Danau Kembar, Keindahan Di 1900 Meter

Danau kembar di Kabupaten Solok, menikmati matahari terbit di Danau Diateh.

Danau Kembar di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mungkin masih kurang dikenal banyak pecinta traveling. Danau Kembar ini adalah Danau Di Atas, atau masyarakat Minang suka menyebutnya Danau Diateh, dan Danau Di Bawah.

Danau Kembar

Keindahan alam Solok tak hanya Danau Diateh dan Dibawah, tapi juga Danau Talang, dan terlihat pula Danau Singkarak. Pelengkap untuk menikmati keindahan itu tentu saja secangkir kopi arabika Solok.

Danau kembar terdiri dari Danau Diateh dan Danau Di bawah. Lokasinya berdekatan.
Keindahan Danau Diateh di Kabupaten Solok, Sumatera Utara. Foto: Dok. TL


Jika punya waktu, cobalah mampir menikmati keindahan Danau Kembar. Atau, sempatkan menginap di resor milik di tepi Danau Diateh. Ada satu dua resor, di antaranya milik Pemerintah Kabupaten Solok yang disewakan untuk para pengunjung. Bisa menikmati keindahan danau dari kamar, atau menanti matahari terbit dengan latar danau.

Seperti pagi itu. Di tengah hawa dingin dan desiran angin di sela-sela pohon pinus, kita bisa keluar dari vila dan menyusuri jalan setapak. Matahari muncul di balik bukit di ujung danau. Air danau tampak biru keperakan. Walau matahari belum muncul, langit sudah terang dengan warna biru muda. Bukit-bukit di seberang danau juga sudah bermandikan cahaya.

Pinggiran danau sebagian besar ditumbuhi tanaman air dan rumput. Inilah kelebihan Danau Diateh, banyak vegetasinya. Rumput di sekitarnya membuat danau begitu alami. Untaian embun yang menempel di rumput berkelip terkena cahaya. Ada pula rumput yang sedang berbunga. Seraya duduk di rerumputan, kita bisa menunggu saat-saat kemunculan sang mentari di balik bukit.

Perlahan cahaya jingga yang memanjang mulai ke luar. Panorama sekitar tiba-tiba merona jingga. Bahkan rumput yang seakan berbunga merah. Sepotong pagi yang sempurna.

Pagi itu bisa pengunjung habiskan dengan berkeliling resor, menuruni tangga batu ke tepi danau. Resor itu dikepung hutan pinus. Di ujung danau di sebelah barat daya terlihat Gunung Talang yang jika pagi seperti memantulkan cahaya, dengan latar langit biru di belakangnya.

Di pinggir danau, bebek-bebek berenang dengan damainya. Tempat ini paling indah di tepi danau. Kadang kita harus memutar sedikit ketika menyusuri pinggiran danau, karena jalan setapak dari beton dan batu kali kadang terhalang dengan rambatan rumput riang-riang yang tingginya hingga dua meter.

Seusai menikmati sunrise, pengunjung bisa melakukan perjalanan ke Bukit Cambai, jaraknya sekitar 3 kilometer dari resor.  Tempat ini menjanjikan pemandangan tiga danau dari atas bukit tertinggi di kawasan wisata Danau Kembar yang berada di ketinggian 1.900 meter dari atas permukaan laut (mdpl). Hanya beda 697 meter dari puncak Gunung Talang yang tingginya 2.597 mdpl.

Tiga rangkaian danau di kaki Gunung Talang ini adalah Danau Dibawah, Danau Diateh, dan Danau Talang. Danau Diateh dan Danau Dibawah adalah danau tektonik yang terbentuk dari pergeseran patahan Sumatera, sedangkan Danau Talang merupakan danau vulkanik yang dulunya salah satu kawah Gunung Talang yang meletus.

Danau Diateh dan Danau Dibawah sering dijuluki Danau Kembar karena letaknya berdampingan dengan jarak terdekat sekitar 500 meter. Ke duanya hanya dipisahkan ladang sayuran dan jalan raya.

Di Danau Diateh, pengunjung bisa berperahu dengan ikut kapal nelayan. Danau seluas 17,20 kilometer persegi ini permukaan airnya berada pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut dengan bagian terdalamnya sekitar 44 meter. Tidak banyak aktivitas wisata di danau yang indah ini. Hanya ada beberapa orang nelayan yang memukat ikan dari atas perahu.

Sementara Danau Di Bawah panoramanya indah, air danaunya biru tua dikelilingi punggungan bukit yang hijau dan dipenuhi sayuran. Permukaan airnya pada ketinggian 1.462 meter di atas permukaan laut lebih rendah daripada Danau Diateh. Karena itulah dinamakan Danau Di Bawah. Luasnya 16.90 kilometer persegi, tapi kedalamannya ada yang mencapai 86 meter.

Danau Talang jaraknya agak jauh dari dua danau ini. Dari Danau Di Bawah, sekitar 4,5 kilometer. Namun lebih dekat dengan Gunung Talang, karena terbentuk dari salah satu kawah gunung yang meletus pada masa lampau. Jalan menuju ke danau ini tidak mudah, melewati medan yang berat dan mendaki. Jika hujan turun, banyak kubangan lumpur dan batunya juga besar-besar. Mungkin karena itulah Danau Talang jarang dikunjungi.

Danaunya tidak terlalu luas, tapi tampak alami. Di pinggirnya masih banyak pohon dan tanaman perdu. Gunung Talang yang berada di belakangnya kelihatan lebih dekat. Danau Talang ini dikelilingi ladang sayuran yang sangat subur dengan tanah yang gembur dan hitam. Mungkin karena letusan Gunung Talang pada 11 April 2005.

Jalanan dari beton di Bukit Cambai sengaja dibangun untuk menjadikan kawasan itu destinasi wisata di kawasan Danau Kembar. Di atas bukit malah sudah dibangun menara untuk mengamati tiga danau. Bahkan, bukan tiga danau saja, melainkan Danau Singkarak juga kalau langit cerah akan kelihatan dari jauh. Jadi dari bukit itu pengunjung bisa menikmati empat danau.

Danau Kembar di Kabupaten Solok juga mempunyai keunggulan soal kopi arabika.
Salah satu keunggulan Kabupaten Solok adalah kopi arabikanya yang sudah mulai mendunia. Foto: Dok. TL

 Namun Solok tak hanya danau, ada suguhan lain: kopi arabika. Mungkin belum cukup dikenal secara umum, namun para pecinta kopi umumnya sudah mengenal meski masih jarang ditemukan di pasaran. Di daerah itu, ada Gabungan Kelompok Tanikopi di Surian, jaraknya sekitar 35 kilometer dari danau.

Kopi arabika Solok sedang naik daun. Ditanam petani di dataran tinggi Danau Kembar, Lembah Gumanti hingga ke Surian. Karena berada pada jajaran dataran tinggi yang sama, aromanya juga hampir mirip, beraroma rempah, ada aroma serai, kulit kayu manis, dan lemon. Pada Maret 2016, kopi honey dari Solok Radjo bahkan meraih penghargaan di ajang Melbourne International Coffee Expo 2016 dan meraih medali perak.

agendaIndonesia/Dok. TL

*****