktikan 78 persen orang yang sarapan mampu menurunkan berat badan sebanyak 30 kilogram dan menjaganya selama lebih dari 5 tahun.

Untuk frekuensinya, ternyata lebih dianjurkan untuk makan sedikit tapi sering. Metabolisme yang terjaga sepanjang hari dan gula darah yang stabil akan mencegah peningkatan insulin yang dapat memicu kenaikan berat badan. Nikmati makan enam kali sehari dalam porsi kecil, yakni sekitar 300 kalori per sajiannya atau bagi asupan kalori harian Anda ke dalam enam porsi.

Perhatikan juga jenis makanan yang Anda pilih. Metabolisme tinggi dapat dipicu dari makanan yang mengandung omega 3, protein, dan katekin. Hal ini tidak berarti Anda harus menghindari kalori sepenuhnya. Hunter menjelaskan, jika kalori terlalu sedikit dalam tubuh, sistem metabolisme justru akan melambat untuk menghemat energi. “Makanlah kalori secukupnya dan seimbangkan dengan kecepatan metabolisme,” kata dia menyarankan.

Sebaliknya, yang memang patut Anda jauhi adalah konsumsi lemak trans. Lemak trans mengikat lemak dan sel-sel hati, sehingga memperlambat metabolisme. Konsumsi lemak trans juga menyebabkan peningkatan insulin yang menyebabkan kenaikan massa tubuh. Lemak trans bisa ditemukan dalam minyak goreng dan margarin. Jadi, sebaiknya kurangi makanan yang digoreng seperti kentang goreng, ayam goreng, dan jenis junkfood lainnya.

Bagaimana Memilih Menu?

Protein. Tubuh Anda mencerna protein lebih lambat daripada lemak dan karbohidrat, sehingga Anda merasa kenyang lebih lama. Awali hari dengan asupan tinggi protein seperti putih telur, susu, keju, almond, atau buah-buahan seperti apel, pisang, dan bluberi.

Omega-3. Perbanyak konsumsi ikan laut seperti salmon dan tuna. Sebab, omega-3 dapat menyeimbangkan gula darah dan membantu meregulasikan metabolisme tubuh. Omega-3 juga bisa ditemukan pada kacang dan biji-bijian seperti kedelai, walnut, kacang merah, sayuran bayam, bunga kol, dan brokoli.

Katekin. Zat ini sudah terbukti meningkatkan oksidasi lemak dan produksi energi dan panas dari proses pencernaan. Katekin adalah variasi antioksidan dan Anda bisa menemukannya dalam teh hijau, cokelat, buah pir, dan jelai (barley).

agendaIndonesia

*****