Taman Nasional Alas Purwo salah satu sorga bagi peselancar

Taman Nasional Alas Purwo adalah sebuah sorga di ujung tenggara pulau Jawa. Bagi banyak pecinta jelujur gelombang laut, ujung selatan kawasan ini adalah sebuah paradiso.

Taman Nasional Alas Purwo

Kawasan Alas Purwo sendiri sebelum menjadi taman nasional semula berstatus Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan. Ini diketahui berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 6 stbl 456 tanggal 01 September 1939. Luas areanya mencapai 62 ribu hektare.

Pada 1992, di zaman pemerintahan Presiden Suharto, Suaka Margasatwa ini diubah menjadi Taman Nasional Alas Purwo dengan luas kawasan 43 ribu hektare. Dan pada 2014 luasnya menjadi 44.037,30 Hektare.

Pantai Plengkung atau G land shutterstock
Pantai Plengkung di ujung selatan Alas Purwo, surga bagi peselancar. Foto: dok. humas Pemkab Banyuwangi

Secara geografis Taman Nasional Alas Purwo yang terletak ujung Tenggara Pulau Jawa berada di antara 8,446456°-8,780444° Lintang Selatan dan 114,224625°-114,605157° Bujur Timur. Secara administrasi berada di wilayah pemerintahan Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Untuk menuju ke sini, pertama-tama wisatawan menuju ke Banyuwangi. Bisa dari Surabaya menyurus pantai utara Jawa Timur. Atau dari Jember melalui jalur selatan. Bisa pula dari Bali dengan menyeberang dari pelabuhan Gilimanuk ke pelabuhan Ketapang. Dari Banyuwangi kemudian menuju ke selatan masuk kawasan Alas Purwo.

Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan yang mempunyai berbagai macam tipe ekosistem yang tergolong utuh di pulau Jawa. Ekosistem yang dimiliki mulai dari pantai (hutan pantai) sampai hutan hujan dataran rendah, hutan mangrove, hutan bambu, savana buatan dan hutan tanaman.

Keanekaragaman jenis flora darat di kawasan Alas Purwo termasuk tinggi. Ini diketahui dari lebih 700 jenis tumbuhan, mulai dari tingkat tumbuhan bawah sampai tumbuhan tingkat pohon dari berbagai formasi vegetasi. Tumbuhan khas pada taman nasional ini adalah Sawo Kecik dan jenis yang dilindungi yaitu Sadeng.

Akses Jalan Taman Nasional Alas Purwo Pemda Kb. Banyuwangi
Jalan menuju kawasan Alas Purwo. Foto: Dok. Humas Pemkab Banyuwangi

Di samping kaya akan jenis flora, Taman Nasional Alas Purwo juga kaya fauna daratan, baik kelas mamalia, aves, dan herpetofauna (reptil dan amfibi). Sampai saat ini teridentifikasi 45 jenis mamalia ditemukan di Alas Purwo.

eberapa jenis mamalia yang sering dijumpai di kawasan Alas Purwo di antaranya Banteng (Bos javanicus), Rusa Timor (Rusa timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), Lutung Budeng (Tracypithecus auratus) dan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis).

Sedangkan jenis burung-burungan atau aves teridentifikasi lebih dari 250 jenis burung. Beberapa jenis burung yang sering dijumpai di antaranya Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Ayam Hutan Hijau (Galus varius), Ayam Hutan Merah (Gallus gallus), Kuntul Kecil (Egreta garzeta), Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus), Dara Laut Jambul (Sterna bergii) dan Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris).

Dari kelas amfibi dan reptil, sampai saat ini telah teridentifikasi 70 jenis herpetofauna yang terdiri 17 jenis amfibi dan 53 jenis reptil. Di antara jenis yang ditemukan terdapat 7 jenis reptil yang dilindungi yaitu Penyu Lekang/ Abu-Abu (Lepidochelys olivacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Biawak Abu-Abu (Varanus nebulosus), Ular Sanca Bodo (Python bivittatus) dan Buaya Muara (Crocodylus porosus).

Terdapat banyak lokasi obyek dan daya tarik wisata di dalam taman nasional, ini, di antaranya beberapa pantai yang unik dan potensial seperti ombak yang cocok untuk olah raga surfing, pantai tempat peneluran penyu, pantai yang berpasir putih, terumbu karang serta laguna yang dipenuhi burung migran pada musim-musim tertentu.

Kawanan Banteng di Alas Purwo Humas Pemkab Banyuwangi
Savana Sadengan tempat ngmpul fauna. Foto: dok. Humas Pemkab Banyuwangi

Savana terdapat di padang pengembalaan Sadengan. Walaupun padang pengembalaan Sadengan dibuat oleh manusia, padang pengembalaan sekunder, namun keberadaannya menjadi sangat penting karena merupakan habitat bagi mamalia besar seperti banteng, kijang, dan rusa.

Sadengan dibuka sebagai feeding ground seluas kurang lebih 80 hektare pada 1978. Setelah dilakukan pembukaan hutan kemudian mulai ditanami jenis-jenis rumput seperti rumput balung (Arudinella setosa), Dischantium caricosum, lamuran (Polytrias amaura) dan merakan (Heteropgon contortus).

Vegetasi hutan alam yang ada di Taman Nasional Alas Purwo sebagian besar terdapat pada zona inti, yaitu kawasan bagian timur dan sebagian kecil pada zona rimba yang terletak di bagian selatan timur kawasan dan tengah kawasan (sebelah timur zona penyangga).

Jenis-jenis vegetasi pohon dominan di formasi vegetasi ini antara lain: kepuh (Sterculia foetida), bendo (Artocarpus elastica), kedawung (Parkia roxburghii), kemiri (Aleurites moluccana), beringin (Ficus benjamina), kedondong hutan (Spondias pinnata).

Sedangkan hutan tanaman di Alas Purwo terdiri dari hutan tanaman jati (Tectona grandis), kesambi (Schleichera oleosa), mahoni (Swietenia macrophylla), johar (Casia siamea), legaran (Alstonia villosa), akasia (Acacia auriculiformis) dan sonokeling (Dalbergia latifolia).

Hutan tanaman yang ada merupakan bekas milik Perhutani yang sekarang menjadi bagian dari kawasan. Hutan Tanaman tersebar di beberapa blok di antaranya Blok Buyukan sampai Bedul dengan jenis tanaman mahoni, pada Blok Kucur dan Curah Jero.

Hutan Mangrove di kawasan ini sebagian besar terdapat di sepanjang Sungai Segoro Anak, terdapat di beberapa Blok Hutan seperti Blok Pondok Welit, Teluk Pangpang dan Perpat.

Dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh Taman Nasional Alas Purwo, di temukan tidak kurang dari 26 jenis mangrove yang sebagian besar didominasi oleh beberapa jenis mangrove seperti Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorhyza, Avicennia marina, Xylocarpus granatum, Sonneratia alba, dan Sonneratia caseolaris.

Vegetasi pantai terdapat di bagian selatan dan bagian utara. Pada bagian selatan membentang dari arah Grajagan (Segoro Anak) sampai Plengkung dengan panjang bentangan sekitar 30 kilometer, dan Plengkung–Tanjung Slakah dengan panjang bentang sekitar 50 kilometer.

Vegetas pantai bagian utara membentang dari Tanjung Sembulungan sampai Tanjung Slakah dengan panjang sekitar 40 kilometer dan lebar rata-rata vegetasinya dari pantai ke daratan (ke arah atas) sekitar 250 – 300 m. Jenis tanaman yang mendominasi formasi hutan pantai adalah ketapang, sawo kecik, waru laut, keben, dan nyamplung.

Ayo agendakan perjalananmu ke Banyuwangi dan kunjungi Alas Purwo.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi