Minuman dingin Bandung sepertinya tidak pas, karena ibu kota Jawa Barat masih dipersepsi sebagai kota dengan hawa yang sejuk. Betulkah demikian? Anggapan bahwa hawa kota Bandung selalu sejuk sepertinya tak sepenuhnya benar. Di malam hariu bisa jadi ia dingin, namun di kala siang, saat matahari berada pada puncaknya, Bandung sama saja panasnya dengan Jakarta.
Minuman Dingin Bandung
Walhasil, minuman dingin pun kerap dicari. Apalagi di bulan Ramadan, berbuka puasa dengan minuman yang menyegarkan tentu menjadi pilihan banyak orang. Tidak sulit untuk menemukan sajian serba dingin. Tersedia hidangan tradisional dan modern. Meski demikian, semuanya punya satu kesamaan, yaitu dingin-dingin empuk.
Es Goyobod
ADA satu kedai es goyobod yang terkenal di Bandung, namanya Gokil— singkatan dari Goyobod Kliningan. Julukan itu mengacu pada alamat kedai di Jalan Kliningan, Bandung. Menurut sang pemilik kedai, nama tersebut diberikan oleh para pengunjung.
Minuman yang berisi agar-agar, mutiara, roti, santan, sirup, dan susu ini sebenarnya berasal dari Garut, Jawa Barat. Namun pada tahun 2000 pemiliknya membuka usaha di Bandung dan melakukan berbagai modifikasi. Salah satunya dengan menambahkan es serut di atasnya dengan susu kental manis. Harga per gelas hanya Rp 7.000.
Es Goyobod Kliningan; Jalan Kliningan Nomor B9 Turangga, Lengkong; Bandung
Alpukat Tumbuk
BIASANYA alpukat disajikan dengan cara dibikin jus. Namun lain halnya di tempat ini. Alpukat mentega yang di- pilih tidak dilumatkan dengan blender, melainkan ditumbuk sampai halus.
Tak mengherankan jika hidangan itu dikenal dengan nama alpukat tumbuk. Saat berkunjung ke Bandung beberapa waktu lalu, saya pun mencicipinya.
Penumbukan dilakukan untuk mencegah daging alpukat mengeluarkan air berlebih, sehingga tidak mempengaruhi rasa minuman. Sebagai topping, diberi serutan es batu yang disiram dengan sirup moka dan susu kental manis. Rasanya memang benar-benar berbeda. Harga Rp 28 ribu per gelas rasanya setimpal dengan kepuasan yang diberikan.
RM Linggarjati; Jalan Balonggede Nomor I, Bandung
Nyendol di Elizabeth
SEPERTINYA semua orang sudah kenal cendol. Minuman khas Indone- sia yang terbuat dari tepung beras serta disajikan dengan santan, es serut, dan gula merah cair ini memang menyegar- kan. Istilah cendol diduga berasal dari kata “jendol”, merujuk pada sensasi jendolan yang dirasakan ketika memi- num es cendol.
Di daerah Sunda, istilah nyendol digunakan untuk kegiatan meminum cendol. Warna hijaunya khas karena menggunakan bahan alami dari daun suji. Di Bandung, es cendol sangat mudah didapatkan, terutama di pusat kota. Dari yang dijual di gerobak hingga di kedai khusus. Pilihannya juga beragam. Ada es cendol ketan hitam, nangka, alpukat, dan es krim. Harganya relatif murah, mulai Rp 6.000 per gelas. Salah satu yang legendaris tentu Es Cendol Elizabeth, yang awalnya memang buka di toko tas bernama Elizabeth.
Es Cendol Elizabeth; Jalan Otto Iskandardinata (Otista) Nomor 518, Bandung
Jus Strobery
LELAH sehabis mengelilingi factory outlet (FO) di kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat? Silakan mampir ke Pojok Stroberi, yang juga berada di sekitar daerah tersebut. Sembari melepaskan dahaga, kita dapat melepaskan lelah di sana. Sesuai dengan namanya, tempat ini memang menjagokan buah stroberi sebagai bahan minuman menyegarkan.
Namun tidak seperti jus stroberi yang biasanya lebih banyak mengandung air atau susu, minuman satu ini benar- benar terasa stroberi. Jadi, tidak perlu jauh-jauh lagi datang ke kebun stroberi jika hanya ingin menikmati jusnya. Cukup membayar Rp 20 ribu per gelas, Anda sudah dapat menyegarkan diri. Semakin terasa nikmat untuk buka puasa.
Sam’s Strawberry Corner; Jalan Ir H Djuanda Nomor 315, Bandung
Cincau Wale
UMUMNYA dikenal dua jenis es cincau, yakni hitam dan hijau. Cincau hijau tampaknya kurang populer ketimbang cincau hitam. Padahal, cincau hijau dipercaya dapat menurunkan suhu badan dan mencegah gangguan pencernaan. Di Bandung, Jawa Barat, tak banyak yang menjual cincau hijau. Salah satunya Warung Lela di Rancak- endal.
Warung ini tutup hingga pukul 21.00. Selain untuk berbuka, es cincau hijau bisa menjadi hidangan penutup. Es cincau disajikan dalam gelar besar. Isinya campuran antara cincau, santan, sirup, dan es batu. Kekenyalan cincau hijau dan seratnya yang khas benar-benar membawa kita bernostalgia. Satu gelasnya hanya dipatok Rp 17 ribu.
Warung Lela (Wale); Jalan Kupa Nomor 6 Rancakendal, Bandung
agendaIndonesia
*****