Almond Crispy Surabaya, Kekinian Sejak 2012

Almond Crispy Surabaya dari Wisata Rasa menjadi oleh-oleh kekinian dari kota ini.

Almond Crispy Surabaya sudah 10 tahun terakhir menjadi salah satu camilan kekinian yang banyak digemari masyarakat. Ia juga menjadi salah satu ikon oleh-oleh kota Pahlawan ini, melengkapi buah tangan lain seperti kerupuk udang hingga sambel Ibu Rudy.

Almond Crispy Surabaya

Awal kemunculannya memang belum cukup lama, namun Almond Crispy Surabaya sudah berhasil menjadi primadona oleh-oleh khas ibu kota Jawa Timur ini. Jajanan yang terlihat sederhana dan terbuat dari telur, tepung, gula, susu bubuk juga keju juga kacang almond sebagai topping, rasanya bikin kangen banyak wisatawan yang berkunjung ke sini.

Saat ini sudah banyak produk kudapan yang menggunakan sebutan ‘almond crispy’. Ia seakan menjadi istilah generik untuk penganan yang bertekstur sangat tipis, lembut, dan renyah di mulut. Begitu digigit, keju dan almondnya akan meleleh di dalam mulut pengudapnya. Rasa gurih dan manisnya terasa menyatu.

Almond crispy Surabaya melengapi banyak ikon wisata Surabaya, seperti Jembatan Suramadu
Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura

Kini ada ratusan merek produk almond crispy cheese di Surabaya. Akan tetapi, yang merek asli atau brand pertama yang memperkenalkannya adalah Wisata Rasa. Saat awal kemunculannya pada 2012, puluhan orang rela mengantre di toko Wisata Rasa demi bisa membeli satu kotak produk ini.

Wisata Rasa atau toko Wisata Rasa sendiri sudah buka sejak tahun 2004 yang lalu dan saat ini sudah ada beberapa cabang di Surabaya. Sementara produk Almond Crispy-nya  baru muncul beberapa tahun kemudian. Resep Almond Crispy Surabaya asli lahir dari Wisata Rasa.

Sejumlah ahli cookies mengatakan almond crispy Surabaya ini mirip dengan almond tuiles dari Prancis Bentuk atau tampilanya sekilas memeng mirip, begitupun almond crispy dan almond tuiles berbeda. Secara tekstur pun ke duanya berbeda.

Almond tuiles dari Prancis bantuknya lebih tebal dan mirip cookies. Rasanya pun berbeda. Jika para pecinta biskuit pernah mencoba almond tuiles yang biasa dijual di restoran Prancis, rasanya ada vanilla dan cinnamon atau kayu manisnya. Sementara almond crispy cheese rasanya lebih ke gurih, manis, dan renyah.

Almond Crispy Surabaya penganan ringan bentukny tipis dan bundar.

Seperti disebut di muka, Almond crispy Surabaya terbuat dari kacang almond, keju, mentega, tepung, dan gula yang dicetak berbentuk bulat pipih lalu dipanggang. Bentuknya yang bulat tipis dengan taburan kacang almond dan parutan keju membuat tekstur almond crispy cheese renyah.

Rasanya yang gurih dan manis dipadu dengan tekstur yang renyah membuat banyak orang sanggup menghabiskan satu kotak produk ini tanpa merasa mual sama sekali. Adanya taburan kacang almond membuat rasa almond crispy makin kaya dengan aroma yang harum.

Pada awalnya, Almond Crispy Surabaya diproduksi atau hadir dengan tiga varian rasa, yaitu original, cokelat dan green tea. Belakangan, karena tingginya permintaan, Almond Crispy  memiliki banyak varian rasa yang lebih banyak dan bisa dipilih: ada rasa almond crispy cheese –ini yang biasa disebut original, almond crispy cheese green tea, almond choco cheese, dan almond mocca cheese. Semua varian rasa tersebut enak dan mterus mengunyahnya.

Cemilan khas Surabaya ini memang beda dari makanan khas daerah pada umumnya. Selain rasanya yang enak dan renyah, produk ini sejak awal juga dikemas bagus, sehingga bisa dibawa begitu saja untuk oleh-oleh atau ketika langsung dikonsumsi dari kemasannya bersama kerabat.

almond crispy Surabaya toko wisata rasa

Lantaran tingginya permintaan, produsen Almond Crispy Surabaya, Wisata Rasa, yang pada awalnya baru ada memiliki satu toko, kini memiliki tujuh toko yang tersebar di Kota Surabaya. Selain itu mereka juga memiliki satu outlet di Sidoarjo, dan satu gerai di kota Malang.

Bila wisatawan sedang main ke Surabaya dan bingung ingin membeli oleh-oleh apa dari kota ini, mereka bisa datang  ke Wisata Rasa, dan membeli  Almond Crispy. Selain produk tersebut, toko-toko ini juga menjual oleh-oleh Surabaya lainnya.


Setiap pengunjung yang datang ke toko ini sering kali memborong 30 boks Almond Crispy sebagai oleh-oleh. Pada hari-hari biasa keramaiannya biasa, namun bila hari libur, ramainya luar biasa. Saat liburan Wisata Rasa bisa menjual 1000-2000 boks Almond Crispy per harinya.

Wisata Rasa berada di Jalan Mayjend Sungkono nomor 135 Surabaya. Untuk nomor teleponnya sendiri adalah 031-5611954 / Fax 5610165. Cabang lainnya yang juga berada di kawasan Surabaya antara lain yakni di Genteng, Jemursari, Tunjungan dan Meir.  Wisata Rasa yang terletak di Jalan Raya Jemursari No. 164.

agendaIndonesia

*****

Krisna Bali, Dari Kaos ke 10 Toko Oleh-oleh

Krisna Bali pusat oleh-oleh di Pulau Dewata yang tumbuh sebagai spot wisata tersendiri.

Krisna Bali pasti sudah menempel di benak semua wisatawan yang pernah menginjakkan kakinya di pulau Dewata ini. Setidaknya buat mereka yang mengunjungi Bali 15 tahun terakhir. Jika liburan identik dengan oleh-oleh, maka liburan ke Bali berarti Krisna.

Krisna Bali

Toko Krisna Bali saat ini memang pusat oleh-oleh terbesar di Bali. Di sini pengunjung bisa menemukan berbagai macam produk, mulai dari makanan, kerajinan tangan, hingga aneka produk spa yang biasa dijadikan buah tangan oleh para pelancong.

Krisna Bali identik dengan aneka oleh-oleh Bali yang khas.
Toko Krisna Bali di Jalan Nusa Kambangan, Denpasar. Foto: Dok. Krisna Bali

Krisna Bali merupakan toko yang menawarkan berbagai produk ciri khas Bali yang menarik berupa beranekaragam bentuk design kaos kartun tentang Bali yang diproduksi sendiri, unik, lucu dan menarik yang tidak ada di toko atau tempat lain. Jika menarik sejarah perjalanan toko ini, produk kaos unik ini memang cikal bakal  berdirinya “imperium” gerai oleh-oleh di Bali ini.

Pembangunan Krisna Bali berawal dari pemikiran Gusti Ngurah Anom, yang saat itu merupakan pemilik Cok Konfeksi. Ngurah Anom, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Anom atau sekarang lebih sering disebut sebagai Ajik (bapak) Krisna, ketika setiap hari menggeluti usaha konveksinya, melihat celah pangsa pasar yang lebih besar. Bisnis oleh-oleh.

Melihat kondisi bisnis Ajik Krisna saat ini yang seperti berada di menara emas, orang mungkin tak tahu bahwa ia meraihnya dari anak tangga paling bawah. Dari usianya yang masih muda. Sang pemilik jaringan Krisna Bali ini hanyalah lulusan SMP.

Ajik Krisna ini terlahir sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara yang hidup dalam keluarga yang kurang mampu. Ayahnya merupakan seorang petani, sementara ibunya berjualan kue di pasar. Untuk membantu perekonomian keluarga, Ajik Krisna ketika itu harus membantu pekerjaan kedua orangtuanya. Bahkan di usianya yang masih kecil ia sudah bekerja sebagai buruh angkat kayu di tempat usaha kakeknya. 

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada awal 1992 Ajik Krisna memberanikan diri membuka toko baju kaos dengan nama Cok Konfeksi di Jalan Nusa Indah, Denpasar. Ia adalah contoh kegigihan. Cok Konfeksi tak memerlukan waktu lama untuk diperhitungkan sebagai salah satu usaha yang tumbuh membesar besar di Bali.

Setelah sukses dengan usahanya tersebut, Ajik Krisna kembali memikirkan peluang bisnis yang berpotensi laris manis. Idenya kemudian ia wujudkan dalam bentuk bisnis sentral oleh-oleh Bali bernama Krisna Oleh-Oleh Khas Bali yang pertama berdiri pada 16 Mei 2007. Bisnis ini merupakan anak usaha di bawah manajemen Cok Konfeksi. Inilah Krisna Bali pertama yang berlokasi di Jalan Nusa Indah Nomor 79 Denpasar, Bali.

Krisna Bali dimulai dari konveksi kaos lalu tumbuh menjadi bisnis oleh-oleh yang menggurita.
Suasana interior Krisna Bali di Jalan Tuban, Denpasar. Foto: Dok. Krisna Bali

Mulanya, Ajik Krisna hanya menjual kaos sebagai cenderamata. Ia melibatkan para desainer terkemuka untuk menciptakan desain karikatur pada kaosnya. Selanjutnya, ia terus mengembangkan produknya mengikuti permintaan pasar.

Dalam waktu singkat, Krisna Oleh-Oleh Khas Bali menjadi sangat populer dan gerainya telah dibuka di beberapa tempat lain. Hingga kini, sentral oleh–oleh khas Bali gagasan Ajik Krisna telah menjadi pusat oleh-oleh terbesar di Pulau Dewata.

Ia berdiri, berkembang dan menjadi raksasa bisnis oleh-oleh sampai saat ini. Sukses sebagai pusat oleh-oleh nomor 1 di Bali. Bagi para pelancong yang berkunjung ke Bali pastinya tak pernah melewatkan Toko Krisna Oleh-Oleh. Bukan pantai, bukan juga tempat wisata lain, namun tempat ini tak pernah sepi pengunjung. 

Di Toko Krisna Oleh-oleh atau Krisna Bali ini selain kaos dan konveksi sebagai produk awal mereka, kini juga terdapat cemilan, kerajinan tangan, bed cover, pernak pernik, tas kreasi, perak, lukisan, seni pahat, anyaman dan masih banyak produk-produk hasil karya para pengrajin Bali yang tidak kalah bagusnya.

Toko ini menjadi laris karena selain gerainya fancy, produknya lengkap, harga produk di Krisna Bali juga tidak jauh berbeda dengan di tempat lain, seperti misalnya di Sukawati. Pusat oleh-oleh tradisional lain di Bali. Di Krisna Bali pengunjung yang datang tidak perlu susah-susah menawar, bahannya sedikit lebih bagus dengan pilihan yang lebih banyak.

Krisna Bali tumbuh dari satu gerai menjadi 10 gerai sepanjang hampir 15 tahun ini.
Gerai oleh-oleh di Krisna Bali di Surabaya. Foto: Dok. Krisna Bali

Setelah gerai pertama di Jalan Nusa Indah, Denpasar, saat ini Krisna Bali sudah memiliki Sembilan gerai lainnya. Delapan berada di Bali, sedangkan dua sisanya ada di Surabaya dan Jakarta. Ragam oleh-oleh yang dijual pun semakin beragam.

Sejumlah tempat oleh-oleh tiga-empat tahun terakhir bermunculan di Bali, namun yang menjadi ikon pusat oleh-oleh masih tetap Krisna.

Sudah pernah mampir ke Krisna Bali? Kalau belum, agendakan untuk mampir jika liburan ke Bali lagi.

agendaIndonesia

*****

Lapis Bogor Sangkuriang, Lembut Mulai 2011

Lapis Bogor Sangkuriang menjadi ikon oleh-oleh dari Bogor.

Lapis Bogor Sangkuriang membawa keunikan tersendiri dalam khasanah kue lapis di Indonesia. Kalau biasanya lapis dibuat menggunakan bahan tepung terigu, lapis yang satu ini dibuat dari tepung talas yang membuat tekstur, rasa serta aromanya berbeda dari lapis kebanyakan.

Lapis Bogor Sangkuriang

Mungkin itulah alasan mengapa lapis talas yang kini akrab disebut lapis Bogor itu menjadi salah satu oleh-oleh populer dari kota hujan tersebut. Ia menjadi alternatif yang menarik bagi para wisatawan, disamping buah tangan lainnya seperti roti unyil, asinan dan sebagainya.

Talas sendiri memang cukup identik dengan kota Bogor. Tumbuhan berjenis umbi-umbian tersebut merupakan salah satu hasil bumi yang lazim ditemukan di sini, dan kerap digunakan sebagai bahan dalam membuat beragam jenis makanan.

Salah satu contoh makanan olahan talas yang umum ditemukan adalah talas kukus, yang juga cukup populer di Bogor sebagai cemilan hangat di kala hujan. Talas juga sering dijumpai di beberapa jenis masakan sayur-sayuran seperti sayur asem, sayur lodeh, dan sayur lompong.

Lapis Bogor Sangkuriang melengkapi khasanah pariwisata Bogor, seperti Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor
Kijang di pekarangan Istana Bogor. Foto: unsplash

Seiring berjalan waktu, orang-orang kemudian mulai bereksperimen dan membuat beragam jenis olahan kuliner dari talas yang baru. Muncullah penganan-penganan seperti puding talas, talas goreng tepung, es krim talas, dan lain lainnya.

Tak terkecuali Lapis Bogor Sangkuriang, yang dipelopori oleh pasangan suami istri Anggara Kasih Nugroho Jati dan Rizka Wahyu Romadhona. Kebetulan, mereka sudah pernah memiliki pengalaman usaha di bidang kuliner, kendati beberapa kali gagal.

Bahkan, mereka pernah sekedar berjualan bakso gerobak dengan modal seadanya, kendati terhitung relatif sukses. Namun, mimpi mereka berdua sebagai warga Bogor asli adalah memiliki bisnis penganan oleh-oleh yang bisa menjadi ikon di kota sendiri.

Saat memulai usaha lapis talas ini pun, konon modal yang dikeluarkan hanya sekitar Rp 500 ribu. Dengan mengandalkan proses produksi rumahan, mereka pun mulai bereksperimen hingga menemukan resep lapis talas tersebut.

Pada 2011, mereka pun memberanikan diri membuka toko pertama lapis Bogor Sangkuriang di kawasan jalan Soleh Iskandar. Setelah awalnya memproduksi dari rumah, proses produksi produk-produk kue lapis mereka lantas dipusatkan di toko tersebut.

Toko itu semakin menarik perhatian khalayak luas, dan pembeli pun terus ramai berdatangan. Hanya sekitar satu tahun berselang, mereka mampu mendirikan dua toko cabang di kawasan jalan Padjajaran dan di area wisata Puncak, untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Dengan permintaan konsumen yang semakin besar, pusat produksi lapis Bogor Sangkuriang sempat berpindah beberapa kali ke lokasi yang lebih besar. Awalnya pada 2013 pusat produksi dipindah ke area Tanah Baru, sebelum pada 2017 ditempatkan di Kawasan Industri Sentul.

Lapis Bogor IG
Aneka pilihan produk Lapis Bogor. Foto: IG Lapis Bogor

Dengan kapasitas mega produksi dan sekurangnya sekitar 14 cabang toko, ditambah beberapa toko mitra, lapis Sangkuriang telah menjelma menjadi salah satu penganan oleh-oleh Bogor terpopuler. Pelanggannya berkisar dari kalangan pelancong hingga warga lokal.

Tak hanya itu, kini lewat payung usaha PT Agrinesia Raya, mereka mampu melebarkan usaha mereka ke kota lain dengan produk-produk tersendiri yang khas. Seperti contohnya Bakpia Kukus Tugu Jogja, yang turut meraih sukses sebagai buah tangan ikonik di kota pelajar tersebut.

Kesuksesan tersebut berasal dari keunikan produk mereka yang tak dimiliki produk lain. Seperti halnya lapis Bogor Sangkuriang yang dibuat dengan tepung talas, sehingga memiliki ciri seperti warna ungu yang mencolok, tekstur yang lembut di mulut serta aroma harum yang begitu khas.

Biasanya pada varian original, lapis talas ini ditambahkan dengan topping parutan keju. Pada perkembangannya, muncul pula beragam jenis varian lainnya, seperti cocopandan, custard susu, chocolate vanilla keju, chocolate vanilla oreo, blackforest, kopi susu dan durian keju.

Tak hanya ragam varian rasa, produk juga tersedia dalam dua jenis ukuran, yakni ukuran mini 250 gram dan ukuran reguler 500 gram. Lapis berukuran mini dibandrol Rp 19 ribu, sementara lapis ukuran reguler harganya Rp 37 ribu.

Seakan tiada henti berinovasi, kini muncul pula produk-produk baru hasil pengembangan dari lapis talas tersebut. Misalnya pada 2019 silam, ketika mereka merilis lapis bunder alias lapis talas berwujud serupa donat, dengan ukuran yang lebih kecil dan praktis.

Lapis bunder tersedia dalam pilihan rasa coklat, keju dan coklat blueberry, dengan harga Rp 25 ribu. Lain daripada itu, baru-baru ini diluncurkan pula produk cupcake talas rasa keju dan coklat, yang dihargai Rp 20 ribu.

Toko Lapis Bogor Sangkuriang Darmaga IG
Gerai Lapis Bogor Sangkuriang di kawasan Dramaga, Bogor. Foto: IG Lapis Bogor

Selain inovasi produk-produk baru tersebut, tentunya mereka juga terus berupaya mempertahankan reputasi yang telah tersohor dan pelanggan yang kian hari terus bertambah. Seperti misalnya standar bahan baku yang senantiasa dipertahankan demi kualitas rasa.

Upaya lainnya adalah tidak digunakannya bahan pengawet, agar rasa setiap produknya konsisten. Lapis Bogor Sangkuriang sendiri lazimnya mampu bertahan awet sekitar empat hari, atau tujuh hari bila diletakkan di dalam kulkas.

Satu hal yang menarik untuk diperhatikan adalah biasanya tiap toko mendapatkan hasil produksi terbaru pada jam 07.00, 15.00 dan 19.00. Sehingga disarankan untuk datang pada jam-jam tersebut, karena kerap kali stok cepat habis akibat tingginya permintaan.

Disarankan pula untuk mampir membeli pada hari biasa. Lantaran saat akhir pekan atau hari libur, tak jarang toko-toko sudah diserbu pengunjung sejak dibuka jam 06.00 hingga tutup jam 22.00. Bahkan banyak yang rela menunggu di antara antrean yang mengular.

Lapis Bogor Sangkuriang

Jl. Soleh Iskandar no. 18C, Bogor

Jl. Padjajaran no. 20i, Bogor

Jl. Raya Dramaga no. 21, Bogor

Jl. Cahaya Raya Blok L, Kawasan Industri Sentul

Instagram: @lapisbogor

agendaIndonesia/audha alief P.

*****

Pie Susu Bali, Legit Dalam 7 Sentimeter

Pie susu Bali oleh-oleh yang cocok untuk kapan saja.

Pie susu Bali pernah menjadi salah satu pilihan mudah untuk membawa buah tangan saat liburan ke Bali. “Pernah mudah”, sebab kudapan ini cukup banyak diperoleh di kota-kota besar di Indonesia. Orang terpaksa berpikir membawa oleh-oleh apa lagi dari Bali. Tentu membawa pie susu juga boleh.

Pie Susu Bali

Pie Susu Bali seakan memang identik sebagai cemilan khas Pulau Dewata. Jajanan ini memiliki citarasa manis dan gurih khas susu dengan pinggiran kue yang renyah.

Sejatinya pie susu Bali bukanlah kuliner asli Indonesia. Kudapan ini adalah salah satu kuliner peranakan  dari negara lain. Pie susu Bali adalah kue peranakan yang melebur dengan budaya Indonesia. Menurut kisahnya, pie susu Bali merupakan perpaduan antara pie susu Hong Kong dan pie Portugis.

Pie susu termasuk ke dalam jenis pastry yang sangat populer di Portugal. Di negara asalnya, pie dicetak bundar dengan diameter 4-5 centimeter, lalu diisi dengan egg custard yang terdiri dari campuran susu,telur, dan juga gula. 

Pie susu Bali dapat diperoleh di banyak toko-toko oleh-olh seperti Krisna Bali.
Toko oleh-oleh Krisna Bali.

Dari sejumlah sumber informasi, awalnya pie susu diperkenalkan oleh Tengs Cha Chaan pada tahun 1940-an di Hong Kong. Pertama kalinya, pie susu dibuat untuk menyaingi restoran dim sum yang sangat terkenal. Tak lama kemudian, pie susu dijual di kafe dan toko-toko roti Barat dan Eropa.

Begitupun, pie susu Hong Kong ternyata juga bukanlah kuli Fner khas negara pulau milik RRC itu. Kudapan ini hasil adaptasi makanan tart custard dari negara penjajah mereka, yakni Inggris.

Sebuah teori menyatakan bahwa kue pie susu Hong Kong sebenarnya mengadaptasi tart custard yang berasal dari Inggris. Canton yang memiliki kontak dengan Inggris disebut-sebut sebagai awal mula proses adaptasi ini.

Apalagi sebagai bekas koloni Inggris, Hong Kong juga mengadopsi beberapa makanan Inggris, sehingga makin memperkuat teori pie susu yang berasal dari Inggris.

Sementara itu teori lain menyatakan bahwa pie susu sangat mirip dengan salah penganan yang berasal dari Portugis. Makanan itu namanya past de nata. Kue ini dianggap dibawa oleh koloni Portugis saat berada di Macau.

Jadi jika pun ada hubungannya dengan pie Portugis, kemungkinan ada kaitannya dengan posisi geografis Hong Kong yang berhadapan langsung dengan Macau, 45 menit menyeberang lewat selat yang menghubungkan ke duanya.

Begitupun, ada perbedaan yang mendasar antara pie susu Hongkong dan pie susu Portugis. Perbedaannya terletak pada pinggiran pie susunya. Hong Kong lebih memilih menggunakan pinggiran puff pastry, sedangkan Portugis berupa shortcrus pastry.

Dalam masakan Hong Kong modern, pie susu hadir dalam berbagai varian seperti pie madu telur, pie putih telur, pie coklat, pie green tea, dan juga pie jahe. Semua jenis pie ini merupakan variasi dari pie susu tradisional yang telah disajikan Tengs cha Chaan.

Pinggiran dari pie susu Hongkong ini secara keseluruhan ada dua jenis, yakni shortcrust pastry atau puff pastry. Kebanyakan pembuatan pie susu Hongkong menggunakan lemak babi daripada shortening atau mentega. Jadi mungkin lebih hati-hati jika mengkonsumsi ini di Hong Kong.

Pie Susu Bali shutterstock
Pie susu Bali cocok sebagai kudpan teman minum kopi. Foto: shutterstock

Lalu bagaimana dengan pie susu Bali? Bila diamati terksturnya, bentuk pie susu Bali lebih mirip dengan shortcrust pastry Portugis. Namun, isiannya yang berupa eggs custard lebih condong menyerupai pie susu dari Hong Kong.

Perbedaan lain pie susu  Bali dan pie susu dari negara barat terletak pada kulit pie yang dicetak bundar dengan diameter tujuh centimeter. Kulit pie khas Bali dicetak sangat tipis dan renyah, selain itu egg custard-nya tak terlalu tebal sehingga tak membuat mual saat dimakan.

Satu lagi yang kadang rancu bagi wisatawan dari luar Bali ketika hendak membeli pie susu. Ada saja wisatawan yang menganggap pie susu sama dengan pia. Terutama ketika hendak mencari “pie susu merek Legong”. Padahal yang ini adalah jenis pia.

Banyak yang beranggapan bahwa pie susu dengan pia adalah satu makanan yang sama. Ke dua kue ini memiliki cita rasa serta bentuk yang berbeda.

Pia berbentuk bulat dengan dibalut empat hingga lima lapis kulit yang renyah. Ini lebih mirip bakpia di Yogya. Sedangkan pie hanya memiliki satu lapis kulit renyah yang hanya ada di pinggiran kue.

Begitupun ke dua camilan itu sangat cocok untuk memanjakan lidah ataupun untuk oleh-oleh khas dari Pulau Bali. Perpaduan rasa manis dan gurih dari pie susu bisa dengan cepat memulihkan mood untuk tetap produktif setiap harinya.

Pie Susu Bali Dhian Dok. Pie Dhian
Pie susu merek Dhian. Foto: dok. Pie susu Dhian

Pie susu Bali selalu membuat penggemarnya tak bisa berhenti makan, karena pie ini selalu berhasil membuat ketagihan. Jajanan Pie Susu khas Bali memiliki rasa yang enak sehingga tak perlu khawatir merasa eneg jika mengkonsumsi makanan ini dalam jumlah yang banyak.

Pie susu Bali mudah ditemukan di toko-toko oleh-oleh di banyak tempat di Bali. Mereknya pun bermacam-macam. Semuanya enak.

agendaIndonesia

*****

Dodol Picnic, 70 Tahun Oleh-oleh Dari Garut

Dodol Picnic sebagai salah satu merek dodol Garut yang terdepan dan menjadi ikon oleh-oleh Garus.

Dodol Picnic pasti bukan nama yang asing buat orang Indonesia. Ini terutama untuk mereka yang senang melakukan perjalanan lewat jalur darat. Baik dengan menggunakan bis antarkota dan, terutama, menumpang kereta api di pulau Jawa.

Dodol Picnic

Orang suka menyebut dodol Garut merek Picnic atau Dodol Picnic dari Garut untuk menyebut penganan yang satu ini. Ia boleh dikata salah satu legenda buah tangan dari mereka yang melakukan perjalanan, boleh dikata ia sama popularnya dengan wingko Babat. Cuma yang terakhir ini tak menyebut merek.

Dodol garut merupakan salah satu makanan tradisional khas Jawa Barat yang sangat terkenal. Makanan ini biasanya memiliki bentuk memanjang atau bulat dengan tekstur yang lembut dan rasa yang manis. Dodol garut biasanya disajikan sebagai camilan di daerah Jawa Barat, terutama sekitar Garut, Tasik, dan Bandung.

Industri dodol Garut mulai berkembang semenjak 1926. Adalah Ibu Karsinah, tokoh di balik berkembangnya popularitas dodol ini. Ia merupakan pengusaha yang memulai usaha dodol tersebut pertama kalinya.

Penganan ini bahan bakunya terbuat dari santan, tepung ketan, parutan kelapa, dan gula merah. Untuk membuat dodol Garut biasanya pemasaknya mencampur tepung ketan, parutan kelapa, santan, dan gula merah serta sedikit garam lalu dipanaskan. Setelah mengental, tambahkan gula pasir, dan kembali rebus hingga adonan benar-benar kental.

Adonan yang kental ini kemudian dituang ke dalam loyang yang sudah diberi minyak goreng. Proses pemasakannya praktis sudah selesai sampai di sini. Tinggal menunggu hingga adonan mengeras.

Jika awalnya dodol Garut hanya memiliki satu rasa, manis gula jawa yang bercampur dengan santan. Dalam perkembangannya, saat ini sudah terdapat dodol dengan berbagai varian rasa, seperti coklat, strawberi, jambu, durian, dan rasa lainnya. Soal rasa coklat, kini ada juga salah satu produsen dodol yang memadukan coklat dan dodol untuk dijadikan oleh-oleh khas dari kota tersebut yang biasa disebut ‘chocodot’ atau cokelat dodol.

Lalu kenapa dodol Garut ini nyaris identik dengan Dodol Picnic? Setelah lama dodol yang memiliki cita rasa yang khas dan digemari masyarakat luas, adalah H. Iton Damiri yang pada 1949 merintis pembuatan usaha dodol Garut. Pada waktu itu perusahaannya masih berskala rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja sebanyak lima orang dan daerah pemasarannya masih terbatas di sekitar kota Garut saja dan ia masih menggunakan merek yang “Halimah”.

Dodol Picnic adalah perjalanan panjang mengenalkan penganan lokal menjadi oleh-oleh yang khas.
Pendiri Dodol Picnic. Foto: DOk. Dodol Picnic

Dalam perjalanannya, perusahaan dodol ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Untuk mengantisipasi perkembangan dan untuk makin mendorong kemajuan, pada 1957 Haji Iton mengajak adiknya, Aam MAwardi, bergabung mengelola usaha ini. Pada tahun itu, nama perusahaan pun berubah, mereka menggunakan nama ‘Herlinah’, yang diambil dari salah satu nama anggota keluarga.

Kemajuan bukan sesuatu yang mudah. Di 10 tahun pertama itu, dodol Garut bikinan Herlinah masih cukup sulit menembus pasar. Pertama karena masih dianggap makanan lokal, di mana banyak warga Garut yang juga membuatnya. Dan, ke dua, pemasarannya masih lokal saja.

Pada masa-masa itu, produk ini bahkan sulit untuk menembut toko-toko panganan yang ada di Garut. Dari sana kemudian muncul ide untuk menjual dodol mereka ke salah satu pasar ternama di kota Bandung. Toko itu berada di daerah Pasir Koja, bernama Toko Picnic yang memang merupakan toko penjual makanan terbesar di kota kembang pada masanya. Setelah menimbang soal pemberian nama, maka dijuallah dodol mereka dengan nama Dodol Picnic.

Dari kota Bandung inilah dodol Picnic menyebar ke seluruh Indonesia, yakni dari mereka yang ingin membawa buah tangan khas. Seperti disebut di muka, seperti wingko Babat yang menjadi viral karena ditenteng orang saat naik kereta api, bus antarkota, bahkan pesawat terbang. Hingga saat ini ia sudah terkenal hingga mancanegara, seperti Singapura, Malaysia, atau Brunei Darusalam.

Dodol Picnic adalah ikon buah tangan khas Indnoesia yang sudah melewati tantangan zaman.
Pada masanya, bahkan kemasan dan mereknya ditiru kompetitor. Foto: Dok. Dodol Picnic

Zaman terus berkembang, kian lama semakin banyak buah tangan dari kota-kota besar di Indonesia. Pilihan makin banyak, namun dodol Picnic tetap menjadi salah satu ikon buah tangan. Pada masanya, bahkan banyak produk dodol Garut yang meniri kemasan merek ini.

Nah, jika Anda sedang berwisata ke Garut, jangan lupa untuk membeli makanan ini sebagai buah tangan atau disimpan sebagai camilan di rumah. Untuk mendapatkannya sangatlah mudah. Anda bisa menjumpai toko-toko atau warung yang menjual dodol garut di sepanjang jalan kota di Jawa Barat ini, terutama di jalan-jalan dekat pintu gerbang dari Garut menuju daerah lain sekitarnya.

agendaIndonesia

*****

Amplang Samarinda, Kriuk Sejak 1970

Amplang Samarinda menjadi oleh-oleh khas dari ibukota Kalimantan Timur.

Amplang Samarinda menjadi oleh-oleh wajib jika ada kerabat atau kawan yang habis liburan dari Samarinda atau Balikpapan, Kalimantan Timur. Meskipun kini amplang atau kadang juga disebut sebagai kuku macan bisa diperoleh di mana saja, namun buatan Samarinda tetap istimewa.

Amplang Samarinda

Amplang sendiri sebenarnya adalah makanan ringan tradisional yang juga dapat disamakan dengan kue kering ataupun juga sejenis kerupuk. Bisa pula disamakan dengan jenis cracker tradisional lainnya seperti rengginang.

Sejatinya, amplang Samarinda adalah makanan yang terbuat dari campuran tepung tapioka, bumbu rempah, dan ikan air tawar sebagai bahan utamanya. Disebut amplang Samarinda karena awalnya makanan ini memang merupakan makanan khas yang berasal dari Samarinda, dan juga Balikpapan, Kalimantan Timur.

akargurita 8 FzCty5W3U unsplash 2
Jembatan Mahakam di Samarinda. Foto: unsplash

Bahan utama amplang Samarinda yang juga biasa populer disebut sebagai kerupuk kuku macan ini adalah ikan tenggiri. Ikan ini merupakan ikan khas yang hidup di perairan sungai Mahakam ataupun juga sungai Karang Mumus di Samarinda.

Jenis ikan yang dianggap terbaik untuk bahan amplang Samarida adalah ikan belida atau dalam bahasa lokal disebut sebagai ikan pipih, karena rasa gurihnya yang lebih enak dan tekstur daging yang lembut saat dihaluskan. Rasa amplang yang gurih dan bertekstur renyah itu Ini merupakan perpaduan rasa dari ikan dan rempah-rempah pilihan tadi.

Secara tradisi, sebenarnya amplang Samarinda memang dibuat menggunakan bahan utama ikan pipih atau ikan belida, namun karena jenis ikan tersebut sudah semakin jarang. Untuk mengatasinya maka bahan ikan tersebut diganti menjadi ikan tenggiri atau juga bisa ikan gabus atau dalam bahasa lokal disebut ikan haruan.

Tidak ada informasi yang cukup sahih kapan amplang Samarinda ini mulai diproduksi oleh masyarakat setempat. Tidak ada pula catatan mengenai siapa pembuat awalnya.

Begitupun, menurut berbagai sumber referensi, secara historinya, amplang memang lebih kuat sejarahnya berasal dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Ini terkait dengan bahan utama ikannya tadi. Sementara soal waktunya, dari mulut ke mulut amplang ini sudah dibuat dan sudah ada sejak tahun 1970-an.

Amplang Samarinda aslinya menggunakan ikan pipih atau belida.

Sejak tahun 70-an itu, masyarakat setempat hanya mengetahui saat itu amplang telah menjadi usaha industri rumahan yang sudah berkembang. Usaha produksi amplang ini kemudian diwarisi secara turun-temurun hingga hari ini.

Saat ini, amplang atau kuku macan sudah diproduksi di banyak daerah. Setelah menjadi terkenal dan popular sebagai oleh-oleh khas  Samarinda, produksi pembuatan amplang semakin menyebar hingga ke beberapa daerah.

Di pula Kalimantan sendiri makanan ini gampang ditemui di Balikpapan, Banjarmasin di Kalimantan Selatan, Pontianak di Kalimantan Barat, bahkan bisa ditemui sebagai oleh-oleh dari Pangkalan Bun di Kalimantan Tengah.

Meski rasanya agak berbeda, kuku macan atau amplang juga bisa ditemui di Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Juga karena secara geografis masih satu pulau, amplang sampai pula ke negara tetangga, yaitu Sabah dan Sarawak di Malaysia.

Saat ini siapa yang tidak mengeenal amplang? Makanan ringan ini telah menjadi makanan ikonik khas Kalimantan Timur, dan toko yang menjual amplang Samarinda sebagai oleh-oleh  pun sudah menjamur di kota-kota di Kalimantan Timur. Utamanya tentu di Samarinda.

Makanan ringan ini sangat cocok untuk dijadikan camilan saat bersantai, ataupun dijadikan oleh-oleh saat akan bepergian keluar kota. Jika ada wisatawan mempunyai kesempatan untuk jalan-jalan ke Samarinda, maka akan melihat banyak sekali penjual amplang yang ada di berbagai sudut kota ini.

Begitupun bagi para pelancong bila akan membeli untuk oleh-oleh, lebih gampang menemui camilan ini pada saat melintas di Jalan Slamet Riyadi di Kelurahan Karang Asam. Hal ini dikarenakan, di sepanjang pinggiran jalan ini memang terdapat berbagai outlet yang menjual amplang serta berbagai camilan lain yang menjadi ciri khas kota Samarinda.

Toko Oleg oleh Penjual Amplang Pemprovkaltim.jpg
Gerai oleh-oleh amplang Samarinda di Jalan Slamet Riyadi, Samarinda. Foto: Dok. pemprovkaltim.go.id

Di Samarinda ataupun Balikpapan, sebenarnya gampang sekali untuk menemukan camilan renyah amplang kuku macan, entah itu di kios-kios, toko, juga outlet-outlet karena amplang memang menjadi oleh-oleh khas kota ini. Amplang Samarinda atau kuku macan biasanya dijual di dalam bentuk kemasan dengan berat yang beraneka dimulai dari 200 gram, satu kilogram bahka sampai yang lima kilogram.



agendaIndonesia/audha alief P

*****

Bolu Bakar Tunggal, 2 Varian Yang Enak

Bolu Bakar Tunggal Bandung jadi satu inovasi oleh-oleh lagi dari Bandung.

Bolu bakar Tunggal belakangan ini menjadi salah satu penganan ringan yang cukup ramai digandrungi di Bandung. Berawal dari popularitas di kalangan warga lokal, kini ia menjadi salah satu alternatif oleh-oleh yang diburu banyak pendatang dan wisatawan di kota kembang.

Bolu Bakar Tunggal

Warga Bandung sendiri sejak dulu memang sudah dikenal begitu menggemari roti bakar. Banyak tempat-tempat penjual roti bakar yang kondang di kota ini, seperti Roti Gempol yang melegenda. Bolu bakar Tunggal pun lantas menjadi salah satu inovasi yang terlahir dari tren ini.

Kemunculan bolu bakar bisa jadi dipelopori oleh toko Tunggal, sebuah toko sekaligus produsen beragam jenis biskuit, kue kering dan basah. Usut punya usut, perusahaan bernama lengkap PT Tunggal Inti Kahuripan ini ternyata sudah eksis sejak 1962.

Bolu Bakar Tunggal Bandung menjadi ikon pariwisata baru, seperti halnya Gedung Sate.

Salah satu produk mereka yang cukup sukses dan melegenda adalah biskuit marie. Biskuit marie Tunggal terbilang populer di kalangan warga Bandung, utamanya bagi anak kecil yang gemar menyantap biskuit marie untuk cemilan, atau ketika sedang sakit dan tidak nafsu makan.

Yang cukup unik, perusahaan ini tergolong punya karakter inovatif dan selalu ingin mencoba hal baru pada produk-produknya. Sadar akan ketenaran biskuit marie buatannya, mereka lantas mencoba bereksperimen dengan varian yang baru, salah satunya adalah biskuit marie tutung.

Biskuit marie tutung ini sejatinya adalah biskuit marie yang dibuat lebih gosong, dengan penampilan yang lebih gelap, layaknya makanan overcooked. Biskuit marie ini memiliki cita rasa cenderung pahit gurih dibandingkan biasanya.

Ternyata, inovasi ini terbilang cukup berhasil karena peminatnya pun tetap banyak. Padahal, harga biskuit marie tutung ini bisa lebih mahal sekitar Rp 20 ribu ketimbang varian original, tapi nyatanya varian ini juga banyak digemari konsumen.

Selain dikenal dengan biskuit marie, toko Tunggal juga memproduksi beragam produk-produk lain seperti bagelen, soes kering, wafer, brownies kukus, dan sebagainya. Tak heran jika produk mereka kemudian kerap menjadi oleh-oleh wisatawan.

Tak cuma itu, mereka juga dikenal membuat bolu berbentuk balok-balok memanjang, yang tersedia dalam bermacam pilihan rasa, mulai dari coklat, pandan, pisang, peuyeum, kopi, dan lain-lainnya. Harga satu kemasannya pun berkisar dari Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu.

Namun, sesuai dengan prinsip perusahaan yang gemar berinovasi dan mencoba menelurkan produk-produk baru yang unik, toko Tunggal pun turut bereksperimen dengan produk bolu mereka. Hasilnya, mereka memperkenalkan bolu bakar Tunggal pada 2004 silam.

Bolu Bakar Bandung IG
Bolu Bakar Tunggal menjadi ikon baru oleh-oleh dari Bandung. Foto: IG Bolu Bakar

Metode mereka dalam membuat bolu pun terbilang unik dan berbeda dari kebanyakan. Awalnya, sebagai bahan baku mereka menggunakan roti yang dibuat sedemikian rupa dari adonan bolu, sehingga teksturnya terasa sangat lembut dan halus.

Roti tersebut lantas dibelah di tengahnya, untuk kemudian diisi dengan isiannya. Pada bolu yang biasa, roti tersebut kemudian dimasak dalam oven. Sementara, untuk bolu bakar Tunggal roti lantas dimasak di atas alat pemanggang.

Setelah jadi, cita rasa yang dimiliki bolu bakar Tunggal ini bisa dibilang sangat unik. Rotinya tetap terasa lembut, bahkan tergolong creamy dan mudah lumer di mulut. Karakter ini yang membuatnya terasa berbeda dibanding roti bakar lainnya.

Secara mendasar, ada dua tipe bolu bakar yang ditawarkan, yakni varian rasa manis dan asin. Pada varian rasa manis, terdapat rasa keju, keju spesial, coklat, roombutter, kopi, kelapa susu, kacang coklat, nanas, pisang dan strawberry.

Sedangkan varian rasa asin terdiri dari rasa abon, abon pedas, tuna, tuna pedas, serta smoked beef keju. Sebagai catatan, varian rasa asin relatif sedikit lebih mahal sekitar Rp 16 ribu hingga Rp 54 ribu dibandingkan varian rasa manis.

Rata-rata harga varian rasa manis berkisar dari Rp 46 ribu hingga Rp 66 ribu. Adapun harga varian rasa asin mulai dari Rp 62 ribu hingga Rp 100 ribu bagi rasa smoked beef keju sebagai varian termahal. Harga yang terbilang premium, namun nyatanya tak menyurutkan animo.

Bolu Bakar Tunggal Bandung IG
Bolu Bakar Tunggal dengan coklat yang meleleh. Foto: IG BoluBakar

Salah satu varian yang cukup populer dan diunggulkan adalah rasa roombutter, yang terasa gurih, beraroma harum dan menambah karakter bolu bakar yang lembut. Varian ini disarankan untuk disantap kala masih hangat, karena karakter roombutter cepat meresap ke dalam bolu.

Varian rasa coklat dan keju juga termasuk yang paling laku dibeli konsumen. Untuk penggemar keju, tersedia rasa keju spesial yang diberikan selai keju ekstra. Bahkan varian smoked beef keju pun tergolong cukup populer, kendati harganya yang paling mahal dibanding varian lainnya.

Bagi yang tertarik, dapat langsung berkunjung ke toko dan pabrik pusatnya di kawasan jalan Sudirman. Kini, area toko telah disulap bergaya café kekinian, cocok bagi pengunjung yang ingin langsung menyantap makanan sambil menikmati nuansa open kitchen.

Selain itu, sudah tersedia pula banyak toko cabang yang menyediakan bolu bakar bagi yang sekedar ingin membeli sebagai oleh-oleh. Yang perlu diingat, bolu bakar normalnya awet pada suhu ruangan sekitar dua hingga tiga hari, sementara dalam suhu kulkas bisa sampai seminggu.

Bolu Bakar Tunggal

Pusat: Jl. Sudirman no. 570-574, telp. (022) 6013712

Cabang:

  • Cihampelas Walk Lt. 2, Jl. Cihampelas no. 160
  • Paskal Hyper Square, Jl. Pasir Kaliki no. 25

Instagram: bolubakartunggal_

agendaIndonesia/audha alief P

*****

5 Yang Manis Gurih Khas Balikpapan

IMG 2987

5 yang manis gurih khas Balikpapan sebagai buah tangan dari kunjungan ke kota minyak di Kalimantan Timur itu.

Lazimnya, oleh-oleh dari Balikpapan, Kalimantan Timur, berupa olahan ikan laut. Umumnya, bisa dikategorikan kerupuk, tapi dengan bentuk yang berbeda-beda, semisal amplang dan kuku macan. Belum lagi olahan penghuni laut yang lain, seperti peyek kepiting atau abon. Sebenarnya, ada pilihan lain tanpa bahan dari laut, di antaranya bolu gulung, mantau, emping, dodol, dan lempo. Tentu rasanya berbeda. Cenderung manis dan ada juga yang gurih. Yang pasti, tetap menggoda sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara.

5 Yang Manis Gurih Khas Balikpapan

5 yang manis gurih khas balikpapan
5 yang manis gurih khas Balikpapan salah satunya bingka bakar. doc. TL

Bingka Bakar

Bagi Anda penggemar bingka bakar yang juga bisa ditemukan di beberapa daerah lain, seperti Banjarmasin dan Batam, di Balikpapan pun bisa ditemukan olahan yang sama. Memang kue ini khas kuliner masyarakat Melayu. Terbuat dari kentang yang dibubuhi daun pandan, bingka bakar terasa lebih lembut dan tetap aroma pandannya membuat orang berselera untuk mencicipinya. Dengan bentuk seperti bunga dengan pinggirnya yang berlekuk-lekuk, kue ini tampak tampil cantik. Namun ada juga beberapa orang yang membuatnya dalam bentuk yang lain.

Per buah bingka bakar pandan ini dipatok Rp 27 ribu,. Bisa dibeli sebelum berangkat ke Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan. Salah satunya di Gulung Jenebora, yang juga menyediakan beragam oleh-oleh termasuk bolu gulung.

Gulung Jenebora

Jalan Jenderal Sudirman Nomor 429

Balikpapan

Gulung Pelangi

Seperti di kota lain, pengusaha kuliner di Balikpapan pun melakukan modifikasi olahan dan membuatnya menjadi oleh-oleh khas, selain makanan tradisional yang sudah dikenal luas. Salah satunya bolu gulung Jenebora. Dari tampilannya, bolu dibikin menarik karena dibuat warna-warni.

Bolu gulung dalam warna pelangi–merah biru kuning hijau—itu, nama sebenarnya ialah Bolu Gulung Rainbow Naga. Di bagian tengahnya bisa ditemukan selai. Selain itu, ada bolu gulung berwarna hijau, namanya Jenebora Gulung Green Tea. Pilihan lain berupa rasa durian dan nanas. Bolu bisa diperoleh dengan harga Rp 40-55 ribu. Gerainya berada di pusat kota. Karenanya, dengan mudah, bangunan yang dipulas merah di beberapa bagiannya itu ditemukan. Tertera pula labelnya dalam huruf berukuran besar. Selain bolu gulung, beragam olahan khas lokal bisa ditemukan di sini.

Gulung Jenebora

Jalan Jenderal Sudirman Nomor 429

Balikpapan 

Dodol Rasa Buah

Balikpapan memiliki jenis buah yang unik. Tampilannya mirip durian, tapi rasanya berbeda. Buah lai namanya. Namun untuk olahannya yang bisa dibawa pulang, tetap durian yang diproses. Tentu untuk membuang penasaran, tak ada salahnya mencicipi buah lai yang harum dengan warna kuningnya yang menggoda. Soal rasa, ternyata durian yang menjadi juara. Nah, untuk dibawa pulang, ada dodol atau lempok durian dengan rasa durian yang lebih kuat.

Bagi yang gandrung dengan buah beraroma keras ini, saatnya untuk memborong  lempok. Tapi bila tak kuat dengan aroma buah berduri ini, ada pilihan dodol dari salak. Adonan berupa santan kelapa, tepung ketan, gula pasir, gula merah, dan garam ini diberi tambahan berupa daging buah salak  matang yang sudah dihancurkan. Rasa manis bercampur rasa asam buah salak membuat dodol memiliki rasa yang khas. Tentu berbeda dengan dodol dari buah durian. Dijual dalam kemasan yang bermacam-macam, dodol dibanderol mulai Rp 20 ribu.

Bisa ditemukan di berbagai gerai oleh-oleh, termasuk pusat oleh-oleh Pasar Inpres Kebun Sayur.

Pasar Inpres Kebun Sayur

Jalan Letjen Suprapto

Balikpapan

Mantau Asin dan Manis

Roti mantau tak lain dari roti sepan atau roti kukus. Roti ini memiliki kekhasan berupa tekstur yang lembut.  Roti bisa disantap untuk sarapan, makan siang, atau makan malam. Roti yang satu ini termasuk sajian khas Balikpapan. Biasanya, roti kukus ini digoreng terlebih dulu sehingga terasa gurih dan dipadu dengan olahan sapi atau kepiting lada hitam.

Untuk dibawa sebagai oleh-oleh, mantau dikemas dalam satu kotak dengan isi sebanyak 10 buah. Sedangkan lada hitam dikemas dalam wadah terpisah. Hanya memang saat membawanya sebagai oleh-oleh, Anda sebaiknya membeli tepat di hari penerbangan ke kota asal karena roti kukus ini hanya bertahan 2 hari di udara terbuka. Bila disimpan di lemari es, bisa tahan hingga 7 hari. Tapi untuk daya tahan lebih tinggi, bisa disimpan di freezer hingga mantau pun tahan 30 hari. Satu paket mantau dan sapi lada hitam dijual Rp 60 ribu.

Pusat Pondok Mantau

Jalan Jenderal A Yani Nomor 28 RT 49

(Gang GAMA/Masjid Nurul Ihsan)

Balikpapan

Emping Pedas-Manis

Emping biasanya menjadi teman menyantap nasi plus soto atau hidangan lain. Emping memang tak melulu berasa asin dan berbentuk lebar. Adapula emping dalam ukuran lebih kecil dan lebih tebal dengan rasa manis. Nah, bila ke Balikpapan, Anda akan menemukan rasa baru dari olahan emping ini, yakni pedas. Jadilah emping pedas-manis. Olahan dari Kampoeng Timoer, yang dikenal membuat peyek dari kepiting, ini tak ada salahnya jadi oleh-oleh.

Dibuat dalam kemasan 100 gram, emping pedas-manis yang membuat mengemil sulit dihentikan ini dibanderol Rp 12 ribu. Bisa ditemukan di berbagai gerai oleh-oleh saat Anda meluncur ke bandara dari pusat kota Balikpapan atau di tempat pembuatannya langsung.

Peyek Kepiting Kampoeng Timoer

Jalan Strat 2 Nomor 30 RT 017

Balikpapan

Rita N.

Getuk Pisang Kediri, Enak Sejak 1940

Getuk pisang Kediri menjadi alternatif oleh-oleh selain tahu.

Getuk pisang Kediri seperti ingin “menyaingi” popularitas tahu sebagai oleh-oleh dari kota di Jawa Timur itu. Bedanya, jika yang satu gurih asin, yang ini rasanya manis.

Getuk Pisang Kediri

Makanan bercita rasa asam manis itu cukup mudah dijumpai di kawasan yang terbelah arus Sungai Brantas. Di warung-warung, pasar tradisional, maupun tempat wisata, getuk pisang Kediri dijajakan sebagai penganan di kala bersantai atau menjadi oleh-oleh bagi pelancong yang berkunjung ke kota tersebut.

Lahirnya penganan ini dari kisah masyarakat setempat, sesungguhnya akibat masa kelam orang Kediri di masa penjajahan Jepang. Rakyat Indonesia, tentu saja termasuk masyarakat Kediri, saat itu berada di bawah invasi tentara Nippon, diterpa kesulitan ekonomi.

Getukpisang Kediri menjadi salah satu kebanggaan masyarakatnya.
Salah satu sudut kota Kediri yang punya penganan getuk pisang. Foto: shutterstock

Akibatnya terjadi kesulitan pangan. Bahan makanan yang sulit ditemukan membuat warga mengalami krisis pangan. Masyarakat setempat lantas mencari bahan pangan untuk bertahan hidup.

Kebetulan di bantaran Sungai Brantas banyak tumbuh pohon pisang raja nangka. Ya tentu saja pisang bisa dimakan langsung. Tapi tak mungkin terus-menerus mengkonsumsi pisang secara langsung, selain pisang pun bisa menjadi busuk.

Dari kondisi itu akhirnya timbul ide menjadikan olahan pisang menjadi getuk agar dapat menyambung hidup. Jenis pisang raja nangka yang ukuran buahnya cenderung besar ini kemudian diolah menjadi getuk, agar terasa lebih nikmat ketika dikonsumsi. Getuk pisang menjadi makanan alternatif yang mengeyangkan.

Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan Komunitas Pelestasi Sejarah Budaya Kadhiri (PASAK), pembuat pertama kali getuk gedang adalah seorang nenek yang tinggal kawasan Mojoroto, Kota Kediri. Informasi ini ditemukan dari naskah tua di perpustakaan Universitas Negeri Malang.

Jejak pembuatan getuk pisang Kediri pertama kali ditemukan saat masa penjajahan Jepang yang berlangsung pada 1940-an. Pada masa tersebut, masyarakat benar-benar sengsara dan mengalami kondisi kelaparan yang sangat mengenaskan.

Getuk Pisang Kediri kediripedia
Salah satu gerai oleh-oleh di Kediri yang menjual getuk pisang. Foto: dok. milik kediripedia.com

Ribuan pohon pisang raja nangka yang tumbuh di sepanjang Sungai Brantas menjadi anugerah untuk masyarakat kala itu. Ukuran pisang yang besar lantas dicoba diolah dengan cara dikukus. Hasilnya, adonan kukusan pisang ini memiliki rasa yang enak dan mampu menjadi makanan pengganti untuk masyarakat yang kelaparan.

Dari awalnya hanya sebagai makanan darurat, getuk pisang mulai diperjualbelikan. Bentuk jajanan berwarna merah maron ini dulunya dijual dengan cara ditaruh pada cetakan loyang. Apabila ada pembeli, maka akan diiris kotak, seperti halnya penjual getuk lindri yang berbahan dasar singkong.  

Berdasar data dari Pasak, bentuk getuk pisang berubah ketika mulai dipasarkan oleh orang-orang Tionghoa Kediri. Transformasi getuk pisang mencapai puncaknya ketika mulai dikembangkan oleh warga keturunan Tionghoa Kediri ini. Makanan ini, mulai dimasak dengan cara yang lebih baik sehingga rasa yang dihasilkan menjadi lebih lezat.

Salah satunya adalah proses pengukusan pisang yang menggunakan daun pisang sehingga membuat aroma dan rasa makanan ini semakin kompleks. Tak hanya itu, dengan proses memasak yang alami, membuat kandungan nutrisi dari pisang tetap terjaga.

Perubahan yang paling menonjol adalah ketika penyajian tidak lagi menggunakan loyang. Bahan mentah berupa pisang yang telah ditumbuk, lalu dibungkus daun pisang kemudian dikukus. Secara fisik, bentuknya menjadi lonjong menyerupai lontong. Wujud getuk pisang itu tak mengalami perubahan hingga sekarang.

Getuk Pisang Pemkot Kediri
Getuk pisang Kediri bentuknya lonjong seperti lontong. Foto: milik Pemkot Kediri

Getuk pisang Kediri menurut cerita masyarakat setempat paling enak dibuat dari pisang raja nangka, meskipun bisa juga dari jenis pisang lainnya. Keistimewaan pisang raja nangka ini adalah cita rasanya yang khas, yakni asam dan manis meski, misalnya, tanpa tambahan gula.

Rasa manis inilah yang menjadikan getuk banyak disukai orang untuk terus dinikmati. Selain itu, karena dibungkus dengan daun pisang yang hijau, aroma dari getuk ini semakin menggoda. 

Getuk pisang Kediri berbentuk bulat lonjong mirip sekali dengan lontong. Dengan panjang sekitar 15–20 cm. Warnanya merah kecoklatan, teksturnya kenyal tidak terlalu lembek dan tidak terlalu keras.

Untuk mendapatkan getuk pisang ketika mampir ke kota Kediri tidaklah sulit. Pelancong bisa menemukannya di setiap sudut kota itu, mulai dari warung-warung kecil, pedagang asongan, hingga toko oleh-oleh. Harganya pun sangat terjangkau, berkisar antara Rp 2.500 – 5.000 perbuahnya tergantung ukuran dan mereknya.

Jika pun belum mempunyai agenda perjalanan ke Kediri, Anda bisa mencoba membuatnya sendiri. Cara membuat getuk pisang cukup mudah.

Pertama kukus pisang hingga matang, kupas. Setelah itu tumbuk halus dan campur pisang dengan gula serta garam. Disarankan untuk menumbuknya saat pisang masih panas sehingga lebih mudah halus. Setelah semua bahan tercampur, siapkan daun pisang dan bungkus adonan tersebut seperti membuat lontong, dan Anda bisa langsung menikmatinya.

Getuk pisang khas Kediri hanya bertahan satu hingga dua hari saja karena tidak memakai bahan pengawet. Jika disimpan dalam lemari pendingin, getuk pisang bisa bertahan empat sampai lima hari.

agendaIndonesia

*****



Sirup Kawista, 1 Minuman Kola Asli Jawa

Sirup Kawista adalah minuman lokal dengan rasa kola.

Sirup Kawista rasanya masih cukup banyak orang yang belum mengetahuinya. Bahkan namanya saja masih cukup asing. Padahal bahan minuman ini sudah ada di Rembang, Jawa Tengah, sejak tahun 1925. Hampir satu abad.

Sirup Kawista

Mendengar nama Rembang rasanya yang terbayang di benak orang adalah RA Kartini, pendekar emansipasi itu. Tapi kota di pantai utara Jawa Tengah ini bukan saja tentang pahlawan nasional tersebut.

Sekali-kali jika dolan ke Rembang untuk napak tilas perjuangan Kartini, pulangnya jangan lupa membawa sirup kawista sebagai buah tangan. Ada juga beberapa oleh-oleh khas kota ini, seperti krupuk udang dan krupuk ikan, atau beberapa camilan ringan seperti dumbeg atau kue satru.

Sirup kawista merupakan produk khas Kabupaten Rembang.

Khusus minuman kawista, pernahkah pelancong mencobanya? Sirup ini sering dinggap sebagai minuman kola atau root beer dari Jawa. Tentu, bukan berarti sirup ini sama persis dengan produk minuman dari Amerika Serikat itu.

Kola dari Jawa ini bukan terbuat dari hasil penelitian, melainkan dari pengolahan buah kawis. Cara mengkonsumsinya bisa sederhana. Misalnya, seperti sirup biasa. Cukup ditambahkan air putih dan es. Tapi kalau mau seru, bisa juga ditambahkan air soda dan es. Rasanya nggak kalah dari minuman kola yang terkemuka itu.

Omong-omong soal kawis, buah ini sesungguhya termasuk buah langka. Ia masih satu keluarga dengan jeruk meski ukurannya biasanya lebih besar dan cenderung mirip dengan melon.

Warna kulitnya juga berbeda jika dibandingkan dengan jeruk pada umumnya, yakni gelap kecokelatan. Kulitnya cenderung lebih keras. DI Indonesia sesungguhnya ada beberapa daerah penghasil kawis. Khusus Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, bisa dianggap sebagai sentra penghasil buah ini.

Buah Kawis Wikipedia
Buah kawis sebagai bahan pembuat sirup kawista. Foto: dok wikipedia

Buah kawista bentuknya menyerupai buah melon, namun ukurannya lebih kecil dengn kulit atau tempurung yang keras. Buah kawista disebut juga java cola karena rasanya mirip cola atau sarsaparilla.

Di Rembang, seperti diceritakan di atas, kawis bisa dijadikan bahan sirup kawista, kecap, selai, hingga madu mongso. Namun, khusus untuk sirup kawista, minuman ini dijadikan produk unggulan dari kabupaten yang ada di pesisir utara Jawa tersebut.

Seperti disebut di muka, sirup kawista ada satu merek yang sudah ada sejak 1925, yakni Cap Dewa Burung. Awalnya produk ini menggunakan merek Cap Jago. Namun, sejak 1952, namanya berubah jadi Cap Dewa Burung.

Buah kawis dipercaya mempunyai manfaat untuk mengobati penyakit antara lain: panas, sebagai tonikum, dan obat sakit perut.

Di Kabupaten Rembang sendiri sebenarnya terdapat beberapa produsen sirup buah kawista ini. Sirup Kawista memang telah menjadi oleh-oleh khas Rembang dan terkenal di seluruh Indonesia bahkan hingga luar negeri.

Selain merek Dewa Burung yang terkenal, ada pengusaha lain yang juga memproduksi sirup kawista ini, yaitu Imam Tohari di Desa Gegunung Kulon, Jalan Gajah Mada, Gg. Dorongan Tengah Nomor 7 Rembang.

Begitupun sirup buah kawista Dewa Burung, merupakan produk home industry yang dikelola oleh Nyoo Tiam Kiem, paling dikenal. Produk sirup buah kawista Dewa Burung yang asli hanya dijual di Rembang. Namun dari luar daerah (Jakarta, Surabaya, Semarang, Palembang dan lain-lain) sering memesan, yang kemudian setelah beberapa hari diambil.

Setiap hari home industry sirup buah kawista Dewa Burung selalu berproduksi, besarnya produksi tergantung permintaan. Biasanya produksi akan meningkat menjelang lebaran. Rasa sirup buah kawista berbeda dari sirup buah lainnya. Sirup buah kawista merupakan gabungan rasa manis, sepet, pahit dan segar.

Sirup Kawista
Sirup kawista yang disedu dengan air soda mejadi minuman kola.

Untuk membuat sirup, buah kawista akan dibuat ekstrak terlebih dahulu. Proses pengekstrakan merupakan rahasia perusahaan karena inilah yang membedakan olahan kawista berbeda dengan produk lain. Ekstrak buah kawista dicampur dengan gula tebu yang dicairkan.

Berbeda dengan sirup pada umumnya, sirup kawista memiliki perpaduan rasa yang unik, yaitu perpaduan antara sirup plus soda yang legit sehingga membuat sirup ini dijuluki sebagai cola van Java atau kola-nya Jawa. Minuman ini jarang didapatkan di kota-kota lain.

Nah, jika sedang dolan ke Rembang dan pengin mencicipi segarnya es sirup kawista, bisa mampir ke Toko Kawista Dewa Burung yang berlokasi di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 45, Rembangan, Tasikagung, Kecamatan Rembang Kota. Tokonya buka dari pukul 08.00 sampai 20.00 WIB.

Bagi orang Jakarta yang pingin mencoba kola Jawa ini bisa mampir di Toko Nusa Indah di Kebayoran Baru. Atau membeli lewat market place.

agendaIndonesia

*****