Gili-gili Lombok adalah kekuatan lain wisata ke pulau di timur Bali ini. Gili, yang artinya pulau dalam bahasa setempat, dengan pantai berpasir putih menjadi pilihan menikmati liburan akhir tahun. Jika Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili air sudah mulai dipenuhi wisatawan, coba alihkan ke kawasan Sekotong.
Gili-gili Lombok
Pantai Senggigi boleh jadi menjadi tujuan utama Anda ketika berlibur ke Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Dari sana, umumnya wisatawan lantas menyebarang ke Gili Trawangan atau Gili Meno. Pilihan yang selalu meyenangkan.
Namun, sesekali, tak ada salahnya jika memilih alternatif pantai lain yang juga tak kalah indahnya. Misalnya pantai-pantai di sejumlah gili di Kecamatan Sekotong di bagian selatan Lombok Barat. Kawasan ini terletak sekitar satu jam perjalanan dari Kota Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sejumlah pantai berpasir putih dengan panorama menawan menjadi dayatariknya, seperti PantaiMekaki, Pantai Bangko-bangko, dan Pantai Sepi. Di beberapa lokasi ombaknya cukup besar sehingga cocok untuk surfing.
Andalan utama Sekotong sesungguhnya adalah 23 pulau kecil, atau disebut gili, yang berpantai landai dan berpasir putih dengan air laut yang jernih. Perjalanan ke pulau-pulau ini memakan waktu 15 hingga 30 menit menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Lembar. Dari Mataram, pelabuhan ini cuma sekitar 2,5 kilometer atau lamanya kira-kira 7 hingga 10 menit. Akses lain adalah melalui Pantai Cemara dan Pantai Tawun.
Berperahu ke gili-gili ini cukup mengasyikkan karena laut cukup tenang. Sepanjang perjalanan terlihat kapal feri Bali-Lombok yang sedang melintas. Setiap minggu, di saat kondisi sebelum pandemi, kapal pesiar dari Australia berkapasitas 1.000-2.000 penumpang juga menepi di Pelabuhan Lembar. Dari Lembar, wisatawan bisa menyewa perahu motor untuk menyeberang ke sejumlah gili-gili. Harga sewa perahu motor berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Ini harga perahu dengan kapasitas delapan orang untuk seharian, atau biasanya hitungan untuk main ke tiga gili terdekat.
Jika cuma punya waktu seharian, wisatawan bisa memilih hop in-hop off ke tiga gili, yakni Gili Nangu, Gili Sudak dan Gili Kedis. Gili terdekat adalah Gili Sudak, pulau kecil dengan pantai landai berpasir putih yang lembut. Namun, bisa saja perjalanan dimulai ke Gili Kedis yang tak terlalu besar. Di sini wisatawan bisa berenang atau snorkeling.
Air lautnya yang jernih dan tenang dijamin akan membuat wisatawan betah berlama-lama menikmati alam bawah lautnya. Gugusan terumbu karang yang dihuni beragam flora dan fauna laut menawan akan memancing decak kagum. Gili Kedis luasnya mungkin cuma sekira lapangan bola. Tapi asyik buat dinikmati. Buat yang suka majang foto di akun socmed-nya, gili ini tempatnya.
Kondisi pulau-pulau lain, baik di daratan maupun bawah laut, juga masih sangat terjaga. Alamnya yang tenang sangat cocok untuk menepi, sejenak membebaskan diri dari kesibukan sehari-hari.
Hanya sekitar 10 menit dari Gili Kedis, hop-in selanjutnya adalah Gili Sudak. Biasanya sampai di gili ini pas waktu makan siang, karena di sini dikenal dengan wisata kulinernya. Ada beberapa warung makan pinggir pantai yang menawarkan menu olahan berbagai ikan laut segar, juga udang, cumi, dan kadang juga lobster. Wisatawan juga makan siang ditemani kelapa muda yang segar di sini.
Puas makan siang di tepi pantai, wisatawan bisa melanjutkan hop in-hop off ke pulau ketiga, Gili Nangu. Sama seperti dua gili sebelumnya, Gili Nangu adalah pulau tak berpenghuni. Tapi tempatnya memang asyik. Pasir putih bersih, air yang jernih, dan bawah air yang menarik. Mau ketemu Nemo si ikan badut? Di sini tempatnya.
Dari Nanggu, wisatawan bisa kembali ke daratan Lombok sebelum magrib turun. Tapi jika berminat bermalam, pilihannya adalah mampir ke Gili Gede. Ini gili terbesar di kawasan Sekotong.
Gili Gede memiliki pilihan akomodasi yang lebih baik bagi para wisatawan. Dengan fasilitas dan resor seperti itu, wisatawan ketika ingin dapat menikmati alam dalam jangka waktu yang lebih lama. Meski lokasinya terpencil dan berukuran kecil, wisatawan tidak perlu ragu mengunjungi Gili Gede. Mereka terkesan dengan alam dan fasilitas yang disediakan di sana. Gili Gede termasuk pulau berpenghuni.
Arah pengembangan wisata di pulau-pulau kecil ini akan disesuaikan dengan keunikan dan daya tarik yang ada di masing-masing pulau. Gili Gede, misalnya, dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari, khususnya wisatawan pemilik yacht. “Ada kekhasan di masing-masing pulau tersebut,” ujar seorang pemandu wisata di sana.
AgendaIndonesia
******