Sepeda Bambu, Sudah Nggowes Sejak 2013

Sepeda bambu merek Spedagi merupakan karya anak Indonesia. Foto: dok. Spedagi.com

Sepeda bambu menjadi popular tak kala Presiden Joko Widodo mengajak Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menggunakannya di Istana Bogor, Jawa Barat, 6 Juni lalu. Keduanya rupanya memilih melakukan pembicaraan dengan nggowes bareng.

Sepeda Bambu

Awalnya mungkin banyak yang menganggap sepeda yang dipergunakan ke dua pemimpin negara tersebut adalah sepeda road bike biasa. Belakangan, pihak Istana mengabarkan bahwa sepeda yang dipakai ke dua pemimpin adalah Spedagi, alias sepeda berbahan bambu karya anak Indonesia.

Dari informasi yang sama, diketahui bahwa sepeda bambu yang digunakan Presiden Jokowi dan PM Albanese itu memang dirancang untuk digunakan di jalan raya. Masuk kategori road bike. Banyak yang penasaran dengan sepeda Spedagi tersebut? Produk barukah?

Sepeda bambu sudah diekspor ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, bahkan Prancis.
Salah satu tipe Spedagi. Foto: spedagi.com

Spedagi adalah sepeda bambu asli buatan Indonesia. Sepeda ini dirancang Singgih S. Kartono yang berasal dari Temanggung, Jawa Tengah. Nama “Spedagi” berasal dari kata “sepeda pagi”, yaitu kegiatan yang rutin dilakukan oleh Singgih untuk menjaga kesehatan.

Berlatar belakang sebagai desainer yang hobi sepedaan, membuat Singgih tertarik dengan berbagai desain sepeda, salah satunya sepeda bambu dari Amerika. Ia dibuat takjub dengan sepeda bambu karya Craig Calfee dari AS. Tidak hanya terbuat dari bambu, tapi sepeda tersebut juga dibuat dengan metode kerajinan tangan.

Dari ketertarikan tersebut dan berkat stok bambu yang melimpah di Indonesia, Singgih terdorong untuk membuat dan mengembangkan desain sepeda bambu asli Indonesia. Hingga akhirnya, pada awal 2013 Singgih mulai mengembangkan desain dan memulai produksi sepeda bambu.

Dengan tujuan menemukan jenis bambu yang tepat, desain frame sepeda yang kuat, nyaman, serta estetik. Akhirnya dipilihlah Bambu Petung (Dendrocalamus asper), yaitu salah satu jenis bambu terkuat dan tersedia melimpah di pedesaan. Bambu dengan diameter besar dan dinding tebal ini selain kuat, juga memungkinkan untuk membuat batang rangka sepeda dengan ukuran yang seragam

Untuk menjaga kualitas dan kenyamanan saat bersepeda, sepeda bambu dibuat dengan menggunakan jenis bambu yang tepat. Tujuannya agar sepeda bambu tetap kuat, nyaman, dan pastinya terlihat estetik.

Sepeda bambu merek Spedagi menggunakan bahan bambu petung.

Seperti sepeda pada umumnya, Spedagi kemudian dikembangkan dengan beberpa pilihan desain. Ini dilakukan agar pembeli bisa memilih sesuai kebutuhannya. Singgih paham kalau penggiat sepeda ada yang senang berjalan di jalan raya, di sekitar perumahan saja dan sebagainya.

Karena itu, untuk mereka yang senang bersepeda santai di jalan raya dan trek agak keras khas pedesaan ada produk yang dinamakan Spedagi Dwiguna, atau dual track. Sedangkan jika ingin mencari yang nyaman di jalan panjang yang mulus, pecinta sepeda bisa memilih produk Spedagi Dalanrata. Ini jenis road bike.

Singgih tampaknya cukup mengenal kesukaan para goweser. Ia juga melihat banyak pesepeda di Indonesia yang jenisnya funbiker, bersepeda untuk santai dan senang-senang di sekitar perkotaan. Untuk itu ia merancang jenis Spedagi Gowesmulyo dan Spedagi Rodacilik. Dari namanya rasanya orang bisa menebak sepeda jenis apa ke duanya. Ke duanya menggunakan roda kecil.

Meski tampilannya terlihat sederhana dan berbahan bamboo, Spedagi nyaman dipergunakan. Dan, menariknya, sepeda bambu Spedagi bahkan sudah lolos uji kendaraan Jakarta-Madiun dengan jarak 750 kilometer, dan menanggung total beban 90 kilogram, dan tanpa kerusakan apapun.

Karena keunikannya, sepeda bambu Spedagi sudah banyak dilirik dan dibeli banyak orang. Tidak saja para pecinta sepeda di dalam negeri, namun juga mereka yang menggilai sepeda dari luar negeri.Yang membanggakan, 95 persen produk Spedagi karya Singgih dan timnya itu bahkan terserap oleg pasar internasional. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Brazil, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Singapura, Australia, Selandia Baru, juga beberapa negara Eropa sudah mengimpornya.

Spedagi, sepeda bambu oroduk asli Indonesia asal Temanggung sudah merambah ke negara Eropa seperti Prancis. Selain itu, karya Singgih ini juga mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak, termasuk dari mancanegara. Salah satunya pada 2017, Spedagi mendapatkan penghargaan Good Design Award oleh Asean-Japan Centre.

Tertarik untuk memilikinya? Ada beberapa tipe sepeda bambu karya Singgih ini.

  • Dwiguna (DG-R-26), adalah sepeda bambu tipe MTB dengan harga mulai dari Rp5,5 juta.
  • Gowesmulyo (joy bike), adalah sepeda yang dirancang untuk alat transportasi jarak dekat, harga mulai dari Rp5,5 juta.
  • Rodacilik, adalah sepeda tipe minivelo, sepeda dewasa dengan ukuran ban 20”, harga mulai dari Rp6 juta.
  • Dalanrata, adalah sepeda ramping dan ringan, cocok untuk jalanan yang rata, harga mulai dari Rp6,5 juta.

agendaIndonesia

*****