Ber-Vespa, Tetap Anggun dengan 250 Cc

Ber-vespa semakin digemari para pecinta roda dua.

Ber-Vespa kini semakin popular di kalangan para pecinta roda dua. Terlebih pada 9 hingga 12 Juni 2022 lalu, penggemar skuter asal Italia ini berkumpul di Bali untuk merayakan Vespa World Days 2022. Sepeda motor ini semakin diincar penikmatnya. Tapi apa istimewanya kendaraan ini?

Ber-Vespa

Tidak cocok buat kebut-kebutan, tidak mengeluarkan suara bising berlebihan di jalanan, penuh gaya, irit, dan tangguh buat menempuh perjalanan jauh, ber-Vespa kini menjadi pilihan favorit buat jalan-jalan jarak jauh.

“Dengan Vespa, gua sudah jalan Jakarta–Lombok selama 3 hari, Jakarta–Medan selama 4 hari, Jakarta–Bali selama 3 hari, dan Jakarta–Bromo selama 2 hari. Seruu, seru sekali. Selain gampang dikendarai, Vespa juga gampang perawatannya. Buat touring lebih simple, tidak gampang capek seperti mengendarai motor gede yang berat,” ujar Anton Bramana, seorang eksekutif muda di sebuah perusahaan impor daging di Jakarta, yang juga Ketua Umum Piaggio Club Indonesia, klub para penggemar motor Vespa modern merek Piaggio.

Ber-Vespa semakin nge-trend seiring makin popularnya kendaraan buatan Italia ini.
Deretan kendaraan peserta Vespa World Vespa Days 2022 di Bali.Foto: Dok. vespaworlddays2002.id

Pada waktu ke Lombok, Bramana jalan-jalan bersama 27 penggemar Vespa lain dari Jakarta, menempuh jarak sekitar 2.000 kilometer.  Mereka jalan mulai malam. Pertama menempuh rute Jakarta–Solo, terus istirahat di Solo sekitar 2 jam. Dilanjutkan Solo–Jember; Jember–Bali; dan Bal –Lombok.

Mereka jalan santai dengan kecepatan 80km/jam pada rute jalan berkelok, atau sekitar 100 km/jam pada jalan lurus. Selama di Lombok, kami keliling pulau, ke Rinjani, dan mampir  Gili Trawangan.

Alhamdulilah, tidak ada masalah apapun, tidak ada yang mesinnya rewel atau ngadat. Semua lancar. Vespaan (mengendarai Vespa) tiga hari, badan rasanya remuk redam. “Pulangnya, Vespa kami kirim pakai kargo ke Jakarta, Orangnya ganti naik pesawat haha,” ujar Bramana yang mengoleksi beberapa Vespa matic; sehari-hari ia suka menggunakan Vespa Piaggio jenis Lx V, sedang kalau touring menggunakan Vespa Piaggio X9 250 cc.

Touring dengan Ber-Vespa harus lebih hati-hati. Karena knalpot tidak mengeluarkan suara keras dan bising seperti motor besar, sehingga sering diabaikan di jalanan. “Makanya kalau mau jalan jauh, sebaiknya dilakukan berombongan,” ujar Ichsan Yanuar, seorang wiraswasta muda yang mengaku jatuh cinta pada Vespa karena bentuk dan karakternya yang keren. “Karakternya tampak romantis, cocok buat jalan-jalan jauh sama pacar,” ujarnya tertawa.

Yanuar mengaku masih pendatang baru di dunia para kolektor Vespa, menyukai sejak 2007, setelah membeli Vespa Piaggio Lx 150 ie seharga Rp 30 juta saat itu. Sejak itu ia sering ikut dalam berbagai kegiatan touring Vespa ke berbagai pelosok di tanah air. Di antaranya, touring Vespa Jakarta–Medan (2012) selama empat hari yang menempuh jarak hingga 1.500 kilometer. 

Tujuannya ke Danau Toba. Ya sebenarnya jalan-jalan wisata saja, ditempuh dengan Ber-Vespa agar lebih seru dan murah. Empathari Jakarta–Medan cuma habis Rp 3 juta, murah banget dibanding wisata biasa dengan naik pesawat ke Medan. “Dengan naik vespa kami juga bisa mengunjungi banyak obyek wisata di setiap kota yang dilewati. Foto-fotonya juga lebih keren,” ujar Yanuar.

Harga Vespa yang tidak pernah jatuh, bahkan cenderung semakin tua semakin mahal, juga membuat alasan Yanuar mengoleksi sejumlah motor Vespa di garasi rumahnya. Dulu klub Vespa kesannya seperti klub penggemar motor skuter jadul keluaran tahun 40-60an yang telah direkondisi aneh-aneh. “Ini beda, kami klub Vespa modern yang kebanyakan adalah motor-motor Vespa matic keluaran di atas tahun 2000an. Jadi ya keren-keren bentuknya,” ujar Yanuar yang juga aktif di Piaggio Club Indonesia.

Piaggio Club Indonesia sendiri, kini adalah klub motor Vespa modern terbesar di Indonesia. Dulu para penggemar Vespa tersebar dalam berbagai komunitas-komunitas kecil yang berkumpul berdasarkan bertemanan terbatas.

Sejak Juli 2005, setelah kehadiran Agen Tunggal Pemegang Merek Piaggio, sejumlah komunitas Vespa modern di Jakarta, seperti ; Campur Sari Vespa Jakarta, Piaggio Lovers, Modern Vespa Club, Piaggio Owner Club, Zip Owner Club, dan lain-lain, sepakat menggabungkan diri dalam komunitas Vespa induk yakni Piaggio Club Indonesia yang rutin menggelar berbagai aktivitas touring bersama, kegiatan amal sosial, dan menjadi penghubung persahabatan antar penggemar Vespa.

Ber-Vespa cocok untuk pria maupun wanita berkeliling kota maupun touring ke luar kolta.
Vespa-vespa masa kini yang semakin trendy seraya tetap anggun. Foto: Dok. TL

“Harga Vespa yang relatif terjangkau bagi kebanyakan orang, antara 30 jutaan untuk kategori 150 cc, atau 40 – 75 juta untuk kategori 200 – 250 cc, membuat klub Vespa modern cepat berkembang dibanding klub motor gede,” ujar Hatma Nugraha, yang memiliki Vespa Piaggio Lx 150 warna merah.  “Latar belakang anggota di Piaggio Club Indonesia juga beragam, dari anak muda hingga orang tua. Dari pengusaha swasta hingga PNS,” ujar Anto Bramana.

Koleksi vespa para anggota Piaggio Club Indonesia pun beragam, dari Piaggio MP 3 atau skuter beroda tiga dengan kapasitas mesin 250-400cc, Piaggio XEvo kapasitas mesin 250 cc, Piaggio X9 kapasitas mesin 180-250 cc; dan Piaggio seri Vespa 125 cc. Yang paling banyak Piaggio seri 125 – 150 cc yang harganya  relatif paling terjangkau. Secara rutin, mereka tampak sering berkumpul di akhir pekan di tempat-tempat keramaian, dan melakukan touring bersama ke jarak-jarak pendek seperti Jakarta Bandung atau Jakarta – Bogor. “Untuk persaudaraan, kami punya etik, kalau antar Vespa bertemu di jalan untuk saling klakson, saling menyalakan lampu, atau minimal saling melambaikan tangan,” ujar Anton Bramana.

Keren Dengan Vespa

Masih ingat film Roman Holiday (1953) yang dibintangi Gregory Peck dan Audrey Hepburn. Film ini tidak hanya berhasil mempopulerkan Roma sebagai kota wisata, tetapi juga melambungkan Vespa sebagai kendaraan paling romantis buat pacaran keliling kota.  Sejak itu Vespa semakin terkenal di seluruh dunia, tidak semata sebagai kendaraan transportasi, tapi juga sebagai ekspresi gaya hidup. Di Indonesia pun, sejumlah nama populer juga menggemari Vespa sebagai ekspresi diri. David Bayu misalnya, vokalis band Naif ini, sejak lama telah berhasil memformulasikan dirinya sebagai anak muda urban yang keren, gaya, dan modern, dengan pergi kemana-mana Ber-Vespa.

Untuk kegemarannya itu, bahkan ia pernah ditunjuk jadi duta merek Vespa. “Ia memang aktif di berbagai kegiatan komunitas Vespa. Selain dia juga ada banyak artis penggemar Vespa seperti Tora Sudiro, Winky Wiryawan, Slank, dan lain-lain,” ujar Ichsan Yanuar

Tingkat kecelakaan pengguna Vespa juga paling kecil dibandingkan dengan jenis motor lain. Bentuknya yang kecil dan sederhana, membuatnya lebih aman dan nyaman buat dikendarai jauh. “Jaket, helm, sepatu touring, dan kaos tangan, menjadi standar safety kalau untuk berkendaraan Vespa jarak jauh. Jangan lupa dengan managemen touring yang baik, selalu dengan captain, marshal, tim swipper, dan back up car, setiap touring jauh yang melibatkan banyak peserta,” ujar Anton Bramana.

agendaIndonesia/TL

*****