Oleh-oleh dari Cianjur ada bermacam-macam yang unik, salah satunya manisan buah.

Oleh-oleh jadul dari Cianjur, Jawa Barat, ternyata banyak yang unik. Ada taoco yang produknya sudah mulai memproduksi sejak tahun 1880. Lantas ada manisan yang tokonya sudah berjualan sejak 1960-an, dan ada pula kacang asin sejak zaman Belanda.

Oleh-oleh Jadul dari Cianjur

Jika mau manisan, datanglah ke Cianjur. Manisan di kota ini memang sudah dikenal sejak lama. Toko-toko penjual manisan dapat dengan mudah ditemukan dalam satu jalur, tepatnya di Jalan Muwardi. Selain itu, bisa ditemukan di beberapa lokasi lain. Bahkan, tak cuma itu, kota ini juga terkenal dengan taoco dan kacang asin yang telah diolah sejak zaman Belanda. Di samping itu, sale jari yang terbuat dari pisang ambon dan bandrek juga cocok dijadikan buah tangan saat singgah ke kota yang terletak di antara Jakarta-Bandung via Puncak ini.

Buatan Sendiri

Jika Anda berkendara dari arah Puncak menuju Bandung, di sepanjang Jalan Dr. Muwardi, Cianjur, bisa ditemukan deretan toko manisan. Namun jika Anda ingin mencoba yang agak berbeda, bisa mampir ke Jalan H.O.S Cokroaminoto. Di toko Manisan Mulia Sari, manisan dibuat sendiri alias homemade.

Toko manisan ini sudah dibuka sejak 1960-an dan kini ditangani oleh generasi ketiga. Menurut empunya, manisan tersebut dibuat tanpa menggunakan gula bibit dan bahan pengawet. Alhasil, rasa manisannya memang terasa lebih segar. Yang menjadi favorit para pembeli adalah manisan mangga muda, kedondong, salak, dan pala. Harganya mulai Rp 12.500 per seperempat kilogram.

Manisan Mulia Sari; Jalan HOS Cokroaminoto No. 205; Cianjur

Pakai Patiman

Bagi Anda penggemar taoco, pastinya sudah dengar ketenaran taoco cap Meong. Taoco asal Cianjur itu memang sudah lama ada. Diperkirakan, mulai beroperasi sejak 1880. Bangunan tokonya pun masih berupa bangunan lama. Di depan tokonya terpampang sebuah plang yang bertuliskan “Tauco No. 1 Buatan Nyonya Tasma, Cap Meong”.

Dalam soal rasa, para penggemarnya mengakui taoco ini memiliki rasa yang prima. Proses pengolahannya terbilang masih tradisional. Pemilik menggunakan baskom tanah liat atau yang biasa disebut patiman untuk melakukan proses fermentasiselama 3 bulan. Itu pun kalau cuaca sedang bagus. Jika tidak, proses fermentasi akan berlangsung lebih lama lagi. Taoco dijual dalam kemasan botol berukuran 200 ml, 350 ml, dan 1 liter. Harganya mulai Rp 15 ribu per botol.

Tauco Meong; Jalan HOS Cokroaminoto No. 160; Cianjur

Seukuran Jari

Jika Anda berangkat dari arah Sukabumi menuju Cianjur, Anda mungkin akan menemukan sebuah pusat jajanan di sisi kanan jalan. Lokasinya sudah mendekati Kota Cianjur. Oleh-oleh di tempat yang merupakan usaha kecil dan menengah  ini lumayan lengkap. Mulai kerupuk, manisan, rengginang, hingga—yang spesial—sale jari.

Jika sale pisang biasanya lunak dan berukuran besar, lain halnya dengan sale yang terbuat dari pisang ambon ini. Salenya justru renyah. Selain itu, ukurannya mungil. Kira-kira seukuran jari telunjuk dewasa. Mungkin karena bentuknya itu, dijuluki sale jari. Untuk satu bungkus dengan berat seperempat kilogram dijual Rp 10 ribu.

Toko Manisan Putra Sawargi; Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Warung Kondang; KM 9 No. 9; Cianjur

Oleh-oleh jadul dari Cianjur ada yang sudah digemari masyarakat sejak tahun 1880.
Oleh-oleh dari Cianjur berupa kacang asin cap Pohon Beringin yang sudah ada sejak zaman Belanda. Foto: Rully K./Dok TL.

Kacang dari Zaman Belanda

Oleh-oleh terkenal dari Cianjur lainnya adalah kacang asin cap Pohon Beringin. Kacang asin itu konon sudah ada sejak zaman Belanda. Kini sudah diteruskan ke generasi kedua. Selain renyah, rasa asinnya pas dan tidak terlalu berlebihan di lidah saat dikunyah.

Selain dapat ditemukan di toko pembuatnya, kacang asin yang merupakan industri rumahan ini dapat dengan mudah ditemui di pusat jajanan di Cianjur. Dijual dalam kemasan 250 gram dan 500 gram. Harganya masing-masing Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu.

Kacang Asin Pusaka; Cap Pohon Beringin; Jalan Suroso No. 7; Cianjur

Bandrek dan Bansus

Masih dari Cianjur, ada satu minuman khas Sunda yang terkenal, yakni bandrek. Bandrek jika dikonsumsi secara rutin diyakini dapat memperlancar peredaran darah, mempercepat penyembuhan stroke, mencegah impotensi, dan meningkatkan vitalitas pria. Menurut cerita, bandrek sebenarnya adalah minuman keluarga. Namun kini berkembang menjadi industri.

Ada dua merek bandrek terkenal dari Cianjur, yakni cap 2 Pigeons dan Penguin. Meskipun sama-sama menggunakan gula aren dan rempah-rempah, penjual menyebut “bandrek” untuk cap 2 Pigeons dan “bansus” untuk cap Penguin. Harganya Rp 10 ribu per pak dengan isi 10 kotak.

Toko Alam Sari; Jalan Dr. Muwardi No. 54; Cianjur

agendaIndonesia/Andry T./Rully K./TL

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi