Sei sapi NTT (Nusa Tenggara Timur) menjadi makanan tradisional dari Indonesia terpopular dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020 yang diumumkan akhir Mei 202 lalu. Dalam puncak acara pengumuman para pemenang yang dipusatkan di Hotel Inaya Bay, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sejumlah potensi wisata di provinsi tersebut memenangi kategorinya.

Sei Sapi NTT

Anugerah Pesona Indonesia atau API 2020 merupakan rangkaian kegiatan tahunan yang diadakan untuk membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata di Indonesia. Kegiatan ini sekaligus mendorong peran serta berbagai pihak, terutama pemerintah daerah, untuk lebih berupaya mempromosikan pariwisata di daerah masing-masing. Sei sapi sendiri menang sebagai makanan tradisional terpopular.

Sei sapi sendiri merupakan salah satu sajian khas Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya Kabupaten Rote Ndao. Dilansir dari situs resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ‘sei’ sendiri dalam bahasa Rote artinya daging yang disayat dalam ukuran kecil memanjang. Daging ini kemudian diasapi dengan bara api. Biasanya kayu yang dipakai untuk asap apinya untuk memanggang adalah kayu pohon kesambi.

Sepanjang dua tiga tahun terakhir, popularitas masakan daging sei sapi meluas tidak saja di kawasan Nusa tenggara Timur, namun juga hingga Jakarta dan sejumlah kota lain di Indonesia. Ia langsung saja menjadi makanan berbahan sapi yang popular. Mulai menyusul popularitas rendang dan sate.

Lalu, kapan sesungguhnya sei sapi mulai dibuat oleh masyarakat NTT? Hingga saat ini belum ada penjelasan yang pasti mulai kapan pengolahan daging menjadi sei ini dimulai. Namun, diketahui jika sei merupakan teknik memasak tradisional yang dilakukan selama berhari-hari oleh suku Molo, masyarakat Kepulauan Timor, atau kini Nusa Tenggara Timur, khususnya wilayah pulau Timor Barat dan Timor Tengah Selatan. Suku Molo tinggal di Pegunungan Mutih, pulau Timor di wilayah Tengah Selatan.

Sei menggunakan teknik mematangkan daging dengan menggunakan arang yang diletakkan jauh dari tempat pemanggangannya. Jarak daeging dan bara api bisa mencapai dua meter. Tujuannnya, daging bisa masak tanpa ada aroma asap yang merasuk ke dalamnya.

Tungku untuk bara api posisinya terpisah dengan tempat mematangkan daging. Sementara bara api harus terus menyala tanpa dikipasi agar tidak menghasilkan asap. Supaya bara pada arang awet, Suku Molo menggunakan kayu kosambi yang tebal dan besar. Mereka juga menggunakan daun kosambi sebagai penutup daging agar matang sempurna. Daun kosambi berfungsi sebagai penahan panas saat daging sedang disei sekaligus menjaga rasa dan warna asli daging.

Awalnya, masyarakat setempat menggunakan daging babi hutan untuk membuat sei. Salah satu yang dikenal adalah sei babi dari Teunbaun, daerah yang terletak kurang lebih 40 kilometer dari Kupang.

sei sapi NTT keluar sebagai jawara pada Anugerah pesona Indonesia 2020 sebagai makanan terpopular.
Masakan berbahan sei sapi dari Nusa Tenggara Timur yang sudah dimasak bergaya kekinian. Foto: Dok. shutterstock

Seiring berjalannya waktu, masakan ini mengalami asimilasi. Masyarakat pendatang di NTT mengganti daging babi dengan daging sapi agar halal dan bisa dikonsumsi lebih banyak orang. Selain menggunakan daging sapi, kini bahan sei juga banyak yang menggunakan daging ayam hingga ikan.

Lewat proses seperti diceritakan di atas, daging sei punya keunikan tersendiri, selain aroma dan rasanya yang khas, pengolahan dengan cara tersebut membuat daya tahan dagingnya lebih lama. Dengan demikian, daging bisa awet disimpan lebih lama.
Sei yang asli diasap tanpa menggunakan garam. Alasannya, Suku Molo yang tinggal di wilayah pegunungan tidak mengenal garam. Garam dibawa orang pesisir. Untuk rasa, pada awalnya sei biasanya dihidangkan dengan sambal khas NTT yang disebut sambal luat, ini terdiri dari irisan bawang putih, bawang merah, dan cabai.


Secara otentik, sei sapi kian lezat jika disantap bersama jagung olahan khas Pulau Timor, yaitu jagung bose. Namun di restoran-restoran di perkotaan atau masakan sei yang sudah sampai pulau Jawa, sei dinikmati bersama nasi daun jeruk dan sambal luat. Bahkan tak sedikit restoran-restoran sei di Jawa yang mengolahnya menjadi masakan beraneka. Tertarik?

Jika kebetulan mampir di Kupang, NTT, dan ingin mencicipi sei sapi, berikut pilihannya. Bagi yang muslim, ada baiknya bertanya dulu soal pilihannya.

Sei Oom Bai; Desa Baun, 25 kilometer dari Kupang

Restoran Bambu Kuning; Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1, Kupang

Restoran Aroma, Jl. Shooping Center, Fatutuli, Kupang

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi