Hotel kelas melati menjadi pilihan mendapatkan tarif yang lebih murah. Foto: unsplash

Hotel kelas melati sering kali menjadi pilihan bagi para pelancong yang ingin lebih menikmati spot-spot wisata di sebuah lokasi, dibandingkan untuk staycation dengan lebih banyak berdiam diri di penginapan. Hotel kelas melati kadang juga dipilih para mobile traveller yang kemalaman dan ingin sekadar istirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

Hotel Kelas Melati

Secara umum hotel kelas melati adalah jenis hotel yang memiliki fasilitas yang lebih sederhana dibandingkan dengan hotel berbintang. Hotel melati ini biasanya hanya memiliki satu lantai dan memiliki kurang dari 20 kamar.

Perhotelan sendiri memiliki klasifikasi rating yang menentukan kelompok hotel ke dalam beberapa kelas. Majalah Forbes Travel Guide pada 1958 mencetuskan sistem bintang 1-5 dalam perhotelan. Di Indonesia sistem rating hotel di level nasional diatur oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PRHI.

Hotel kelas melati di Indonesia memiliki 3 kelas, I, II, dan III. Yang terkahir paling banyak jumlah kamarnya.
Fasilitas hotel melati umumnya sederhana. Foto: unsplash

Di Indonesia, hotel kelas melati belum bisa masuk sistem bintang versi PHRI. Sistem PHRI ini di-review setiap tiga tahun sekali. Hotel melati sendiri terbagi atas tiga kelas, yakni I, II, dan III, tingkatan dalam kelas ini berdasarkan jumlah kamar yang dimiliki. Paling banyak kamarnya masuk Melati III, yakni kurang dari 20.

Ciri khas hotel kelas melati adalah ukuran kamarnya yang kecil, dekorasi interior yang sederhana, serta fasilitas terbatas. Umumnya, hotel melati untuk layanan penginapannya hanya menyediakan tempat tidur, kamar mandi di dalam, dan layanan kebersihan. Fasilitas di dalam kamar cukup sederhana.

Beberapa hotel melati bisa jadi memiliki fasilitas pendukung seperti restoran, parkir, atau layanan laundry. Namun seringkali fasilitas-fasiltas tersebut tidak selengkap yang disediakan hotel bintang.

Seperti di sebut di muka, definisi hotel melati sendiri berbeda-beda di setiap negara. Di Indonesia, hotel melati diberi klasifikasi berdasarkan kelas, dengan rentang kelas satu hingga tiga. Di negara tetangga seperti Malaysia, hotel melati disebut juga sebagai hotel budget, karena menawarkan akomodasi murah dengan fasilitas yang sederhana.

Dengan semua kesederhanaannya, hotel melati tetap bisa menjadi pilihan akomodasi yang banyak diminati wisatawan yang ingin berhemat atau melakukan perjalanan bisnis dengan anggaran terbatas. Hotel melati juga dapat menjadi pilihan yang tepat untuk wisatawan yang lebih menyukai suasana yang lebih tradisional dan autentik.

f0K2qjqK heyphotoshoot Qj9OY XGWFk unsplash
Menginap di hotel melati bisa menikmati pengalaman autentik. Foto: unsplash

Soal metode pembayaran di hotel melati biasanya tergantung pada kebijakan masing-masing pengelola. Namun, pada umumnya, hotel melati menerima pembayaran dengan menggunakan cara tunai, kartu debit atau kartu kredit.

Pembayaran tunai sering menjadi pilihan yang umum di hotel melati. Saat check-in, tamu akan diminta membayar seluruh biaya penginapan. Terkadang juga diminta deposit uang yang mungkin diperlukan untuk menutupi kerusakan atau kehilangan fasilitas hotel.

Para tamu dapat membayar dengan uang tunai dalam mata uang setempat atau valuta asing. Begitupun perlu diingat di kota-kota yang belum cukup dirambah wilsatawan beberapa hotel melati mungkin tidak menerima pembayaran dalam valuta asing.

Selain pembayaran dengan tunai, hotel melati juga seringkali menerima pembayaran dengan kartu debit atau kartu kredit. Namun, kadang hotel melati memiliki batasan terkait jenis kartu yang dapat diterima, seperti hanya menerima kartu kredit dengan logo Visa atau MasterCard. Atau bank penerbit kartu kreditnya.

Karena itu, sebelum melakukan pemesanan atau check-in, sebaiknya tamu menanyakan kebijakan pembayarannya terkait metode pembayaran yang diterima.

Beberapa hotel melati juga menyediakan layanan pembayaran melalui transfer bank atau e-wallet. Namun, fasilitas ini mungkin tidak tersedia di semua hotel melati, terutama di daerah yang belum terlalu berkembang.

Kadang orang suka mengaburkan hotel kelas melati dan homestay, dan menganggap keduanya sama saja. Padahal, hotel kelas melati dan homestay adalah dua jenis akomodasi yang berbeda. Berikut adalah perbedaan utama antara hotel melati dan homestay.

Pemilik dan pengelolaan: Hotel kelas melati biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan atau individu yang memiliki beberapa properti. Sementara itu, homestay biasanya dimiliki oleh orang atau keluarga yang menyewakan bagian rumah mereka sebagai akomodasi.

Fasilitas: Hotel melati biasanya menyediakan berbagai macam fasilitas seperti kamar mandi dalam, restoran, laundry, dan akses internet. Di sisi lain, homestay biasanya memiliki fasilitas yang lebih sederhana, seperti kamar tidur, kamar mandi, dan dapur yang bisa digunakan bersama dengan pemilik rumah.

Harga: Harga hotel melati lebih mahal dibandingkan homestay karena biasanya memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan layanan yang lebih baik. Homestay cenderung lebih murah karena fasilitasnya lebih sederhana dan pemiliknya juga dapat menawarkan harga yang lebih terjangkau.

Privasi: Hotel melati biasanya memiliki banyak tamu dan staf yang bekerja di dalamnya, sehingga privasi tamu dapat sedikit terganggu. Di sisi lain, homestay biasanya hanya memiliki beberapa kamar yang disewakan dan tamu dapat merasa lebih nyaman dan memiliki privasi yang lebih baik.

Pengalaman lokal: Homestay biasanya memberikan pengalaman yang lebih otentik dan lebih dekat dengan budaya lokal karena tamu dapat tinggal bersama keluarga yang tinggal di sana. Sementara itu, hotel melati biasanya memiliki pengalaman yang lebih seragam dan internasional.

Meskipun terdapat perbedaan antara hotel melati dan homestay, ke duanya dapat menjadi pilihan akomodasi yang baik. Ini tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing tamu.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi