Tembok Bukittinggi disebut sebagai Tembok Besar berukuran mini.

Tembok Bukittinggi atau orang juga menyebutnya Jajang Koto Gadang adalah wisata trekking yang layak dicoba jika mengunjungi Sumatera Barat. Meskipun rutenya tak terlalu Panjang, tapi tetap perlu stamina yang prima jika ingin menjajalnya

Tembok Bukittinggi

Jadi ceritanya, di kota Bukittinggi, Sumatera Barat, sekitar 10 tahun terakhir ada obyek wisata mirip great wall di Cina, tapi berskala mini. Diresmikan Januari 2013, setiap akhir pekan tembok tersebut selalu dipadati turis domestik maupun asing.

Disebut Tembok Besar Mini karena panjangnya “hanya” 1,5 kilometer, tinggi 2 meter, dan lebar 2 meter, dengan sekitar 1.000 anak tangga. Bentuk bangunannya melingkar-lingkar mirip Tembok Besar Cina. Trek ini menghubungkan dua tebing yang telah dikenal dengan obyek wisata Ngarai Sianok dan Goa Jepang.

Kedua ujung tembok itu menghubungkan wilayah Panorama dengan Koto Gadang, sehingga sering juga disebut Jajang Koto Gadang (Tembok Koto Gadang). Lokasinya sekitar 5 kilometer dari jam gadang dan terletak satu kompleks dengan Goa Jepang dan Ngarai Sianok, yang berpanorama indah. Warga setempat menyebut lokasi ini dengan nama Panorama.

Meskipun baru diresmikan pada 2013, sejatinya lintasan tembok Bukittinggi ini sudah ada dari zaman kolonial yang berfungsi sebagai penghubung dua Nagari, yaitu Nagari Koto Gadang dan Nagari Ngarai. Dahulunya masyarakat memanfaatkan sebagai jalur pengantaran logistik. Pengunjung bisa membayangkan perjuangan masyarakat dahulu untuk saling membantu.

Janjang Koto Gadang menghubungkan kawasan Bukittinggi dan Agam. Dilongok dari situs resmi Pemerintah Sumatera Barat, objek baru ini menambah ikon bagi pariwisata di Sumatera Barat. Tembok Bukittinggi atau Great Wall ala Sumatera Barat ini, karena menghubungkan dua tempat, maka ada dua pintu masuk bagi wisatawan yang ingin menapakkan kaki di tembok raksasa kecil ini.

Tembok Bukittinggi merupakan trek yang cukup panjang, sekitar 1,5 kilometer, dan menghubungkan dua spot wisata di Sumatera Barat.
Jalur mendaki dari Tembok Bukittinggi. Foto: Dok. TLTembok Bukittinggi

Dari Bukittinggi, wisatawan bisa masuk lewat pintu yang letaknya tak jauh dari Lobang Jepang. Dari sana, wisatawan akan melalui jalan yang menurun. Sebaliknya, jika memilih memulai perjalanan dari sisi Ngarai Sihanok, maka jalanan cenderung agak mendaki. Begitupun, trek ini tetap berkontur naik turun. Sesuai kontur daerah tersebut.

Jalur trekking yang dilewati jelas tidaklah landai, melainkan berkontur naik dan turun dengan ribuan anak tangga. Walau begitu terdapat dua pilihan trek yaitu trek menurun yang dimulai dari pintu Goa Jepang, dan trek berkelok dan sempit jika ditempuh dari Ngarai Sianok.

Untuk menikmati wisata Great Wall of Bukittinggi, wisatawan tidak dikenai tiket masuk. Namun jika membawa kendaraan pribadi, ada biaya parkir.

Wisatawan memulai perjalanan dari mulut Goa Jepang, keluar dari gua, dan berjalan sepanjang 300 meter menuju tangga pertama Tembok Besar Bukittinggi. Terbuat dari batako, sepanjang kanan-kiri tembok dipenuhi pemandangan indah lembah Ngarai Sianok.

Siap-siap terpana dengan pemandangan yang disuguhkan. Mata pengunjung akan segera dihadapkan dengan kemegahan Ngarai Sianok, persawahan dan tebing-tebing gahar. Jangan sia-siakan kesempatan untuk mengabadikan momen lewat jepretan lensa kamera. Berposelah layaknya berada di Tembok Besar Cina. Cari spot yang mirip-mirip. Pengambilan jarak jauh perlu dipertimbangkan dengan latar belakang tembok yang meliuk-liuk.

adli hadiyan munif IRT hol0XUA unsplash
Tembok Bukittinggi juga memberi spot untuk melihat jam Gadang di Kota Bukittinggi. Foto: Dok. unspalash

Sepanjang lintasan pengunjung disuguhkan hijaunya pemandangan alam. Penampakan Jam Gadang akan terlihat saat pengunjung berada di puncak lintasan. Pengunjung juga dapat melihat Taman Panorama di bukit seberang. Di akhir lintasan, pengunjung akan berdiri di tengah lembah tempat mengalirnya Batang Sianok.

Selain treking, di sana juga ada jembatan gantung dan anak tangga yang tinggi. Beberapa titik pun disiapkan pos-pos pemberhentian. Selain untuk tempat beristirahat, pos-pos ini juga bisa dipakai menikmati pemandangan sungai, sawah, dan tebing.

Wisatawan perlu memiliki stamina kuat untuk menjelajahi tempat ini. Jika ingin menuntaskan perjalanan Janjang Koto Gadang ini, sebaiknya pengunjung menyiapkan air minum. Jarak tempuh sejauh 1,5 kilometer ini akan membuat tenggorokan kering kehausan. Dan ingat, tak ada orang berjualan di dalam trek.

Menariknya, objek wisata ini dikelilingi tebing terkenal yaitu Ngarai Sianok dengan pemandangan alam yang indah. Selain itu udara di kawasan ini juga cukup segar sehingga cocok untuk melepas penat dan berjalan-jalan.

Keasrian dan kesan alami masih terjaga di sekitar kawasan wisata. Tidak jarang satwa liar menghampiri pengunjung. Para kera ekor panjang sering beratraksi dan mencuri perhatian pengunjung. Kera-kera ini kerap berlari dan bergelantungan ke pohon jika didekati para pengunjung. Begitupun pengunjung tetap harus hati-hati.

agendaIndonesia

*****

Yuk bagikan...

Rekomendasi