Penggunaan Sunscreen, Awas 5 Hal Ini

Penggunaan sunscreen menjadi penting di kala liburan ke pantai.

Penggunaan sunscreen menjadi salah satu hal yang ‘mendadak’ masuk checklist ketika liburan. Padahal penggunaan sunscreen semestinya juga bisa menjadi perhatian untuk mereka yang tinggal di wilayah tropis.

Penggunaan Sunscreen

Menjelang liburan akhir tahun, orang-orang di belahan bumi bagian utara bakal ramai merayakan musim libur. Umumnya mereka bergerak menuju negeri-negeri tropis yang memiliki pantai guna menikmati hangatnya paparan sinar matahari. Selain itu, merasakan sensasi berjemur atau mencapai tujuan utama, yakni melegamkan kulit. Hotel atau resort yang dipilih biasanya yang memiliki pantai dan atau kolam renang.

Tak hanya di negara subtropis atau empat musim, di Indonesia—negara dengan iklim tropis—orang pun tengah bersiap menghadapi liburan. Lokasi yang dituju sama, yakni pantai. Maka mulai dari Bali, Lombok, Labuhan Bajo, hingga Raja Ampat. Maklum, Nusantara menyimpan lebih dari 17 ribu pulau dengan bibir-bibir laut yang cantik nan menarik, yang wajib dikunjungi pada saat musim kering seperti ini.

Penggunaan sunscreen harus memperhatikan lima hal, salah satunya soal anka SPF.
Pantai menjadi incaran saat liburan, ketika itu penggunaan sunscreen menjadi penting. Foto: DOk. unsplash

Sayangnya, matahari yang menerpa daerah tropis cukup ganas, khususnya di wilayah pesisir. Teriknya menyengat sampai membikin kulit memerah hingga mengelupas.

Banyak orang menganggapnya enteng. Mereka menyangka penyebabnya hanya karena radiasi UV. Padahal, UV yang “menerkam” terbagi atas dua kategori, yakni UVA dan UVB.

Dokter Srie Prihianti, SpKK, PhD, dokter spesialis kulit dan kelamin, mengatakan orang yang sedang traveling dan berjemur di pantai mungkin saja terkena paparan UVA dan UVB sekaligus.

Namun ada perbedaannya. Ia menjabarkan, UVA adalah gelombang panjang yang umumnya menyengat dan merusak kulit lebih dalam dibandingkan dengan UVB. UVA menyebabkan penuaan dini, mempercepat timbulnya kerutan, dan bintik hitam. Sedangkan UVB menyebabkan kulit perih terbakar, melepuh, plegmentasi jangka panjang, kering, dan mengelupas.

Untuk menghindarkan kulit dari paparan kedua sinar UV tersebut, Srie menyarankan wisatawan untuk penggunaan sunscreen dengan tepat. Sebab, selama ini, kata dia, banyak orang tak tahu fungsi informasi yang tertera di kemasan sunscreen, serta bagaimana seharusnya menggunakan tabir surya tersebut dengan benar.

Penggunaan sunscreen dilihat angka SPF yang memperlihatkan tingkat  melindungi kulit terhadap radiasi UVB yang menyebabkan kulit terbakar
Sunscreen harus mengandung SPF dan PA. Foto: unsplash

Setidaknya ada lima hal yang wajib diketahui dan diperhatikan. Pertama, cari sunscreen yang mengandung sun protection factor (SPF) dan protection ageing (PA). “Selama ini orang hanya memperhatikan SPF saja, tanpa tahu bahwa kandungan PA itu juga tak kalah penting,” tuturnya.

SPF dapat melindungi kulit terhadap radiasi UVB yang menyebabkan kulit terbakar dan diukur dengan angka. Sedangkan PA dapat melindungi kulit terhadap radiasi UVA yang menyebabkan kerusakan kulit yang lebih dalam dan diukur dengan tanda +.

Kedua, perhatikan kadar SPF yang terkandung di dalamnya. Minimal, untuk berjemur di bawah sinar matahari, orang harus menggunakan sunscreen dengan kandungan 30. “SPF menandakan berapa lama kita harus mengoleskan kembali krim itu, tergantung juga dari jenis kulit serta kondisi lingkungan,” katanya. Semakin cerah kulit, semakin tinggi SPF yang harus melindunginya dari paparan sinar matahari.

Ketiga, jangan sembarangan mengoleskan sunscreen ke tubuh. Sebab, ada takaran khusus. “Hitungan penggunaan sunscreen adalah 2 miligram per sentimeter kuadrat. Tapi cara yang gampang adalah pakai teaspoon rule.”

Artinya, setiap titik tubuh, misalnya di bagian tangan, oleskan krim sunscreen sebanyak satu sendok teh. “Kalau takarannya tidak segitu, enggak akan dapat manfaat SPF yang tertera seperti di kemasannya,” tuturnya. Bahkan, kalau terlalu irit menggunakan sunscreen, SPF yang diterima hanya sebesar 15, jauh lebih rendah dari angka seharusnya.

Keempat, Srie menyarankan sebaiknya traveler memilih produk sunscreen yang mengandung pelembab. Sebab, kala berjemur di pantai, kulit akan menjadi kering. Pelembablah yang berfungsi meminimalisasi hal tersebut. Lantas, kelima, sunscreen harus digunakan 20 menit sebelum orang melakoni aktivitas outdoor-nya. “Jangan langsung nyebur ke laut, nanti tak ada hasilnya,” tutur Srie.

stanley dai ovanKMhLYec unsplash
Sunscreen dianjurkan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Foto: unsplash

Macam-macam Jenis Sunscreen

Sunscreen Krim

Sunblock atau sunscreen ini cocok untuk kulit dengan karakter yang kering. Jenis krim umumnya mengandung pelembab yang bakal memberikan efek sedikit berminyak di kulit. Cara menggunakannya, cukup keluarkan krim ke telapak tangan dengan takaran satu sendok teh, lalu usapkan ke bagian yang ingin diolesi krim.

Sunscreen Spray.

Sunblock atau sunscreen ini cocok untuk kulit normal. Pas juga untuk yang malas menuangkan ke telapak tangan dulu. Sunscreen spray bisa langsung disemprotkan di bagian tubuh, lalu usap secara merata. Jumlah takarannya sama dengan sunscreen krim.

Sunscreen Wajah.

Umumnya mengandung proteksi yang lebih tinggi. Namun, kandungan formulanya ringan. Sebab, kulit wajah biasanya memiliki sifat yang lebih sensitif. Pilihlah yang tidak mengandung pemutih karena lebih aman.

agendaIndonesia

*****