Menikmati Kemacetan Jakarta? Bagaimana caranya bisa melakukan itu sambil ngobrol santai dengan teman dan makan camilan yang enak? Dari Lantai 14 sebuah hotel, sore hari dengan suguhan pemandangan khas Jakarta dengan menu lokal yang berlimpah.
Menikmati Kemacetan Jakarta
Menikmati Jakarta yang macet di sore hari? Kenapa tidak? Masalah Ibu Kota yang satu ini sesekali bisa dijadikan “teman” menghabiskan sore atau malam hari. Ada banyak pilihan, tapi kali ini saya dan rekan-rekan memilih All Seasons Thamrin, hotel bintang tiga yang berada di Jalan Teluk Betung Nomor 2, Jakarta. Di lantai 14, lantai tertinggi bangunan ini, terdapat Skyloft, resto dan bar dengan pemandangan gedung-gedung tinggi khas kota besar di sekelilingnya. Di depannya ialah Jalan Sudirman-Thamrin yang kental dengan deretan kendaraan setiap harinya. Kala mentari menuju peraduan, tetamu pun mendapat suguhan khas. Mempersembahkan sebuah sore atau malam yang cukup menggoda tentunya!
Rooftop resto & bar ini terbagi menjadi dua bagian, sebagian besar berupa ruang tertutup tapi dengan dinding-dinding kaca, sehingga para tamu pun leluasa memandang langit dan gedung-gedung di sekitar. Bila ingin merasakan kenyamanan khas ruangan dengan mesin pendingin ruangan, tentunya pilih ruang yang tertutup. Suasana luar tetap bertangkap, sedangkan kehangatan dari ruangan dengan dominasi warna cokelat itu tetap bisa diresapi. Saya dan rekan-rekan, karena ingin menikmati sore, memilih di luar.
Bagian luar belum lama ditata ulang. Semula sofa panjang berbentuk L memenuhi tepian ruangan dan di pojok lain ada model kursi bar yang tinggi dengan meja yang mungil. Kini sofa berwarna terang itu tak terlihat lagi, berganti dengan furnitur kayu yang memunculkan kesan rustic. Kursi bar diganti dengan kursi kayu yang simpel dan di langit-langit pun berhiaskan potongan kayu yang dirangkai bak sebuah karya seni.
“Tema desain baru ini back to nature, jadi lebih banyak menggunakan material kayu,” papar Nicodemus Deissen, Digital Marketing Coordinator All Seasons Thamrin. Ia menambahkan, untuk bagian ruang luar tersebut, pihak all seasons menggunakan jasa Larc Studio Bandung dengan desainer Ogi. Lewat konsep kembali ke alam, ruang luar pun terasa lebih hangat.
Menunya pun tak kalah menghangatkan perut di malam hari. Semisal sop buntut dan soto Lamongan. Selain itu, ada bebek lombok ijo dan nasi goreng Skyloft. Atau boleh juga nasi kuning plus udang rendang dengan buncis dan keripik ubi ungu. Menu Indonesia banyak menjadi favorit, bisa jadi karena pihak lembaga pemerintahan kerap menggelar rapat di sini. Acara kumpul-kumpul di sini pun tak kalah sering, termasuk arisan—kegiatan khas kaum perempuan. Paket menu tersebut umumnya dipatok dengan kisaran Rp 125-200 ribu.
Deissen menyebutkan, sebanyak 60 persen tamu Skyloft bukanlah tamu hotel. Pada Jumat malam, tempat duduk banyak dipenuhi kaum muda yang ingin kongko, melepas penat setelah berkutat lima hari kerja. Selain itu, di sini beberapa kali diadakan acara spesial. “Bisa berupa romantic dinner, kadang baby shower, atau wedding shower,” ia memaparkan. Kapasitas Skyloft nyaman sekitar 100 orang, tapi maksimal bisa juga hingga 120 orang.
Buat yang kongko, tentunya ada pula hidangan ringan berupa sandwich. Seperti Rouben sandwich, roti panggang dengan kol, daging sapi, dan keju yang dipadu dengan saus thousand island. Atau bisa juga pilih roti burger ala Hawaii yang dipadu dengan kentang goreng. Selain itu, ada ragam pasta dan piza yang bisa dimakan beramai-ramai. Yang unik di antaranya berupa piza bebek yang dibubuhi keju mozarella. Sedangkan untuk penyuka hidangan internasional, ada beef tenderloin, char grilled granted Australian rib eye. Mau olahan dari ikan? Coba cicipi red snapper pesmol, alias pesmol kakap merah, yang dipadu unik dengan perkedel kental. Hidangan dalam mangkuk besar ini dipatok Rp 165 ribu.
Bila ingin mencicipi buffet, tersedia tema khusus pada hari tertentu, semisal untuk Selasa dan Kamis, giliran suguhan ala Mediterania yang dimunculkan. Tentunya menu tersedia mulai sarapan, karena sebagian tamu adalah yang menginap di hotel. Namun, karena terdapat bar, Skyloft pun beroperasi hingga lewat tengah malam. Jadi tersedia pilihan, bisa menikmatinya di pagi, siang, atau sore hari menjelang malam seperti saya dan kawan-kawan.
- Liputan sebelum masa Pandemi Covid-19
Rita N./Rully K./Dok. TL