Kuliner Sungai Kahayan

Kuliner Sungai Kahayan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, rasanya banyak yang belum cukup mengenalnya. Selain daerah ini belum cukup diserbu wisatawan, pilihan yang khas mungkin memang masih sedikit.

Kuliner Sungai Kahayan

Spot kunjungan paling terkenal di Kalimantan Tengah tentu saja masih Taman Nasional Tanjung Putting. Habitat penting orang utan di Indonesia. Rasanya banyak orang berkunjung ke provinsi ini untuk menuju spot tersebut. Kulinernya?

Kuliner Sungai Kahayan di Kalimantan Tengah, setelah berkunjung ke Tanjung Puting.
Orang Utan di Taman Nasional Tanjung Puting. Foto: Dok. Unsplash

Saat menyambangi kota-kota di Provinsi Kalimantan Tengah, mulai dari ibukotanya Palangkaraya, Sampit atau Pangkalan Bun, Biasanya orang terbayang untuk mencicipi hidangan khas suku Dayak daerah ini. Sayangnya, cukup sulit ditemukan sajian khas yang dimaksud. Walhasil perburuan santapan otentik menjadi tak mudah.

Tak seperti masakah Padang atau Jawa yang memasang kata-kata menu atau masakan yang khas daerah-daerah itu, rumah makan yang menyajikan masakan khas masyarakat Dayak memilih menjual nama umum saja.

Namun, jika pengunjung cukup jeli dan rajin bertanya, sebenarnya ada beberapa rumah makan yang melestarikan kuliner warisan leluhur masyarakat Dayak. Umumnya menu lokal didominasi ikan-ikan sungai, termasuk udang sungai yang terkenal itu. Namun, tak hanya olahan udang dan ikan sungai, ada pula masakan sayuran. Bahkan ada sayuran yang berbahan rotan yang menjadi menu khas di Palangkaraya.

Supaya memudahkan pencarian, mungkin ada baiknya kami pilihkan dulu restorannya untuk menikmati kuliner Sungai Kahayan, Yang pertama ada Rumah Makan Kampung Lauk yang terletak di Jalan Bukit Rawi, Pahandut Seberang, Pahandut, Palangkaraya. Restoran ini sudah berdiri sejak 2006. Rumah makannya terdiri atas 37 saung yang berada di tepi Sungai Kahayan sehingga pemandangannya memanjakan mata. Saat ini, rumah makan tersebut menjadi salah satu tujuan wisata kuliner, baik masyarakat lokal maupun interlokal. Walhasil, setiap hari selalu ramai.

Pilihan ke dua ada Rumah Makan Samba yang berlokasi di Jalan R.T.A Milono nomor 15, Palangka Raya. Rumah makan ini menjadi salah satu rujukan bagi pemburu sajian khas tradisional Kalimantan Tengah. Berdiri sejak 1996, hingga sekarang pemilik rumah makan tetap konsisten menyajikan sajian khas suku Dayak. Menu andalannya adalah ikan bakar. Sebaiknya tidak datang terlalu sore karena sajian sudah ludes.
Pilihan lain adalah berkunjunga ke Rumah Makan Pelangi di Jalan G. Obos, Palangka Raya. Berdiri sejak 2000, rumah makan ini sudah beberapa kali pindah tempat. Menunya cukup beragam, mulai ikan-ikan sungai hingga udang galah. Menu favoritnya lais bakar, udang galah asam manis/sop/bakar, jelawat bakar, ayam bakar madu, dan sop ikan nila.

Lalu menu apa yang wajib dicoba jika mengunjungi Palangkaraya dan ingin mencicipi masakan khas masyarakat Dayak? Berikut lima yang menarik dicoba.


Sayur Umbut Rotan

Kuliner Sungai Kahayan di antaranya adalah sayur umbutt rotan
Sayur Umbut Rotan khas Kalimantan Tengah. Foto: Dok. TL

Orang biasanya terperanjat mendengar namanya. Tak terbayang bagaimana rasanya menggigit rotan. Namun rotan yang satu ini beda dengan rotan bahan anyaman. Kuliner Sungai Kahayan yang disebut “juhu singkah” dalam bahasa Dayak Ngaju ini terbuat dari tunas rotan yang masih muda. Durinya dibersihkan terlebih dulu, kemudian kulitnya dibuang. Tersisa bagian dalamnya berwarna putih, kemudian dipotong-potong kecil.

Rotan muda diolah dengan direbus untuk mengurangi rasa pahit dan melunakkan batangnya. Sesudah diaduk dengan berbagai bumbu, sayur pun siap dihidangkan. Biasanya olahan ini disajikan bersama terong asam, ubi keladi, dan tomat. Memang sedikit pahit, tapi tetap nikmat di lidah. Apalagi wanginya khas dan cukup menggoda. Menurut warga setempat, lebih sedap bila disantap dengan ikan bakar, seperti patin atau baung.

Ikan Jelawat Bakar
Ragam ikan air tawar mendominasi sajian khas di kota yang berada di tepian Sungai Kahayan ini. Dulu memang mudah ditemukan sehingga menjadi santapan utama masyarakat Dayak. Saat ini, seiring dengan tercemarnya sungai, ikan pun sulit didapat. Ikan-ikan yang dihidangkan sekarang sebagian besar adalah hasil budi daya.

Kuliner Sungai Kahayan tentu saja banyak yang berrbahan dari sungai tersebut.
Ikan Jelawat Bakar. Foto: Dok. TL

Ikan bakar biasanya disajikan dengan nasi putih dan sambal. Jenisnya patin, jelawat, lais, haruan atau gabus, dan baung. Salah satu yang spesial adalah ikan jelawat. Ikan ini hanya ditemukan di sungai-sungai Kalimantan. Dagingnya terkenal gurih dengan teskstur sedikit berminyak, mirip ikan patin. Biasanya dimakan bersama sambal bawang Banjar. Namun, saat menyantap, harap berhati-hati karena durinya besar dan menyebar.

Udang Galah Sungai
Udang sungai atau udang galah merupakan salah satu primadona olahan di Kalimantan, khususnya Palangka Raya. Ukurannya lebih besar dari jenis udang lain. Rasanya pun gurih. Selain dibakar dan digoreng, bisa dijuga disajikan dalam bentuk kuah sup atau asam manis.


Sambal Kandas Sarai
Berbeda dengan sambal di daerah lain, sambal khas masyarakat Dayak Ngaju ini bukan sebagai hidangan pelengkap, tapi sajian utama. Ini salah satu kuliner Sungai Kahayan yang khas. Sambal ini berbahan dasar serai, yang dibakar di atas bara, kemudian diiris kecil-kecil. Setelah halus, dicampur dengan berbagai bumbu rempah serta suwiran ikan air tawar panggang atau goreng yang telah dibuang tulangnya. Biasanya jenis ikan yang digunakan ialah ikan tak bersisik, seperti baung, lais, patin sungai, atau lele. Saat disajikan, sepintas seperti abon. Tatkala dicecap, rasanya terasa pedas dan cenderung asam.


Sayur Kelakai
Kalakai adalah jenis pakis yang banyak ditemukan di hutan tropis Kalimantan. Tanaman ini dikenal memiliki banyak khasiat sehingga dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan. Sayuran ini kerap dijadikan santapan harian. Rasanya gurih. Umumnya bagian yang diambil adalah pucuk. Sebab, teksturnya lebih lunak. Biasanya dibuat sup, sayur bening, atau oseng. Bahkan kini banyak diolah jadi camilan, seperti keripik untuk oleh-oleh.

agendaIndonesia/TL

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi