5 oleh-oleh Medan ini kian hari kian memikat dan tetap nikmat. Bika Ambon masih jadi sesuatu yang khas, tapi tidak lagi hanya itu, karena pilihan terus bertambah.
5 Oleh-oleh Medan
Tak mengherankan jika ada orang Medan yang menyebutkan, kalau sudah pulang kampung, berat badan langsung naik. Di Medan, memang begitu mudah ditemukan sajian yang menggoda. Bila Anda bersiap meninggalkan Medan, tapi masih ingin mencecap sajian kota itu, tidak ada salahnya membawa oleh-oleh. Paling tidak, dalam beberapa hari Anda masih bisa menikmati sajian khas Sumatera Utara. Mulai yang sudah lama dikenal seperti sirop markisa, sirop terung Belanda, bika ambon, manisan jambu, dodol duren, hingga yang kini digandrungi: bolu gulung Meranti dan pancake durian. Semua bisa dikemas agar siap dibawa langsung ke bandara.
Bika Ambon
Sepanjang Jalan Majapahit, Medan, sudah lama menjadi sasaran turis ataupun warga Medan untuk mendapati oleh-oleh khas bika ambon. Mulai ramai sejak 1990-an, hingga kini deretan toko yang menjual oleh-oleh semakin bertambah. Ada sekitar 20 toko. Mungkin karena bika ambon dari tahun ke tahun selalu diburu sebagai oleh-oleh. Dengan kreativitas, bahkan bika ambon tersedia dalam berbagai rasa, dari yang orisinal berwarna kuning hingga muncul rasa pandan, keju, cokelat, vanila, nangka, dan durian.
Nama kue ini bika. Tapi konon, karena awalnya ada pemuda Ambon yang setiap kali makan kue ini selalu dengan lahap, disebutlah bika ambon. Kue berpori-pori dengan rasa legit ini bisa ditemukan dalam berbagai ukuran. Semula memang dijual dalam ukuran kecil, tapi kue setebal 5-6 sentimeter itu kini kebanyakan diproduksi dalam ukuran besar.
Ada dua merek yang cukup dikenal, yakni Bika Ambon Zulaikha dan Bika Ambon Ati. Bika Ambon Ati disebut sebagai yang pertama membuka usaha penganan tersebut di jalan ini. Adapun pemilik bika ambon Zulaikha membuka tokonya pada 2003, meski pembuatan bika ambon sudah dilakukannya sejak 2000. Rata-rata per loyang besar dihargai Rp 50 ribu. Kue yang terbuat dari tepung sagu dan telur ini bahkan dikemas khusus jika hendak dibawa naik pesawat, sehingga bika ambon pun aman di perjalanan. Di toko Bika Ambon Zulaikha juga bisa ditemukan beragam oleh-oleh khas Medan lainnya.
Bika Ambon Ati; Jalan Majapahit Nomor 11; Medan
Bika Ambon Zulaikha; Jalan Majapahit 96-D-E-F; Medan
Bolu Meranti
Kini jenis bolu gulung ini seperti menjadi oleh-oleh wajib bagi para pengunjung Kota Medan. Gerai yang lebarnya sekitar 6 meter itu pun selalu dipenuhi pengunjung. Di dinding dipajang foto-foto artis yang pernah mampir dan berbelanja di Bolu Meranti, di Jalan Kruing, Sekip, Medan.
Ada beragam rasa bolu gulung di sini, seperti stroberi, cokelat, moka, kopi, vanila, blueberry, pandan, dan ada campuran dua rasa: cokelat-stroberi, moka-kopi, cokelat-moka, dan lain-lain. Ada juga yang dibubuhi keju, kacang, atau meses.
Toko itu didirikan pada 2005, dan menggunakan nama Meranti, karena semula menjualnya di Jalan Meranti, meski pembuatnya tinggal di Jalan Kruing. Ciri khas bolu ini adalah teksturnya yang lembut. Selain itu, ada lapis legit, brownies, dan kue sus. Cuma kebanyakan yang dicari sebagai oleh-oleh bolu dan lapis legit. Selain bolu Meranti, kini bermunculan jenis bolu yang sama tapi dengan merek lain.
Bolu Meranti; Jalan Kruing Nomor 2-K; Medan
Sirop Markisa & Terung Belanda
Pertanian di sekeliling Medan tumbuh subur. Alhasil, dalam soal sayuran dan buah-buahan, kota ini mempunyai banyak pilihan. Salah satu pemasok besar datang dari dataran tinggi Tanah Karo dan Berastagi. Kedua daerah ini berada di kaki Gunung Sibayak. Untuk buah-buahan, selain ada jeruk, tersedia markisa dan terung Belanda. Sirop markisa sudah lama menjadi oleh-oleh dari Medan. Dengan semakin banyaknya hasil pertanian berupa terung Belanda, buah berwarna ungu ini pun diolah menjadi sirop.
Ada beberapa merek untuk kedua jenis sirop ini, di antaranya Pyramid Unta, Pohon Pinang, Noerlen, dan Sarang Tawon. Harganya berkisar Rp 18-33 ribu. Setelah meneguk jus buah aslinya, ada baiknya Anda membawa oleh-oleh berupa siropnya, yang tentu juga tetap menyegarkan karena terbuat dari buah asli dan mengandung sejumlah manfaat bagi tubuh. Markisa disebutkan memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi dan vitamin A, B, serta C. Terung Belanda, yang berbentuk lonjong, berasa asam, dan dikenal mengandung vitamin A, B, C, dan E, ditambah lagi protein, kalsium, fosfor, zinc, zat besi, dan lain-lain. Sirop ini bisa didapat dengan mudah di toko oleh-oleh.
Pancake Durian
Durian umumnya lebih puas dinikmati di Medan. Apalagi jenis buah ini dilarang dibawa masuk ke dalam pesawat terbang. Namun rupanya orang Medan mempunyai trik agar durian tetap bisa dibawa sebagai oleh-oleh tanpa mengganggu penumpang lain. Durian pun dibuat lebih ringkas dengan mengolahnya menjadi pancake durian. Dibentuk dalam ukuran kecil untuk sekali makan dan dikemas dalam sebuah kotak kecil yang terdiri atas 10 pancake. Untuk membawanya ke dalam pesawat, si penjual biasanya membubuhkan kopi hingga aroma menyengatnya tidak muncul.
Untuk memuaskan pencinta durian, ada sebuah toko yang menjual macam-macam penganan dari durian, yakni Durian House. Aroma durian memenuhi ruangan, seperti pewangi ruangan rasanya. Pancake durian ini terbuat dari durian asli yang dibalut dengan kulit dari tepung. Rasa duriannya tetap kuat. Semakin mantap jika dimasukkan ke dalam lemari es terlebih dulu dan dikonsumsi dalam keadaan dingin.
Selain itu, di Durian House bisa ditemukan dodol durian, penganan yang sudah lama melekat dengan kota yang terkenal dengan duriannya ini. Juga bolu duren, roti puding durian, dan lain-lain. Bila ingin menikmati pancake durian di tempat, bisa mampir ke Taipan Chinese Restaurant di Jalan Putri Hijau Nomor 1, atau Restoran Sari Laut Nelayan di Merdeka Walk atau Jalan Putri Merak Jingga.
Durian House; Jalan Sekip Nomor 67-H, Medan
Manisan Jambu
Manisan jambu klutuk Medan sudah dikenal sejak dulu. Rasanya segar dan manis. Sebenarnya, selain jambu, di Medan aneka manisan memang sudah biasa diolah. Masyarakat Melayu Deli-lah yang mempunyai tradisi membuat manisan untuk sajian tamu saat Lebaran. Jenis buah yang sering dibuat manisan adalah salak, buah kana, asam jawa, tomat, nanas, mangga, plum, jambu, jambu biji, belimbing, pepaya, kedondong mini, jeruk kasturi, mangga samosir (mangga berukuran kecil-kecil), bahkan cabai. Hanya kemudian yang menjadi ciri khas untuk oleh-oleh adalah manisan jambu.
Ukuran jambu yang cukup besar, renyah, dan segar mungkin yang membuat orang menyukainya. Proses pembuatan manisan jambu juga membutuhkan waktu lebih singkat ketimbang jenis manisan lain yang memerlukan proses fermentasi. Pusat pembuatan manisan, sekaligus tokonya, ada di Gang Pasir, Jalan S. Parman. Anda bisa melihat pembuatannya, dan bisa juga memesan sebelum dibawa terbang ke kota asal. Kebanyakan pembuat manisan sudah turun-temurun, seperti toko manisan milik A Hai.
Rita N./Toni H./Dok. TL