Nasi goreng di Jakarta Selatan mungkin ada ratusan, bahkan mungkin ribuan. Tapi selalu saja ada yang menonjol. Sama-sama nasi goreng, tapi campuran dan bumbunya berbeda-beda.

Nasi Goreng di Jakarta Selatan

Nasi goreng sejatinya memang bukan milik Indonesia. Konon, olahan ini sudah disajikan bangsa Tionghoa sejak 4.000 SM. Dalam catatan sejarah, nasi goreng rupanya juga menjadi menu alternatif bagi orang Belanda yang tidak begitu menyukai nasi putih. Kini, di banyak tempat di dunia hidangan ini tersebar di berbagai negara. Baik di restoran Tionghoa, Vietnam, atau Indonesia.

Yang unik dari nasi goreng, meski namanya sama, bumbu dan rasanya bisa berbeda. Bahkan diberi label daerah asal, sehingga menambah kekhasannya. Berikut ini lima pilihan nasi goreng di Jakarta Selatan.

Nasi Goreng di Jakarta Selatan banyak ragamnya, dari yang kambing hingga yang seafood.
Nasi goreng kambing Kebon Sirih. Foto: Dok TL

Rasa Rempah dari Kebon Sirih

Jika melihat namanya sudah bisa ditebak kedai ini pasti ada hubunganya dengan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih. Betul, kedai nasi goreng ini memang pertama kali buka di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Kemudian buka cabang di beberapa lokasi, salah satunya di Jalan Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ciri khasnya, aroma minyak samin yang harum sudah tercium saat kita memasuki kedai ini.

Satu kuali nasi goreng yang sudah siap saji tampak dalam wajan yang dipanaskan dengan kompor gas. Model menglahnya sama dengan yang di Kebon Sirih, satu kali masak bisa untuk puluhan porsi. Saat dihidangkan, yang pertama kali tercium adalah aroma rempah-rempah khas Timur Tengah. Rasanya memang kaya rempah. Bumbunya antara lain kapulaga, kunyit, sereh, dan lada. Cara memasaknya serupa dengan nasi kebuli, sehingga memunculkan rasa gurih di setiap suapan.

Nasi Goreng Kebon Sirih; Jalan Karang Tengah Nomor 1C, Lebak Bulus, Jakarta Selatan

nasi goreng di Jakarta Selatan ada ratusan, bahkan ribuan, tapi ada beberapa yang menonjol.
Nasi Goreng Kambing di sekitar Kuningan, Jakarta Selatan. Foto: Dok. TL

Ramuan Kambing di Pedurenan

Untuk menuju kedai ini, dari gedung Dharma Wanita, kita cukup berjalan lurus dan mengamati sisi kanan jalan, temukan spanduk bergambar siluet kambing. Di kedai nasi goreng NGK, daging kambing dimasak terlebih dulu secara terpisah dengan cara direbus bersama bumbu-bumbu. Jadi, dagingnya terasa lebih empuk. Daging kambing itu kemudian diolah menjadi sajian nasi goreng yang gurih. Tidak mengherankan kalau NGK masih tetap diminati sejak berdiri pada 1986. Tersedia pilihan rasa pedas dan sedang, sesuai dengan selera.

Nasi Goreng Kambing NGK Dharma Wanita; Jalan Pedurenan Masjid; Belakang Gedung Dharma Wanita Kuningan, Jakarta Selatan

Seafood di Blok S

Di ujung Jalan Bhakti, Blok S, Kebayoran, tampak spanduk putih bertulisan “Nasi Goreng Betawi 99”. Warungnya buka mulai pukul 16.00, dari Senin sampai Minggu. Di kedai ini, nasi goreng seafood menjadi pesanan yang paling sering ditulis pramusaji. Seafood sebelumnya diolah dengan bumbu tersendiri. Kemudian, sebagian diolah menjadi nasi goreng. Sedangkan sebagian lagi dimasak dengan api kecil dan diberi bumbu lain. Hidangan laut yang dimasak terpisah itu pun ditata di atas nasi goreng.

Pilihan lainnya, nasi goreng dengan daging kambing yang direbus terlebih dulu dalam ramuan jahe, asam, kunyit, dan sereh sebelum dicampur dengan nasi. Sebagai penutup, cobalah minuman primadona kedai ini: jus alpukat. Terasa legit dengan campuran susu kental, sirup, dan es serut.

Nasi Goreng Betawi 99; Jalan Bhakti 1 Blok S, Senopati, Jakarta Selatan

Sedap dengan Aroma Arang

Rumah Makan Bumen Jaya di Pejompongan, Jakarta Selatan, termasuk yang sudah lama mengibarkan olahan nasi goreng. Hidangan andalan Bumen adalah Nasi Goreng Ayam dan Mi Godog. Usia rumah makan ini sudah sekitar 49 tahun. Dimasak menggunakan anglo dengan bahan bakar arang membuat aroma nasi goreng ayamnya terasa khas. Pada setiap gigitan nasi goreng terselip rasa kaldu sapi yang sebelumnya dicampur dengan beras. Walhasil, selain pulen, nasi goreng menjadi legit.

Karena tidak begitu banyak menggunakan minyak, tekstur nasinya kering legit. Yang menjadi idaman adalah suwiran ayam di Bumen Jaya, yang ditabur begitu banyak di atas nasi dan kemudian ditambahkan telur mata sapi. Porsi nasi goreng Jawa ini cukup besar, sehingga benar-benar klop untuk memadamkan rasa lapar. Jika ingin variasi lain, di sini juga ada nasi goreng kambing.

Nasi Goreng Bumen Jaya; Jalan Pejompongan 1; Jakarta Selatan

Sajian Ala Pekalongan

Bila Anda ingin merasakan nasi goreng yang komplet, coba singgah ke Nasi Goreng Pekalongan. Campurannya berupa daging, ayam, udang, cumi-cumi, dan ati ampela untuk nasi goreng spesial.

Didirikan pada 1986, Nasi Goreng Pekalongan masih mempertahankan rasa pedas yang khas. Bumbu merah terlihat dominan ketika nasi goreng ini dihidangkan. Campuran rempah-rempah dan sedikit kecap membuat tampilan nasi begitu padat.

Kehadiran daging di dalam sepiring nasi goreng juga tak kalah enak. Selain itu, ada cumi-cumi yang kenyal, udang yang matang, serta ayam yang dagingnya terasa manis. Benar-benar memperkaya rasa nasi goreng. Bagi penggemar rasa pedas, Nasi Goreng Pekalongan bisa jadi salah satu pilihan karena pedasnya tidak merusak cita rasa aslinya.

Nasi Goreng Pekalongan; Jalan Rumah Sakit Fatmawati 1; Pondok Labu, Jakarta Selatan

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi