Kesalahan traveling pasti sering dialami para wisatawan. Godaan pilihan perjalanan atau liburan kadang bergitu besar, sehingga terkadang mengaburkan akal sehat kita. Akibatnya lagi, liburan jadi berantakan. Kesan indah yang diharapkan jadi kenangan pun musnah.
Kesalahan Traveling
Persoalannya, sering kali kesempatan melakukan perjalanan ke sebuah tempat, kota, atau negara tak bisa diulang. Bahkan sebuah momen bisa hilang karena kesalahan traveling mulai dari perencanaan.
Jadikan setiap perjalanan Anda sebagai pengalaman pribadi yang harus berkesan. Soal destinasi tujuan, misalnya, pilihlah yang benar-benar sesuai dengan minat Anda.
Bahkan wisatawan yang sudah sering melancong pun bisa jadi masih melakukan sejumlah kesalahan traveling. Karena berbagai hal, kesalahan yang tergolong umum bisa terus berulang. Padahal, Anda pasti menjadi tidak nyaman. Biasanya, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi, di antaranya berikut ini.
Tergoda Foto Hotel atau Resor.
Hal pertama yang sering menjadi kesalahan traveling adalah ketika memilih hotel. Jangan tergoda oleh foto-foto yang dipasang di situs web-nya. Sejumlah hotel atau resor tentu akan memasang foto-foto yang membuat propertinya terlihat menarik.
Pemotretan untuk profil sudah pasti dilakukan oleh fotografer dan videografer professional. Mereka tahu betul sudah mana yang harus ditonjolan. Seringkali saat pemotretan, dilakukan make up untuk meng-up date penampilan bangunan atau interior. Termasuk penambahan pernik seperti bunga atau asesoris lain.
Jadi ketika memilih hotel atau penginapan, ada baiknya mencermati rekomendasi pihak ketiga, seperti situs wisata TripAdvisor.com atau Oyster.com. Biasanya, ada beragam komentar atau testimoni di sana dan Anda bisa menarik kesimpulan sendiri.
Waktu yang Tidak Memadai di Antara Dua Penerbangan
Saat ini tidak jarang wisatwan harus mengatur sendiri penerbangan antarkota atau negara. Terutama untuk kota-kota yang tidak memiliki penerbangan langsung. Misalnya, Anda harus terbang ke Labuan Bajo dari Jakarta, mungkin harus melakukan penerbangan via Denpasar, Bali, dulu. Baru menuju Labuan Bajo.
Siapkan selisih waktu sedikitnya 1,5-2 jam antara penerbangan pertama dan berikutnya. Sekilas memang waktu 45 menit sudah cukup, tapi jika terjadi keterlambatan pada keberangkatan pertama atau ada kendala penanganan bagasi, waktu yang diperlukan tentunya lebih lama.
Untuk penerbangan antarnegara, mungkin waktu yang harus disiapkan antara dua penerbangan harus lebih lama. Sebab selain urusan teknis, perhatikan juga soal perbedaan waktu di negara asal dan negara tujuan. Perhatikan keterangan waktu di tiket pesawat, di sana yang tertera adalah waktu base penerbangan akan dilakukan. Jadi bukan lagi waktu negara asal si wisatawan.
Nafsu Menjelajah
Dalam satu perjalanan, biasanya keinginan untuk mendatangi berbagai lokasi dan obyek wisata tak terbendung. Terlebih jika itu merupakan kali pertama Anda mengunjungi kota atau megara tersebut. Jangan biarkan nafsu untuk menjelajah itu mendominasi perencanaan Anda.
Banyak kota yang justru bisa dinikmati dalam suasana santai. Mengunjungi berbagai obyek dalam satu hari akan terasa melelahkan dan membuat Anda tidak bisa menikmati perjalanan. Kesalahan traveling seperti ini biasanya sering terjadi ketika mengikuti paket tur dari biro perjalanan.
Sebaiknya, pilah-pilah atau tambah hari libur agar bisa mampir ke banyak lokasi, tapi Anda tetap menikmati suasana kota atau desa yang dikunjungi. Jika menggunakan tur dari sebuah biro perjalanan, tidak ada salahnya Anda meminta izin memisahkan diri dari rombongan dan jadwal.
Jadi, misalnya Anda mengikuti tur ke Bangkok, Thailand, dan ingin menikmati lebih lama waktu di Grand Palace, wisatawan bisa minta izin ke pimpinan tur untuk tetap tinggal di tempat itu dan akan bergabung kembali dengan rombongan di destinasi setelahnya.
Kepincut Keramaian Resto
Menjajal kuliner khas menjadi agenda utama banyak pelancong. Jangan tergoda dengan kerumunan yang terlihat di kafe dan resto yang ada di kawasan wisata. Sebelum berangkat ke kota yang dituju, lebih baik cari info via Internet, sehingga Anda mendapatkan lokasi bersantap yang tepat.
Biasanya resto dan kafe di lokasi wisata juga memasang tarif lebih tinggi. Tentu, Anda tak mau dana terkuras untuk satu urusan ini saja.
Tidak Jujur Dengan Minat Pribadi
Banyak orang hanya mengikuti kegiatan yang sudah dilakukan orang lain dalam sebuah perjalanan. Padahal, setiap orang pasti memiliki minat masing-masing. Ada yang senang mampir ke museum atau ke gedung opera, ada juga penikmat suasana yang cuma ingin duduk-duduk di kafe atau pantai.
Cobalah jujur pada diri sendiri, Anda termasuk tipe wisatawan seperti apa. Jadi, Anda tidak perlu mengikuti tur yang digandrungi orang lain dengan selera wisata berbeda. Terlalu sering mengikuti pilihan yang bukan minat pribadi menyebabkan Anda tak mendapat pengalaman perjalanan sesuai keinginan.
agendaIndonesia
*****
Hotel Ammi Cepu adalah hotel bintang 5 yang berada di area pusat kota Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Lokasinya terhitung strategis karena cukup dekat dengan..
Lorin Solo Hotel adalah hotel bintang 5 yang berada di kawasan jalan Adi Sucipto, Solo. Lokasinya cukup dekat dengan bandar udara Adi Sumarmo, Taman Balekambang..
Selong Selo Resort & Residences adalah hotel bintang 5 yang berada di kawasan selatan Lombok, tepatnya di area pantai Selong Belanak. Hotel ini dikelilingi oleh..
Pullman Ciawi Vimala Hills Resort adalah hotel bintang 5 yang berada di tengah-tengah kawasan Puncak dan Bogor, Jawa Barat. Dikelilingi oleh nuansa pegunungan dan sawah..
Villa Borobudur Resort adalah hotel bintang 5 berformat villa dan suite yang berada di dekat kawasan cagar budaya Candi Borobudur, Jawa Tengah. Terletak di lereng..
Jambuluwuk Convention Hall & Resort Puncak adalah hotel bintang 5 yang berada di kawasan Puncak, Jawa Barat. Dikelilingi oleh area taman tropis, hotel ini memiliki..