Roti bagelen adalah warmbollen yang dipanggang menjadi kering. Foto: shutterstock

Roti bagelen atau roti bundar yang biasa disebut bun seperti dipergunakan pada burger yang disajikan dalam kondisi kering. Rasanya manis dengan sedikit gurih karena di tengahnya tadinya ada olesan buttercream.

Roti Bagelen

Jenis penganan yang juga sering dijadikan oleh-oleh ini tersebar dari Solo hingga Bandung. Banyak toko makanan dan oleh-oleh yang membuatnya. Biasanya toko-toko ini juga menjual roti bundar dengan olesan buttercream yang bun-nya masih lembut, alias belum dipanggang. Orang menyebut penganan seperti itu sebagai roti semir.

Banyak yang menyukainya. Sebut saja jika wisatawan pergi ke Solo, Jawa Tengah, dan mampir ke toko Orion di Jalan Urip Sumiharjo, salah satu yang diburu adalah roti semir ini. Di Bandung yang terkenal dan melegenda adalah roti Abadi di Jalan Purnawarman di kawasan Tamansari.

Masih banyak nama lain yang menjajakan roti bagelen sebagai jajanan untuk oleh-oleh, namun ternyata istilah roti bagelen punya sejarah lain. Meski belum ada catatan sejarah yang resmi, orang mengenal roti bagelen dari daerah dengan nama sama, dari Bagelen.

Roti Bagelen omigayocom
Ciri khasnya adalah dikeringkan dengan dipanggang. Foto milik Omigayo.com

Bagelen adalah nama sebuah daerah atau wilayah yang berada dalam seputaran Purworejo, Jawa Tengah. Roti bagelen paling terkenal dari distrik tersebut datang dari sebuah toko roti bernama Begelen yang beroperasi di Kutoarjo. Kota kecil ini hanya berjarak sekitar 12 kilometer.

Dari bungkus roti yang dijual toko tersebut, disebutkan mereka sudah menghasilkan roti bagelen yang termasyhur sejak 1906. Mengingat tulisan di bungkusnya yang bertitel “Begelen Biscuit” dan gambar nyonyah berbusana ala barat lengkap dengan apron, bisa dipastikan bahwa makanan ini punya pengaruh Eropa yang cukup kuat.

Sejatinya, sebelum toko roti Bagelen menjual produk roti warmbollen keringnya di Kutoarjo, konon ada sebuah toko lain di Garut, Jawa Barat, yang berjualan makanan sejenis, yakni pabrik dan toko roti Kho Pek Goan. Ia disebut telah berjualan roti jenis ini pada 1885.

Berdasar catatan yang ada, bungkus roti milik Kho Pek Goan tampil lebih klasik dibandingkan yang asal Kutoarjo. Gambar perempuan cantik berkonde yang sedang tersenyum terpampang di situ. Begitupun, roti produk Kho Pek Goan tidak menampilkan kata bagelen.

Sayangnya tidak ada catatan yang menghubungkannya dengan roti bagelen di Purworejo atau Kutoarjo itu. Begitupun toko roti milik Kho Pek Goan juga tidak terlihat memiliki hubungan dengan produsen lain asal Jawa Barat, almarhum Ateng Adiwidjaja, pembuat bagelen dengan merek Abadi.

Menurut website resminya, bagelen Abadi sampai ke publik pertama kali pada 1947, dari pabriknya di Garut, Jawa Barat. Baru pada 1967, Abadi memindahkan operasinya ke Bandung. Dan baru pada 1969 berjualan di tokonya yang ada saat ini.

Rori Warmbollen Abadi Abadibagelen
Warmbollen produksi Abadi. Foto: Dok. Abadibagelen.com

Tak bisa dipungkiri bahwa bangsa Indonesia memang memiliki banyak sekali resep kuliner atau makanan yang merupakan pengaruh dari resep kuliner Belanda. Pada masa penjajahan, masyarakat Indonesia mulai mengenal roti warmbollen yang merupakan salah satu roti manis Belanda. Warmbollen ini merupakan roti basah yang memiliki isian buttercream.

Roti bagelen sejatinya memang dibuat dari roti manis yang diberi olesan buttercream, persis dengan roti semir, kemudian dikeringkan dengan cara dipanggang. Inilah cikal bakal terlahirnya bagelen, roti yang mirip warmbollen dengan olesan buttercream atau mentega, hanya saja teksturnya lebih garing.

Ada pula jenis roti bagelen yang diberi olesan margarin, yang ini biasanya menghasilkan rasa yang asin gurih serta lapisan rotinya akan terlihat lebih kuning. Sedangkan yang diolesi buttercream akan menghasilkan aroma yang lebih wangi dengan tekstur yang renyah.

Sejarah roti ini bisa dirunut ke produk ‘warmbollen’ yang kemudian “dikeringkan” dengan cara dipanggang kembali untuk mencegah jamuran. Semula, roti bagelen adalah cara masyarakat setempat mencegah roti agar tak terbuang akibat berjamur.

Betul, pada awalnya, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mensiasati roti manis atau roti tawar yang akan berjamur adalah dengan cara mengubahnya menjadi roti kering atau sekarang disebut bagelen. Dan istilah ini seakan menjadi sebutan untuk roti kering.

Siapapun yang pertama membuat roti ini, yang pasti makanan ini sudah akrab dengan masyarakat. Dan unik. Wisatawan yang bepergian dari Jawa Tengah membawa roti bagelen, ketika dari Bandung juga membawa makanan sejenis.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi