Interior Menoreh Restaurant

Plataran Heritage Borobudur, Hotel & Convention Hall, memang seperti dikepung bukit dan persawahan. Selain perbukitan Tidar di sekitar Magelang, jauh di depannya, terlihat Bukit Menoreh. Mungkin karena itu, tempat makan di hotel tersebut menggunakan nama Menoreh Restaurant. Lokasinya tidak jauh dari kawasan Candi Borobudur.

Interior Menoreh Restaurant

Sesuai dengan tema hotel yang bergaya kolonial, restoran ini pun berhias pernak-pernik jadul alias jaman dulu. Timbangan lawas salah satunya. Kemudian juga keramik-keramik tinggi, yang biasanya sebagai tempat minum, menjadi hiasan di antara wadah-wadah dari tanah liat pada tatanan menu prasmanan. Pada salah satu keramik, tertulis Bacterievrij Akiz-Filter, sementara yang lain ada yang berlukiskan pohon nyiur dan beberapa polos tanpa tulisan ataupun gambar. Piring keramik kuno pun menghiasi salah satu dinding. 

Seluruh tatanan dan dekorasi ini memberi kesan kuat nuansa masa lalu. Terutama kaitannya dengan jaman Belanda. Tak cuma dekorasi, interiornya pun memperkuat kesan masa lalu itu.

Tak ketinggalan, di bagian bawah pun dipasangi ciri khas jadul berupa ubin warna-warni model lama. Dari putih-hitam sampai yang penuh ornamen dalam beberapa warna. Semua hiasan klasik itu terlihat harmonis dan membuahkan kenyamanan. 

Kursi-kursi makan dipilih berbentuk simpel dalam warna cokelat tua. Tentunya tak memberi kesan terlalu formal. Di sanalah saya duduk dan langsung memesan teh jahe yang hangat untuk memulihkan tubuh setelah perjalanan panjang dari Jakarta, sembari menunggu hidangan utama dari resto yang menyuguhkan menu Indonesia dan Asia ini. Untuk yang memilih menu prasmanan, ada minuman lokal yang tidak boleh terlewatkan, yakni kunyit asam yang rasanya menyegarkan. Selain itu, tersedia beras kencur. Restoran bisa disambangi saat sarapan, makan siang, dan malam. Jam operasional memang cukup panjang, yakni pukul 06.00-23.00. 

Siang itu, pilihan menu Saya adalah gurame asam manis. Ikan gurame yang dibalut tepung terasa gurih tanpa rasa amis. Dan tentunya guyuran saus asam manis yang menyegarkan. Pilihan yang tepat untuk makan siang. Gurame asam manis memang salah satu menu unggulan meski bukan satu-satunyaandalan. Masih ada pilihan lain, seperti nasi uduk komplet. Nasi yang gurih ini dipadu dengan ayam goreng, potongan telur dadar, sambal kacang, irisan mentimun, dan yang mengejutkan ada beberapa keping jengkol. 

Bila tak ingin icip-icip hidangan lokal, Menoreh juga menawarkan olahan Asia. Penggemar nasi briyani, misalnya, bisa memilih prawn sauteed brochette, yang tak lain adalah paduan nasi briyani dengan udang bakar, mango chutney, dan yogurt tanpa rasa. Soal yogurt ini, Menoreh memproduksinya sendiri. Rasanya lembut. Untuk penutup hidangan, bisa juga ditemukan yogurt dengan berbagai rasa di menu prasmanan. 

Bila singgah saat makan malam, pilihan bisa dijatuhkan pada Duo of Australian Lamb, dua potong daging kambing yang penampilannya terlihat cantik karena ditemani eggplant-ratatouille involitinidan pommes gratin. Untuk bagian akhir, ada yang manis, yang membuat acara bersantap menjadi berkesan. Chef Iqbal Batubara, sang maestro di dapur hotel ini, menawarkan baked pear surprise, buah pear panggang yang dipadu dengan saus berry, juga coffee trio, paduan tiga sajian coffee panna coltacoffee and chocolate tart, dan mocha parfait. Lengkap sudah! 

Rita N

Yuk bagikan...

Rekomendasi